sudah cukup memadai. Maka untuk besar sampel konsumen kacang Sihobuk yang digunakan dalam penelitian ini, peneliti memilih besar sampel sebanyak 50
sampel. Konsumen yang akan menjadi sampel atau responden adalah konsumen yang sudah pernah mengonsumsi kacang Sihobuk dan konsumen yang gemar
memakan kacang Sihobuk.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Data primer
didapatkan melalui pengamatan langsung di lapangan observasi, wawancara dan pemberian kuesioner kepada konsumen. Data sekunder didapatkan melalui
pencarian, pengumpulan, dan penelaahan buku-buku, majalah, jurnal, internet, dan dokumen-dokumen yang terkait dengan tujuan penelitian.
3.4 Metode Analisis Data 3.4.1 Metode Analisis pada Identifikasi Masalah 1, 2 dan 3
Analisis deskriptif pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui karakteristik konsumen kacang garing Sihobuk melalui perhitungan persentase jumlah
responden yang disajikan dalam bentuk tabulasi sederhana. Data-data yang diperoleh melalui kuesioner akan dikelompokkan dan dipersentasekan
berdasarkan jumlah responden. Ghozali 2006 mengatakan bahwa dalam riset pasar, analisis yang digunakan
untuk mengetahui preferensi konsumen yaitu analisis tingkat kepentingan conjoint analysis yang dilakukan dengan mengetahui persepsi pelanggan melalui
atribut-atribut yang membangun suatu produk atau jasa.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Hair et al. 2010, analisis konjoin merupakan analisis yang unik di antara metode-metode dalam analisis multivariat karena peneliti membangun
stimuli kombinasi level atribut yang kemudian diperkenalkan kepada responden dengan memberikan evaluasi keseluruhan dengan menggunakan rating. Menurut
Iwan dan Lydia 2010, kelebihan analisis konjoin adalah dapat mengikutsertakan atribut yang belum terjadi tapi diperkirakan bisa terjadi, dapat mengetahui model
produk mana yang paling disukai konsumen, dan dapat memberikan informasi yang spesifik dalam preferensi konsumen terhadap atribut- atribut yang
dimunculkan dari suatu produk. Pada analisis conjoint terdapat 3 metode yaitu traditional conjoint, adaptive
conjoint dan choice-based conjoint. Pada penelitian ini digunakan metode
traditional conjoint. Metode ini dipilih karena selain paling umum digunakan dan
jumlah atribut yang relatif kecil, yaitu sebanyak tujuh atribut, juga karena lebih menggambarkan struktur preferensi secara lebih menyeluruh.
Untuk penyelesaian Identifikasi Masalah 1, 2 dan 3 dilakukan dengan proses dasar conjoint analysis
sebagai berikut: 1. Menentukan Perancangan Atribut dan Level
Dalam analisis conjoint, perancangan atribut yang berpengaruh merupakan bagian dari mengenali atau mengidentifikasi atribut dengan tingkatan level, masing
– masing dipergunakan untuk membuat suatu stimuli. Penentuan atribut dan level
kacang Sihobuk diambil berdasarkan diskusi dengan beberapa pemilik homeindustry
dan pra- survey serta literatur yang terkait dan dihasilkan atribut dan level sub-atribut kacang Sihobuk sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1 Rasa Rasa adalah sensasi yang diterima oleh alat pencecap kita yang berada di
rongga mulut. Rasa kacang Sihobuk terdiri dari: 1. Manis asin, yaitu rasa yang didapat pada kacang adalah kombinasi manis
asin. 2. Manis, yaitu rasa yang ingin didapat pada kacang hanya manis.
3. Asin, yaitu rasa yang mendominasi pada kacang adalah hanya rasa asin. 4. Tawar, yaitu kacang Sihobuk tidak berasa atau hambar.
2 Berat Berat kacang Sihobuk per-satuan kemasan antara lain:
1. 6 kiloan 2. 1 kiloan
3. ½ kiloan 4. ¼ kiloan
3 Harga Harga adalah jumlah nominal yang dikeluarkan konsumen untuk
mendapatkan produk jasa. Harga kacang Sihobuk per-satuan kemasan antara lain:
1. Rp. 5.000- Rp. 8.000 2. Rp. 10.000- Rp.15.000
3. Rp. 20.000- Rp 30.000 4. Rp. 160.000- Rp.200.000
Universitas Sumatera Utara
4 Aroma khas Aroma khas adalah tingkat ketajaman bau khas yang dimiliki kacang
Sihobuk. Bau khas kacang Sihobuk antara lain: bau khas gosong yang dihasilkan pada saat penyangraian dan bau tanah kacang setelah disangrai.
