2.3 Tingkat Keakuratan Prediksi Model Hasil Analisis Conjoint
Untuk mengetahui tingkat keakuratan prediksi model hasil analisis conjoint dapat dilihat melalui nilai korelasi Pearson’s R dan Kendall’s Tau.
Uji Keakuratan predictive accuracy: H0 : tidak adanya hubungan yang kuat antara preferensi estimasi dan preferensi
aktual, atau tidak ada predictive accuracy yang tinggi pada proses conjoint. H1 : adanya hubungan yang kuat antara preferensi estimasi dan preferensi aktual,
atau ada predictive accuracy yang tinggi pada proses conjoint. Sign. 0,05 maka H0 ditolak
Sign. 0,05 maka H0 diterima Santoso, 2012.
Tabel 5.4 Nilai Korelasi Hasil Proses Conjoint
Correlations
a
Value Sig.
Pearsons R .999
.000 Kendalls tau
.967 .000
Kendalls tau
for Holdouts
1.000 .021
a. Correlations between observed and estimated preferences
Sumber : Lampiran 4 Pada tabel 5.4, terlihat angka korelasi yang dihasilkan tinggi mendekati 1 baik
pada nilai korelasi Pearson’s 0.999 maupun Kendall’s Tau 0,967 yang menunjukkan keakuratan proses konjoin. Berdasarkan nilai signifikansi Pearson’s
dan Kendall’s Tau yang sama – sama bernilai 0.000 dimana 0,000 0,05 maka Ho ditolak sehingga interpretasinya adalah adanya hubungan yang kuat antara
preferensi estimasi dan preferensi aktual, atau ada predictive accuracy yang tinggi pada proses conjoint. Begitu juga nilai kor
elasi Kendall’s Tau for Holdouts dimana Holdouts merupakan stimuli penguji hasil yang didapat dari proses
Universitas Sumatera Utara
conjoint yang bernilai 0,021 dan nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 sign. 0,05 maka dapat dikatakan bahwa proses conjoint yang menggunakan sampel tersebut
bisa selaras jika digunakan pada populasi konsumen kacang Sihobuk. Ini berarti bahwa kacang Sihobuk yang menjadi sampel dapat menggambarkan preferensi
konsumen secara keseluruhan populasi. Berdasarkan penjelasan tentang nilai korelasi Pearsom’s,dan Kendall’s Tau, maka
Hipotesis terjawab .
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Dari analisis conjoint yang telah dilakukan mengenai preferensi konsumen pada kacang Sihobuk dapat disimpulkan :
1. Kombinasi kacang Sihobuk yang menjadi preferensi konsumen adalah kacang Sihobuk yang memiliki rasa manis asin, berat ½ kiloan per
kemasan, harga Rp.10.000- Rp.18.000 per kemasan, tampilan kacang dengan kulit, desain kemasan yang menarik dan spesifik, layanan
tambahan dalam penjualan yaitu tersedianya parkiran, toilet dan minuman olahan serta aroma khas yang kuat.
2. Dalam memilih kacang Sihobuk, atribut yang menjadi pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian yaitu dimulai dari yang
terpenting ialah pertama dari rasa, kedua dari berat per kemasan, ketiga dari harga per kemasan, keempat dari tampilan kacang, kelima dari desain
kemasan , keenam dari layanan tambahan dalam penjualan dan yang terakhir dari aroma khasnya.
3. Berdasarkan nilai korelasinya dapat diketahui bahwa : a.
Nilai Korelasi Pearson’s 0,000 sign. 0,05 dan Nilai Kendall’s Tau 0,000 sign 0,05. Interpretasinya adalah adanya hubungan
yang kuat antara preferensi estimasi dan preferensi aktual, atau ada predictive accuracy
yang tinggi pada proses conjoint.
Universitas Sumatera Utara