Jam Kerja dan Jumlah Tenaga Kerja a. Jam Kerja

3. Mempunyai komitmen mematuhi peraturan perundang-undangan, dan peraturan-peraturan lainnya yang terkait dengan produk, lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 dan melaksanakan perbaikan berkelanjutan agar sistem manajemen tersebut lebih efektif. Hal ini akan membuat PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk menjadi tokoh terdepan dalam menghasilkan karet alam dan palm oil.

4.1.5 Jam Kerja dan Jumlah Tenaga Kerja a. Jam Kerja

Pekerja bekerja dari hari senin hingga sabtu dengan masing- masing jam kerja 7 jamhari. Jam kerja pada waktu libur apabila diperlukan, dihitung sebagai lembur. Rotasi shift kerja dilakukan satu kali seminggu. Kerja lembur hanya bisa dilakukan pada hari Sabtu maksimal 2 jam. Pembagian kerja yang diberikan kepada karyawan di PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk dibagi menjadi sebagai berikut : Tabel 4.1 Jam Kerja di Pabrik Cenex PT. Bakrie Sumatera Plantations Hari Waktu Keterangan Senin- Jum’at Shift pagi Shift sore Shift malam Sabtu 06.30 - 09.30 WIB 09.30 - 10.00 WIB 10.00 - 14.00 WIB 14.00 - 18.00 WIB 18.30 - 19.30 WIB 19.30 - 22.00 WIB 22.00 - 01.30 WIB 01.30 - 02.00 WIB 02.00 - 06.30 WIB 06.30 – 12.00 WIB Jam kerja Jam istirahat Jam kerja Jam kerja Jam istirahat Jam kerja Jam kerja Jam istirahat Jam kerja Jam kerja Universitas Sumatera Utara b. Tenaga Kerja Jumlah tenaga kerja pada proses pembuatan lateks pekat yakni sebanyak 43 orang. Setiap shift terdiri dari 8 orang dengan masing-masing tugas yakni, 1 orang mandor, 1 orang operator, dan 6 orang pencucian blow disk. Selebihnya punya tugas masing-masing hanya pada shift pagi yaitu, 2 orang cuci talang, 2 orang ambil sampel, 1 orang kebersihan, 1 orang cuci RT, 3 orang bersihkan tangki PJKA, 1 orang pembuat larutan kimia, 2 orang cuci blowcase, 2 orang bertanggung jawab pada compressor, 1 orang cuci botol, 1 orang cuci pipa dan selang, dan 3 orang untuk bongkar lateks. Pendidikan para pekerja dimulai dari pendidikan Sekolah Dasar SD hingga Sekolah Menegah Atas SMA. Umur pekerja rata-rata 30-50 tahun. c. Pemeriksaan Kesehatan Sesuai dengan UU No. 1 Tahun 1970 tentang “ Keselamatan Kerja” pada pasal 8 bahwa pengurus diwajibkan memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik dari tenaga kerjanya. Di antaranya pemeriksaan kesehatan awal, pemeriksaan kesehatan berkala, dan pemeriksaan khusus. Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja ditujukan agar pekerja yang diterima berada dalam kondisi kesehatan yang setinggi-tingginya, tidak mempunyai penyakit menular yang akan mengenai tenaga kerja lainnya, dan cocok untuk pekerjaan yang akan dilakukan sehingga keselamatan dan kesehatan kerja yang bersangkutan dan tenaga kerja yang lainnya dapat dijamin. Pemeriksaan kesehatan awal atau sebelum kerja meliputi pemeriksaan fisik Universitas Sumatera Utara lengkap, kesegaran jasmani, rontgen paru-paru bila mungkin dan laboratorium, serta pemeriksaan lain yang dianggap perlu. Pemeriksaan kesehatan berkala dimaksudkan untuk mempertahankan derajat kesehatan tenaga kerja sesudah berada dalam pekerjaanya, serta menilai kemungkinan adanya pengaruh-pengaruh dari pekerjaan seawal mungkin yang perlu dikendalikan dengan usaha-usaha pencegahan. Pemeriksaan kesehatan berkala meliputi pemeriksaan fisik lengkap, kesegaran jasmani, rontgen paru-paru bila mungkin dan laboratorium, serta pemeriksaan lain yang dianggap perlu. Pemeriksaan kesehatan berkala sekurang-kurangnya dilakukan 1 kali dalam 1 tahun. Pemeriksaan khusus untuk menilai adanya pengaruh-pengaruh dari pekerjaan tertentu terhadap tenaga kerja. Pemeriksaan kesehatan di PT. Bakrie Sumatera Plantation, Tbk dilakukan 1 kali dalam setahun yaitu antara bulan Maret-April dengan mengambil sampel pada pekerja yang bekerja dengan risiko tertinggi saja. Pemeriksaan yang dilakukan oleh PT.Bakrie Sumatera Plantations,Tbk adalah : 1. Pengukuran intensitas kebisingan 2. Pengukuran iklim kerja 3. Pengukuran intensitas penerangan 4. Pengukuran getaran seluruh tubuh 5. Pengukuran kualitas udara lingkungan kerja 6. Pengukuran intensitas pendengaran 7. Pengukuran spirometri Universitas Sumatera Utara 8. Pengukuran cholinesterase dalam darah 4.2 Proses Kerja Pengolahan Cenex Centrifuged Latex 4.2.1 Bahan yang digunakan

Dokumen yang terkait

Analisis Risiko Keselamatan Kerja Dengan Metode HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control) Pada Alat Suspension Preheater Bagian Produksi Di Plant 6 dan 11 Field Citeureup PT. Indocement Tunggal Prakarsa,Tahun 2013

13 92 267

IDENTIFIKASI DAN PENILAIAN BAHAYA PERMESINAN DENGAN PENDEKATAN HIRA (HAZARD IDENTIFICATION IDENTIFIKASI DAN PENILAIAN BAHAYA PERMESINAN DENGAN PENDEKATAN HIRA (HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT).

0 2 13

Analisis Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan Menggunakan Pendekatan HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control) di PT Perkebunan Nusantara III PKS Aek Torop

13 59 174

Hazard Identification Risk Assessment And Control.

1 2 24

PENDAHULUAN Evaluasi Penilaian Risiko Pekerja Dengan Menggunakan Pendekatan Job Safety Analysis (JSA) Dan Hazard Identification Risk Assessment And Risk Control(Hirarc) (Studi Kasus: PT. Aneka Adhilogam Karya).

0 3 7

Penyusunan Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control (HIRARC) Di PT. X | Irawan | Jurnal Titra 2964 5520 1 SM

0 0 4

Analisis Risiko Kesetan dan Kesehatan Kerja dengan Menggunakan Pendekatan HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control) di PT Perkebunan Nusantara III PKS Aek Torop

0 0 11

Analisis Risiko Kesetan dan Kesehatan Kerja dengan Menggunakan Pendekatan HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control) di PT Perkebunan Nusantara III PKS Aek Torop

0 0 1

Analisis Risiko Kesetan dan Kesehatan Kerja dengan Menggunakan Pendekatan HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control) di PT Perkebunan Nusantara III PKS Aek Torop

0 0 10

Analisis Risiko Kesetan dan Kesehatan Kerja dengan Menggunakan Pendekatan HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control) di PT Perkebunan Nusantara III PKS Aek Torop

0 2 27