Atribut ini terdiri dari: 1. Kuat, yaitu tingkat bau khas gosong yang dihasilkan pada saat
penyangraian dan bau tanah yang khas pada kacang setelah disangrai kuat. 2. Sedang, yaitu tingkat bau khas gosong yang dihasilkan pada saat
penyangraian dan bau tanah yang khas pada kacang setelah disangrai sedang atau biasa saja.
5 Tampilan Kacang Tampilan Kacang adalah keadaan kacang biji dalam kemasan, antara lain:
1. Dengan kulit, yaitu biji kacang dengan polong yang masih utuh. 2. Tanpa kulit, yaitu biji kacang sudah lepas dari kulit dan dapat langsung
dikonsumsi. 6 Desain Kemasan
Agar berhasil menarik minat beli konsumen, maka penampilan sebuah kemasan harus mempunyai daya tarik. Sebuah desain kemasan yang bagus
memberikan sebuah nilai tambah terhadap produk yang dikemasnya. Menurut penelitian, dari seluruh kegiatan penginderaan manusia, 80 adalah
penginderaan melalui penglihatan atau kasatmata. Desain kemasan yang tertera di bawah ini merupakan tampilan kemasan yang diinginkan oleh
konsumen kacang Sihobuk pada saat pra-survey, antara lain:
Universitas Sumatera Utara
1. Menarik dan Spesifik Menarik, yaitu terdapat desain kekhasan Tapanuli seperti gambar rumah
batak, gorga atau ulos. Spesifik, yaitu terdapat komposisi kacang Sihobuk, nomor izin Depkes,
tanggal pembuatan, tanggal kedaluarsa, kandungan gizi dan berat bersih. 2. Sederhana
Yaitu desain kemasan kacang Sihobuk cukup dengan pemberian label kertas yang tertera merek kacang Sihobuk desain kemasan kacang
Sihobuk seperti saat ini. 7 Layanan tambahan dalam penjualan
Layanan tambahan dalam penjualan merupakan sejumlah manfaat yang umumnya diperoleh konsumen di outlet, antara lain:
1. Tersedia fasilitas parkiran dan toilet 2. Tersedianya minuman olahan seperti kopi dan teh
3. Tersedia fasilitas parkiran dan toilet serta tersedianya minuman olahan seperti kopi dan teh.
2. Membuat kombinasi level produk desain stimuli Kombinasi didasarkan pada atribut produk yang telah didefinisikan sebelumnya,
dan melakukan perkalian setiap sub atribut yang ada. Untuk perancangan kombinasi subatribut atau level terdapat dua pendekatan yang sering digunakan,
yaitu kombinasi berpasangan pairwise comparison dan kombinasi lengkap full profile
. Metode pairwise comparison merupakan metode evaluasi dua faktor sedangkan metode full
– profile merupakan metode evaluasi banyak faktor. Pada
Universitas Sumatera Utara
penelitian ini memakai metode full – profile dimana seluruh aspek diperhatikan
sekaligus sehingga deskripsi dari konsep tersebut lebih realistis. Kombinasi level atribut atau stimuli yang dimiliki berjumlah:
4 x 4 x 4 x 2 x 2 x 2 x 3 = 1.536 stimuli Oleh karena jumlah stimuli yang terlalu banyak dan akan menyulitkan responden
dalam memberikan penilaian, maka dilakukan Fractional Factorial Design, yang merupakan teknik untuk mereduksi jumlah stimuli dimana diperoleh stimuli yang
hanya mengukur efek utamanya saja. Perancangan stimuli digunakan dapat dengan orthogonal design pada perangkat lunak SPSS 17.0. Melalui perancangan
orthogonal diharapkan akan diperoleh suatu kombinasi atribut yang hanya
mengukur efek utamanya saja Fractional Factorial Design. Dengan memakai prosedur orthogonal pada SPSS maka stimuli yang berjumlah
1.536 tadi disederhanakan jumlahnya agar tidak semua kombinasi harus dianalisis. Hasil dari orthogonal design ini yaitu stimuli yang bejumlah 20 buah stimuli
dimana 16 stimuli berstatus design sedangkan 4 stimuli merupakan holdout sample
yang digunakan sebagai penguji hasil apakah proses conjoint yang menggunakan sampel tersebut bisa selaras jika digunakan pada populasi. Berikut
ini stimuli hasil orthogonal design pada SPSS :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2 Data Stimuli atribut kacang Sihobuk Rasa
Berat Harga
Aroma Khas
Tampilan Kacang
Desain Kemasan
