lv dengan namanya satuan Btu ini digunakan di Inggris. Sedangkan Kalori disingkat
kal didefinisikan sebagai jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu satu gram air dari 14,5
o
C menjadi 15,5
o
C. Karena kalor adalah energi yang berpindah, maka harus ada hubungan pasti antara satuan kuantitas kalor dan
satuan energi mekanik, misalnya joule. Dengan eksperimen yang dilakukan oleh Joule dan eksperimen lainnya yang menghubungkan energi kalor dengan energi
listrik, akhirnya ditetapkan bahwa sejumlah kerja yang diberikan sama dengan sejumlah kalor tertentu. Secara kuantitatif, 4,186 joule J kerja ditetapkan sama
dengan 1 kalori kal kalor. Hal inilah yang disebut sebagai kesetaraan kalor mekanik.
1 kal = 4,187 joule 2.1a
atau 1 kal = 4,2 joule 2.b
1 joule = 2
, 4
1 kal = 0,24 kal
2.2 Satuan kalori bukanlah satuan dasar SI. Komite Internasional Pengukuran
menetapkan penggunaan joule J sebagai satuan dasar energi dalam bentuk apapun, termasuk energi kalor.
b. Kapasitas Kalor dan Kalor Jenis
Jika suatu benda diberi kalor, maka suhu benda tersebut akan naik. Berdasarkan eksperimen, ternyata ditemukan bahwa jumlah kalor yang
dibutuhkan untuk mengubah suhu benda tertentu berbanding lurus dengan massa benda dan perubahan suhu. Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu
benda tertentu juga bergantung pada jenis bahan atau jenis benda. Misalnya, untuk menaikkan suhu satu kg air sebesar 1
o
C diperlukan kalor 4190 J, tetapi untuk menaikkan suhu satu kg aluminium sebesar 1
o
C hanya diperlukan kalor 910 J. Raymond A.Serway dan John W. Jewett
2004: 608 mendefinisikan kapsitas kalor sebagai ”... the amount of energy needed to raise the temperature of
that sample by 1°C. Definisi ini sejalan dengan definisi kapasitas kalor menurut Edwin Jones dan Richard Childers 1999: 357 yaitu “... the amount of heat
required to change an object’s temperature by 1
o
C”. Jadi dapat disimpulkan
lvi bahwa kapasitas kalor adalah besarnya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan
suhu suatu benda sebesar 1°C. Secara matematis, kapasitas kalor dituliskan : C
= T
Q
2.3 Q = C
T
2.4 Sedangkan kalor jenis suatu zat menurut Edwin Jones dan Richard
Childers 1999: 357 didefinisikan sebagai ”... the heat required per unit mass to change the temperature of a substance by one degree”. Jadi, secara sederhana
kalor jenis dapat didefinisikan sebagai jumlah kalor yang diperlukan oleh satu satuan massa zat untuk menaikkan suhu sebesar satu satuan suhu. Secara
matematis, kalor jenis dituliskan: T
m Q
c
2.5
T c
m Q
2.6 dengan Q adalah kalor yang diserap atau dilepas, m adalah massa benda, c adalah
kalor jenis dan ∆T = perubahan suhu.
Besarnya kalor jenis berbeda-beda antara zat yang satu dengan yang lainnya. Nilai kalor jenis beberapa bahan disajikan pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3 Kalor Jenis Beberapa Zat pada suhu 25 C
Zat Kalor Jenis
Jkg
o
C Kkalkg
o
C Air
4187 1,00
Etil Alkohol 2430
0,581 Etilen Glikol
2930 0,571
Es 2090
0,50 Uap air
2010 0,48
Kayu 1700
0,40 Alumunium
900 0,215
Garam dapur 871
0,208 Marmer
860 0,21
Kaca 840
0,200 Besi
448 0,107
Tembaga 390
0,0920 Seng
386 0,0922
Perak 236
0,0564 Timah
128 0,0305
Edwin Jones dan Richard Childers 1999: 357
lvii
c. Kalor Laten