Hasil HIRARC pada Tahap Penerimaan Bahan Baku Lateks Hasil HIRARC pada Tahap Pengolahan di Pabrik

Pada kegiatan ini dikategorikan moderat dengan nilai kemungkinan terjadinya kecelakaan yaitu diberi nilai 1 artinya kemungkinan terjadinya kecelakaan sangat jarang terjadi dan untuk keparahan diberi nilai 3 artinya kecelakaan ini dapat menimbulkan cidera sedang dan perlu penanganan medis.

5.1.2 Hasil HIRARC pada Tahap Penerimaan Bahan Baku Lateks

1. Pengoperasian mesin compressor Hasil dari observasi peneliti yang dilakukan di lapangan, diketahui bahwa sumber bahaya dari mesin compressor adalah panas dari mesin yang sudah tua, mesin digunakan selama pengaliran lateks bisa menyebabkan mesin panas dan meledak. Berikut hasil kutipan wawancara dengan teknisi mesin : “…iya memang sudah tua, jadi perlu perawatan ekstra, kalau ada rusak langsung diperbaiki ka lau tidak bisa bahaya..”Teknisi B Oleh karena itu peneliti memberikan nilai 1 untuk kemungkinan terjadi dan nilai 4 untuk keparahan nya dapat ditimbulkan. Kejadian peledakan mesin compressor memang jarang terjadi namun tingkat keparahan yang ditimbulkan dapat mengakibatkan cidera berat pada pekerja dan proses produksi dapat terganggu.

5.1.3 Hasil HIRARC pada Tahap Pengolahan di Pabrik

1. Penambahan Larutan Kimia di Receiving Tank Universitas Sumatera Utara Pada saat menambahkan larutan kimia di receiving tank, larutan kimia ini memiliki potensi bahaya yang berisiko bagi para pekerja. Dalam melakukan pekerjaannya, pekerja cenderung mengabaikan keselamatan kerja dengan tidak menggunakan APD lengkap karena kurangnya kesadaran pekerja akan keselamatan dirinya. Pihak dari pabrik juga kurang pengawasannya, sehingga pekerja menganggap jika tidak memakai APD tidak masalah. APD lengkap digunakan ketika ada inspeksi mendadak atau kunjungan dari orang luar pabrik. Pada kegiatan ini dikategorikan moderate risk dengan nilai kemungkinan terjadinya kecelakaan yaitu 1 dan nilai keparahan yang dapat ditimbulkan adalah 3. 2. Pengolahan Lateks dengan Mesin Separator Pada saat pengoperasian mesin, durasi sangatlah penting untuk diatur. Pemaksaan terhadap kerja mesin hanya akan membuat mesin panas dan dapat meledak. Berikut hasil kutipan wawancara dengan mandor : “….iya pernah terjadi peledakan karena mesinnya panas, tapi sudah lama sekali dan men yebabkan luka gores pada pekerja..”Mandor A Pada kegiatan ini diberikan nilai 1 untuk kemungkinan terjadinya karena peledakan mesin separator jarang terjadi dan untuk keparah yang dapat ditimbulkan diberikan nilai 4 karena dapat menyebabkan cidera berat dan kerugian besar serta gangguan produksi , sehingga dikategorikan high risk Universitas Sumatera Utara 3. Pengaliran Lateks ke Blending Tank Setelah selesai diolah di separator, cenex dialirkan ke blending tank. Pada blending tank tersebut diadakan penambahan Lauric acid LA serta gas NH3 Amonia. Pekerja selalu kebiasaan tidak menggunakan APD lengkap saat bekerja, mereka hanya menggunakan sepatu karet. Pada saat penamabahan ammonia ini APD yang perlu digunakan adalah kacamata, sarung tangan dan respirator mengingat bahan kimia ammonia target organ nya adalah kulit, saluran pernafasan dan mata. Oleh karena itu pada kegiatan ini dikategoriakn moderate risk karena keparahan yang ditimbulkannya dapat menimbulkan cidera sedang dan perlu penanganan medis yang tepat.

5.2 Hasil Periksa Tempat Kerja Inspeksi K3

Dokumen yang terkait

Analisis Risiko Keselamatan Kerja Dengan Metode HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control) Pada Alat Suspension Preheater Bagian Produksi Di Plant 6 dan 11 Field Citeureup PT. Indocement Tunggal Prakarsa,Tahun 2013

13 92 267

IDENTIFIKASI DAN PENILAIAN BAHAYA PERMESINAN DENGAN PENDEKATAN HIRA (HAZARD IDENTIFICATION IDENTIFIKASI DAN PENILAIAN BAHAYA PERMESINAN DENGAN PENDEKATAN HIRA (HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT).

0 2 13

Analisis Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan Menggunakan Pendekatan HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control) di PT Perkebunan Nusantara III PKS Aek Torop

13 59 174

Hazard Identification Risk Assessment And Control.

1 2 24

PENDAHULUAN Evaluasi Penilaian Risiko Pekerja Dengan Menggunakan Pendekatan Job Safety Analysis (JSA) Dan Hazard Identification Risk Assessment And Risk Control(Hirarc) (Studi Kasus: PT. Aneka Adhilogam Karya).

0 3 7

Penyusunan Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control (HIRARC) Di PT. X | Irawan | Jurnal Titra 2964 5520 1 SM

0 0 4

Analisis Risiko Kesetan dan Kesehatan Kerja dengan Menggunakan Pendekatan HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control) di PT Perkebunan Nusantara III PKS Aek Torop

0 0 11

Analisis Risiko Kesetan dan Kesehatan Kerja dengan Menggunakan Pendekatan HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control) di PT Perkebunan Nusantara III PKS Aek Torop

0 0 1

Analisis Risiko Kesetan dan Kesehatan Kerja dengan Menggunakan Pendekatan HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control) di PT Perkebunan Nusantara III PKS Aek Torop

0 0 10

Analisis Risiko Kesetan dan Kesehatan Kerja dengan Menggunakan Pendekatan HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control) di PT Perkebunan Nusantara III PKS Aek Torop

0 2 27