Layanan Tambahan dalam Penjualan STATUS
CARD
Manis ½
kiloan Rp. 160.000-
Rp. 200.000 Kuat
Dengan kulit
Menarik dan Spesifik
Tersedia fasilitas parkiran dan toilet Design
1 Manis
asin 1
kiloan Rp. 10.000-
Rp. 15.000 Sedang
Tanpa kulit
Menarik dan Spesifik
Tersedia fasilitas parkiran dan toilet Design
2 Tawar
1 kiloan
Rp. 20.000- Rp. 30.000
Kuat Dengan
kulit Menarik
dan Spesifik Tersedia fasilitas parkiran dan toilet
serta tersedianya minuman olahan seperti kopi dan teh
Design 3
Tawar 6
kiloan Rp. 160.000-
Rp. 200.000 Sedang
Tanpa kulit
Menarik dan Spesifik
Tersedianya minuman olahan seperti kopi dan teh
Design 4
Manis 1
kiloan Rp. 5.000-
Rp. 8.000 Sedang
Dengan kulit
Sederhana Tersedianya minuman olahan seperti
kopi dan teh Design
5 Manis
¼ kiloan
Rp. 20.000- Rp. 30.000
Sedang Tanpa
kulit Menarik
dan Spesifik Tersedia fasilitas parkiran dan toilet
Design 6
Manis asin
¼ kiloan
Rp. 160.000- Rp. 200.000
Sedang Dengan
kulit Sederhana
Tersedia fasilitas parkiran dan toilet serta tersedianya minuman olahan
seperti kopi dan teh Design
7
Asin ½
kiloan Rp. 5.000-
Rp. 8.000 Sedang
Tanpa kulit
Menarik dan Spesifik
Tersedia fasilitas parkiran dan toilet serta tersedianya minuman olahan
seperti kopi dan teh Design
8
Tawar ¼
kiloan Rp. 5.000-
Rp. 8.000 Kuat
Tanpa kulit
Sederhana Tersedia fasilitas parkiran dan toilet
Design 9
Asin 6
kiloan Rp. 20.000-
Rp. 30.000 Sedang
Dengan kulit
Sederhana Tersedia fasilitas parkiran dan toilet
Design 10
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 3.2 Data Stimuli atribut kacang Sihobuk Rasa
Berat Harga
Aroma Khas
Tampilan Kacang
Desain Kemasan
Layanan Tambahan dalam Penjualan STATUS
CARD
Manis 6
kiloan Rp. 10.000-
Rp.15.000 Kuat
Tanpa kulit
Sederhana Tersedia fasilitas parkiran dan toilet
serta tersedianya minuman olahan seperti kopi dan teh
Design 11
Asin ¼
kiloan Rp. 10.000-
Rp.15.000 Kuat
Dengan kulit
Menarik dan Spesifik
Tersedianya minuman olahan seperti kopi dan teh
Design 12
Tawar ½
kiloan Rp. 10.000-
Rp.15.000 Sedang
Dengan kulit
Sederhana Tersedia fasilitas parkiran dan toilet
Design 13
Manis asin
6 kiloan
Rp. 5.000- Rp. 8.000
Kuat Dengan
kulit Menarik
dan Spesifik Tersedia fasilitas parkiran dan toilet
Design 14
Asin 1
kiloan Rp. 160.000-
Rp. 200.000 Kuat
Tanpa kulit
Sederhana Tersedia fasilitas parkiran dan toilet
Design 15
Manis ¼
kiloan Rp. 5.000-
Rp. 8.000 Kuat
Dengan kulit
Menarik dan Spesifik
Tersedianya minuman olahan seperti kopi dan teh
Design 16
Manis asin
6 kiloan
Rp. 5.000- Rp. 8.000
Kuat Dengan
kulit Menarik
dan Spesifik Tersedia fasilitas parkiran dan toilet
Holdout 17
Tawar ¼
kiloan Rp. 20.000-
Rp. 30.000 Sedang
Tanpa kulit
Menarik dan Spesifik
Tersedia fasilitas parkiran dan toilet Holdout
18 Asin
6 kiloan
Rp. 20.000- Rp. 30.000
Sedang Tanpa
kulit Menarik
dan Spesifik Tersedianya minuman olahan seperti
kopi dan teh Holdout
19 Tawar
¼ kiloan
Rp. 10.000- Rp. 15.000
Sedang Dengan
kulit Menarik
dan Spesifik Tersedianya minuman olahan seperti
kopi dan teh Holdout
20
Sumber : Pengolahan Data SPSS 17
Universitas Sumatera Utara
Pada tabel 3.2, yaitu pada stimuli satu kombinasi kacang Sihobuk yang mungkin menjadi preferensi konsumen adalah kacang Sihobuk dengan rasa manis, berat ½
kiloan, harga Rp.150.000-Rp. 200.000, aroma khas kuat ,tampilan kacang dengan kulit, desain kemasan menarik dan spesifik, layanan tambahan dalam penjualan
tersedianya fasilitas parkiran dan toilet. Pada stimuli dua, kombinasi kacang Sihobuk yang mungkin menjadi preferensi konsumen adalah kacang Sihobuk
dengan rasa manis asin, berat 1 kiloan, harga Rp.10.000- Rp.15.000, aroma khas sedang ,tampilan kacang tanpa kulit, desain kemasan menarik dan spesifik,
layanan tambahan dalam penjualan tersedia fasilitas parkiran dan toilet. Demikian juga pada stimuli tiga hingga seterusnya sampai pada stimuli yang ke
– 20.
