BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian
Daerah penelitian ditentukan secara purposive. Penelitian ini dilakukan di Outlet kacang Sihobuk yang terletak di sepanjang Jalan Balige , Kabupaten Tapanuli
Utara, dengan pertimbangan daerah tersebut merupakan sentra pemasaran kacang Sihobuk.
Lokasi ini merupakan lokasi yang sangat strategis untuk pemasaran kacang Sihobuk karena terletak di jalan lintas Sumatera dan memudahkan konsumen
dalam melakukan pembelian. Sehingga, pada daerah ini akan diperoleh kemudahan mendapatkan responden yang membeli dan mengkonsumsi kacang
Sihobuk dari berbagai macam latar belakang. Berikut data jumlah Outlet permanen kacang Sihobuk di sepanjang Jalan Balige, Kabupaten Tapanuli Utara.
Tabel 3.1 Nama Kecamatan dan Jumlah Outlet Kacang Sihobuk
No Kecamatan
Jumlah Outlet 1
Siborongborong 9
2 Sipoholon
21 3
Tarutung 15
Jumlah
43
Sumber: Data primer data diolah, 2015 Adapun Kecamatan yang berada disepanjang Jalan Balige adalah Kecamatan
Siborongborong, Kecamatan Sipoholon dan Kecamatan Tarutung. Jumlah outlet permanen yang berada di Kecamatan Siborongborong adalah sebanyak 9 outlet.
Jumlah outlet permanen di Kecamatan Sipoholon adalah sebanyak 21 outlet. Jumlah outlet permanen di Kecamatan Tarutung sebanyak 15 outlet. Dan jumlah
Universitas Sumatera Utara
Outlet permanen secara keseluruhan di daerah penelitian adalah sebanyak 45 outlet.
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen kacang garing Sihobuk yang berkunjung pada outlet-outlet di sepanjang Jalan Balige, Kabupaten Tapanuli
Utara. Outlet yang dipilih peneliti merupakan outlet yang memiliki bangunan yang permanen. Penentuan outlet permanen sebagai outlet penelitian didasari agar
konsumen dapat menilai dengan baik atribut-atribut yang melekat pada kacang Sihobuk, seperti atribut layanan tambahan dalam penjualan yang umumnya
disediakan disediakan di outlet. Selain itu, outlet permanen juga menyediakan tempat duduk dan tempat berteduh yang akan sangat membantu dalam proses
pelaksanaan penelitian. Jumlah populasi konsumen kacang Sihobuk di daerah penelitian tidak diketahui
secara pasti. Untuk itu, metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non-Probability Sampling yaitu dengan teknik Accidental
sampling , yaitu metode sampel dengan melakukan pengumpulan data melalui
siapa saja yang ditemuinya di lokasi penelitian tidak peduli apakah responden yang dihubungi memiliki keterkaitan dengan penelitinya ataupun tidak
Hamid, 2007. Santoso 2006 menyatakan bahwa secara umum, jumlah sampel yang dianjurkan
untuk analisis multivariat berkisar antara 50 sampai 100 sampel. Sedangkan menurut Hair, et al. 2006 dalam analisis conjoint ukuran sampel yang
dipertimbangkan berkisar antara lima puluh sampai dua ratus yang dianggap
Universitas Sumatera Utara
sudah cukup memadai. Maka untuk besar sampel konsumen kacang Sihobuk yang digunakan dalam penelitian ini, peneliti memilih besar sampel sebanyak 50
sampel. Konsumen yang akan menjadi sampel atau responden adalah konsumen yang sudah pernah mengonsumsi kacang Sihobuk dan konsumen yang gemar
memakan kacang Sihobuk.
3.3 Metode Pengumpulan Data