Kerugian Identifikasi Potensi Bahaya Dengan Pendekatan HIRARC (Hazard Identifications, Risk Assessment And Risk Control) Pada Pekerja Cenex Plant Di PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk Pabrik Bunut Kisaran Tahun 2016

dengan upaya preventif lebih lanjut kecelakaan dapat dicegah dan kecelakaan serupa tidak terulang kembali Suma’mur, 2009. Menurut Suma’mur 1986 yang dikutip Nindya 2010 bahwa pada dasarnya kecelakaan disebabkan oleh dua hal yaitu tindakan manusia yang tidak aman unsafe act dan keadaan lingkungan yang tidak aman unsafe condition. Dari data kecelakaan didapatkan bahwa 85 sebab kecelakaan adalah faktor manusia. Oleh karena itu sumber daya manusia dalam hal ini memegang peranan penting dalam penciptaan keselamatan dan kesehatan kerja. Tenaga kerja yang mau membiasakan dirinya dalam keadaan yang aman akan sangat membantu dalam memperkecil angka kecelakaan kerja. Adapun menurut H.W. Heinrich 1930 yang dikutip Ramli 2010 dengan teori dominonya yang menggolongkan faktor penyebab kecelakaan terdiri dari : 1. Tindakan tidak aman dari manusia unsafe act, misalnya tidak mau menggunakan alat keselamatan dalam bekerja. Tindakan ini dapat membahayakan dirinya atau orang lain yang dapat berakhir dengan kecelakaan. 2. Kondisi tidak aman uncafe condition yaitu kondisi di lingkungan kerja baik alat, material atau lingkungan yang tidak aman dan membahayakan.

2.5 Kerugian

Setiap kecelakaan adalah malapetaka, kerugian, dan kerusakan kepada manusia, harta benda atau properti dan proses produksi. Implikasi yang berhubungan dengan kecelakaan sekurang-kurangnya berupa gangguan kinerja perusahaan dan penurunan keuntungan perusahaan. Pada umumnya kerugian akibat kecelakaan kerja cukup besar dan dapat mempengaruhi upaya peningkatan Universitas Sumatera Utara produktivitas kerja perusahaan. Menurut Ramli 2010, secara garis besar kerugian akibat kecelakaan kerja dapat di kelompokkan menjadi : 1. Kerugian atau biaya langsung Direct Costs Kerugian langsung yaitu kerugian akibat kecelakaan yang langsung dirasakan dan membawa dampak terhadap organisai seperti berikut : a. Biaya pengobatan dan kompensasi Kecelakaan menyebabkan cedera, baik cedera ringan, berat cicada atau menimbulkan kematian. Cedera ini akan mengakibatkan tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik sehingga mempengaruhi produktivitas. Jika kecelakaan terjadi perusahaan harus mengeluarkan biaya pengobatan dan tunjangan kecelakaan sesuai dengan ketentuan berlaku. b. Kerusakan sarana produksi Kerugian langsung lainnya adalah kerusakan sarana produksi akibat kecelakaan seperti kebakaran, peledakan, dan kerusakan. Perusahaan harus mengeluarkan biaya untuk perbaikan kerusakan. 2. Kerugian atau biaya tidak langsung atau terselubung Inderect Costs Disamping kerugian langsung, kecelakaan juga menimbulkan kerugian tidak langsung antara lain : a. Kerugian jam kerja Jika terjadi kecelakaan, kegiatan pasti akan terhenti sementara untuk membantu korban yang cedera, penanggulangan kejadian, perbaikan kerusakan atau penyelidikan kejadian. Kerugian jam kerja yang hilang akibat kecelakaan jumlahnya cukup besar dapat mempengaruhi produktivitas. Universitas Sumatera Utara b. Kerugian produktivitas Kecelakaan juga membawa kerugian terhadap proses produksi akibat kerusakan atau cedera pada pekerja. Perusahaan tidak bisa berproduksi sementara waktu sehingga kehilangan peluang untuk mendapat keuntungan. c. Kerugian sosial Apabila seorang pekerja mendapat kecelakaan, keluarganya akan turut menderita karena kehilangan sumber kehidupan. Selain itu, jika kecelakan besar seperti peledakan, kecelakaan juga dapat membawa dampak terhadap lingkungan sekitarnya, warga kan akan menjadi panik atau menjadi korban. d. Citra dan kepercayaan konsumen Kecelakaan menimbulkan citra negatif bgi organisasi karena dinilai tidak peduli keselamatan, tidak aman dan merusak lingkingan. Citra organisasi sangat penting dan menentukan kemajuan suatu usaha. Sebaliknya perusahaan yang peduli K3 akan dihargai dan memperoleh kepercayaan dari masyarakat dan penanam modal. Pada umumnya kita hanya terfokus pada kerugian atau biaya langsung, padahal pada kenyataannya, kerugian atau biaya-biaya yang tidak langsung dan terselubung jauh lebih besar dan mempunyai dampak yang lebih luas. Hal ini dapat dilihat dari fenomena gunung es dimana puncak gunung es yang Nampak hanya sebagian kecil dibandingkan dengan bagian gunung es yang terdalam di dalamnya dan belum kelihatan pada saat kejadian. Dengan demikian jelas bahwa di samping kerugian langsung akibat kejadian kecelakaan, kerugian yang tidak Universitas Sumatera Utara langsung harus mendapatkan perhatian yang serius karena sangat mempengaruhi kelangsungan proses produksi perusahaan secara keseluruhan.

2.6 Manajemen Risiko

Dokumen yang terkait

Analisis Risiko Keselamatan Kerja Dengan Metode HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control) Pada Alat Suspension Preheater Bagian Produksi Di Plant 6 dan 11 Field Citeureup PT. Indocement Tunggal Prakarsa,Tahun 2013

13 92 267

IDENTIFIKASI DAN PENILAIAN BAHAYA PERMESINAN DENGAN PENDEKATAN HIRA (HAZARD IDENTIFICATION IDENTIFIKASI DAN PENILAIAN BAHAYA PERMESINAN DENGAN PENDEKATAN HIRA (HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT).

0 2 13

Analisis Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan Menggunakan Pendekatan HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control) di PT Perkebunan Nusantara III PKS Aek Torop

13 59 174

Hazard Identification Risk Assessment And Control.

1 2 24

PENDAHULUAN Evaluasi Penilaian Risiko Pekerja Dengan Menggunakan Pendekatan Job Safety Analysis (JSA) Dan Hazard Identification Risk Assessment And Risk Control(Hirarc) (Studi Kasus: PT. Aneka Adhilogam Karya).

0 3 7

Penyusunan Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control (HIRARC) Di PT. X | Irawan | Jurnal Titra 2964 5520 1 SM

0 0 4

Analisis Risiko Kesetan dan Kesehatan Kerja dengan Menggunakan Pendekatan HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control) di PT Perkebunan Nusantara III PKS Aek Torop

0 0 11

Analisis Risiko Kesetan dan Kesehatan Kerja dengan Menggunakan Pendekatan HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control) di PT Perkebunan Nusantara III PKS Aek Torop

0 0 1

Analisis Risiko Kesetan dan Kesehatan Kerja dengan Menggunakan Pendekatan HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control) di PT Perkebunan Nusantara III PKS Aek Torop

0 0 10

Analisis Risiko Kesetan dan Kesehatan Kerja dengan Menggunakan Pendekatan HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control) di PT Perkebunan Nusantara III PKS Aek Torop

0 2 27