3. Mengumpulkan pendapat responden terhadap setiap stimuli yang ada Hasil pembuatan stimuli dengan menggunakan prosedur orthogonal itulah yang
kemudian disertakan dalam kuesioner untuk dievalusi oleh responden. Responden diminta memberikan penilaian terhadap stimuli tersebut. Penilaian responden
menggunakan rating yaitu dengan memakai skala likert yaitu dengan skala:
Tabel 3.3 Acuan Penilaian Preferensi Konsumen Simbol
Pengertian Bobot
STS Sangat Tidak Suka
1
TS Tidak Suka
2
BS Biasa Saja
3
S
Suka 4
SS
Sangat Suka 5
Rating diisi oleh konsumen kacang Sihobuk yang menjadi responden dalam
penelititan ini dan ditulis sesuai dengan selera mereka masing – masing dengan
menggunakan skala likert dari nilai 1 sampai 5.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.4 Pemberian Rating pada Stimuli Kacang Sihobuk
No Rasa
Berat Harga
Aroma Khas
Tampilan Kacang
Desain Kemasan
Layanan Tambahan dalam Penjualan
RATING STS
TS B
S SS
1 Manis
½ kiloan Rp. 160.000-
Rp. 200.000 Kuat
Dengan kulit
Menarik dan Spesifik
Tersedia fasilitas
parkiran dan toilet 2
Manis asin 1 kiloan
Rp. 10.000- Rp. 15.000
Sedang Tanpa
kulit Menarik
dan Spesifik Tersedia
fasilitas parkiran dan toilet
3 Tawar
1 kiloan Rp. 20.000-
Rp. 30.000 Kuat
Dengan kulit
Menarik dan Spesifik
Tersedia fasilitas
parkiran dan
toilet serta
tersedianya minuman
olahan seperti kopi dan teh
4 Tawar
6 kiloan Rp. 160.000-
Rp. 200.000 Sedang
Tanpa kulit
Menarik dan Spesifik
Tersedianya minuman olahan seperti kopi
dan teh
19 Asin
6 kiloan Rp. 20.000-
Rp. 30.000 Sedang
Tanpa kulit
Menarik dan Spesifik
Tersedianya minuman olahan seperti kopi
dan teh
20 Tawar
¼ kiloan Rp. 10.000-
Rp. 15.000 Sedang
Dengan kulit
Menarik dan Spesifik
Tersedianya minuman olahan seperti kopi
dan teh
Universitas Sumatera Utara
4. Melakukan proses conjoint dengan masukan data yang ada Penilaian pemberian rating oleh responden diolah dengan analisis conjoint
dengan bantuan perangkat lunak SPSS. Hasil analisis conjoint secara keseluruhan dilihat dari overall statistics pada SPSS subfile summary. Hasil analisis ini
diperoleh untuk memperkirakan atribut kacang Sihobuk yang diinginkan oleh responden berdasarkan penilaian terhadap stimuli tersebut yang disertakan dalam
kuesioner sebelumnya. 5. Hasil analisis
Output yang dihasilkan dari proses analisis conjoint berupa nilai utility yaitu suatu perbandingan antara nilai kegunaan dengan tiap-tiap taraf atributnya, importance
values yaitu suatu nilai perbandingan antara nilai kepentingan dengan tiap-tiap
atribut kacang Sihobuk serta nilai korelasi Pearson dan Kendall’s Tau untuk mengetahui seberapa tinggi predictive accuracy
– nya.
