Proses Pembuatan Kacang Sihobuk

f. Panen Pemanenan kacang tanah dilakukan setelah kacang tanah berusia 3 sampai 4 bulan. Adapun ciri-ciri kacang tanah yang siap dipanen adalah daun tanaman kacang tanah sudah hampir kering dan luruh, dan usia kacang tanah juga menjadi petunjuk utama bagi petani untuk memanen kacang tanah. Bibit yang dipakai petani di lokasi penelitian adalah bibit varietas lokal yang memiliki usia panen 3,5 – 4 bulan. g. Pencucian dan Penjemuran Kegiatan pasca panen yang dilakukan oleh petani adalah pencucian polong kacang tanah yaitu setelah kacang tanah dipanen, dilepaskan dari batangnya, kemudian dicuci dengan menggunakan keranjang bakul, kemudian dijemur. Kegiatan penjemuran pertama sekali dilakukan langsung dibawah terik matahari, kemudian di jemur di atas langit-langit rumah petani hingga kering, kemudian setelah sekitar 3 hari kacang tanah dimasukkan ke dalam goni lalu kacang tanah siap dijual. Kacang tanah yang siap dijual diangkut oleh pedagang pengumpul dengan tingkat harga per kaleng sama.

4.2.3 Proses Pembuatan Kacang Sihobuk

Pembuatan Kacang Sihobuk dilakukan dengan cara sederhana, antara lain: a. Tahap Penyortiran Pertama Pada tahap pertama, dilakukan penyortiran terhadap kacang tanah yang diperoleh dari beberapa supplier kacang tanah, seperti kacang tanah dari Kecamatan Tarutung, Kecamatan Adiankoting, Kecamatan Pahae dan dari beberapa kecamatan lagi di Tapanuli Utara. baik dari petani kacang tanah Universitas Sumatera Utara atau dari supplier adalah kacang tanah yang sudah dicuci dan dikeringkan. Pada tahap ini, penyortiran dilakukan untuk membuang kacang tanah yang kosong. b. Tahap Perendaman Kacang tanah yang sudah disortir kemudian direndam selama + 12 jam. Biasanya perendaman dilakukan pada pukul 18.00 WIB. Kemudian keesokan harinya pada akan dilakukan penggongsengan pada pukul 05.00 WIB atau 06.00 WIB. Tujuan perendaman ini adalah untuk mendapatkan rasa yang tidak tawar pada kacang garing. Sehingga setelah dilakukan perendaman dengan waktu yang tepat, kacang garing akan mendapatkan rasa asin dan manis. c. Tahap Penggongsengan Kacang yang sudah direndam kemudian digongseng di dalam kuali yang besar dengan berat + 10 kilogram, ketebalan 1 cm, dan diameter mencapai setengah meter. Pada saat menggongseng, pasir dimasukkan kedalam kuali, sehingga kacang tanah akan bercampur dengan pasir. Tujuan penggongsengan dengan pasir adalah untuk mendapatkan kacang yang garing, dan inilah yang membedakan kacang garing dengan kacang-kacang yang lainnya. Meskipun kacang digongseng dengan pasir, pasir tidak akan masuk kedalam kacang dan tetap aman untuk dikonsumsi. Kacangt tanah digongseng selama + 2,5 jam tanpa henti. Jika si penggongseng berhenti, maka kacang tidak akan masak secara merata. Universitas Sumatera Utara d. Tahap Penyortiran Kedua Kemudian kacang yang sudah digongseng kemudian disortir kembali. Kacang yang memiliki cacat disingkirkan, sehingga kacang yang akan dikepak nantinya benar-benar merupakan kacang yang bagus. e. Tahap Pengepakan Kacang yang baik yang dipilih kemudian dimasukkan ke dalam kemasan transparan yang telah dimasukkan label kacang Sihobuk dengan ukuran ¼ kg, ½ kg, 1 kg, dan bahkan ada yang dijual dalam kaleng. Sedangkan yang kurang baik dikupas dan dijual dalam bentuk kacang tanpa kulit.

4.2.4 Pemasaran Kacang Sihobuk