Interpretasi hasilnya adalah untuk nilai utility, yaitu nilai yang paling besar menjadi kombinasi stimuli yang disukai oleh konsumen. Untuk nilai kepentingan
importance values yaitu nilai yang terbesar menunjukkan atribut kacang Sihobuk yang paling penting serta untuk uji keakuratan dilihat dari korelasi
Pearson’s dan Kendall’s Tau. Uji Keakuratannya predictive accuracy : H0 : tidak adanya hubungan yang kuat antara preferensi estimasi dan preferensi
aktual, atau tidak ada predictive accuracy yang tinggi pada proses conjoint. H1 : adanya hubungan yang kuat antara preferensi estimasi dan preferensi aktual,
atau ada predictive accuracy yang tinggi pada proses conjoint. Sign. 0,05 maka H0 ditolak
Sign. 0,05 maka H0 diterima Santoso, 2012
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.5 Bentuk Hasil Analisis Conjoint pada kacang Sihobuk No Atribut
Level Nilai
Kegunaan Utility values
Nilai Kepentingan
Relatif Importance
values
1 Rasa
Manis asin a1
b1 Manis
a2 Asin
a3 Tawar
a4 2
Berat 6 kiloan
a1 b2
1 kiloan a2
½ kiloan a3
¼ kiloan a4
3 Harga
Rp.5.000-Rp.10.000 a1
b3 Rp. 10.000- Rp. 18.000
a2 Rp. 20.000- Rp. 30.000
a3 Rp.160.000- Rp. 200.000
a4 4
Aroma Khas
Kuat a1
b4 Sedang
a2 5
Tampilan Kacang
Dengan Kulit a1
b5 Tanpa Kulit
a2 6
Desain Kemasan
Menarik dan spesifik a1
b6 Sederhana
a2 7
Layanan Tambahan
dalam Penjualan
Outlet Tersedia
fasilitas parkiran dan toilet
a1 b7
Tersedianya minuman
olahan seperti kopi dan teh
a2
Tersedia fasilitas
parkiran dan toilet serta tersedianya
minuman olahan seperti kopi dan
teh a3
Universitas Sumatera Utara
Identifikasi Masalah 1: Untuk menjawab Identifikasi masalah 1, kombinasi level atribut yang paling
sesuai dapat dilihat dari nilai utility pada masing-masing level taraf atribut. Interpretasi hasilnya yaitu nilai utility yang terbesar menunjukkan level dari
atribut yang menjadi preferensi konsumen kacang Sihobuk sehingga apabila level – level atribut yang memiliki nilai utility paling besar digabungkan maka akan
membentuk kombinasi stimuli dari karakteristik kacang Sihobuk yang menjadi preferensi konsumen.
Identifikasi Masalah 2: Untuk menjawab Identifikasi masalah 2, output yang dilihat berupa nilai
kepentingan importance values. Nilai kepentingan importance values digunakan untuk melihat atribut manakah yang paling penting dari kacang
Sihobuk menurut preferensi konsumen. Interpretasi hasilnya yaitu nilai kepentingan importance values yang paling besar menunjukkan atribut kacang
Sihobuk yang paling penting sehingga mendasari konsumen untuk membeli kacang Sihobuk.
Identifikasi Masalah 3 Untuk melihat tingkat keakuratan prediksi model hasil analisis conjoint maka
output yang dilihat berupa nilai korelasi Pearson dan Kendall’s Tau. Uji Keakuratan predictive accuracy:
H0 : tidak adanya hubungan yang kuat antara preferensi estimasi dan preferensi aktual, atau tidak ada predictive accuracy yang tinggi pada proses conjoint.
Universitas Sumatera Utara
H1 : adanya hubungan yang kuat antara preferensi estimasi dan preferensi aktual, atau ada predictive accuracy yang tinggi pada proses conjoint.
Sign. 0,05 maka H0 ditolak Sign. 0,05 maka H0 diterima Santoso, 2012
Interpretasi hasilnya yaitu jika nilai signifikansi 0,000 kurang dari 0,05 menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara preferensi estimasi dan
preferensi aktual, atau ada predictive accuracy yang tinggi pada proses conjoint.
3.5 Definisi dan Batasan Operasional