10 kapang pada pH 3-7. Dengan mengontrol pH dapat meminimalkan
kontaminan [40]. 4.
Oksigen Oksigen secara tidak langsung mempengaruhi fermentasi. Secara aerob maka
mikroba akan menghidrolisi gula menjadi air dan CO
2
, tetapi pada kondisi anaerob gula akan diubah menjadi alkohol dan CO
2.
5. Mikroba
Dalam fermentasi alkohol biasanya digunakan khamir karena khamir mampu mengkonversi gula menjadi alkohol karena adanya enzim zimase [39]. Ada
beberapa jenis khamir yang digunakan seperti Saccharomyces cerevisiae [41], dry yeast
[42], G. thermoglucosidasius [43], dan sebagainya.
2.4 SACCHAROMYCES CEREVISIAE
Mikroorganisme yang paling banyak digunakan untuk memproduksi bioetanol adalah ragi, khususnya Saccharomyces cerevisiae. Saccharomyces cerevisiae
sering dipilih untuk produksi etanol karena sangat baik dalam melakukan fermentasi dan kemampuannya untuk tumbuh dengan cepat dibawah kondisi
anaerobik dan toleransi yang tinggi terhadap etanol [44]. Saccharomyces cerevisiae
banyak diaplikasikan pada bioteknologi karena memiliki fitur penting yaitu genomik DNA nya tidak mengandung intron, urutan
genom yang telah ditentukan dan teknologi fermentasi cukup berbeda [45]. Salah satu media untuk pertumbuhan mikroorganisme adalah nira. Nira aren
dapat mengalami fermentasi secara alami karena dari asalnya nira aren telah membawa sel ragi yaitu Saccharomyces tuac, Dengan itu Saccharomyces sangat
aktif dalam mensintesa gula glukosa sehingga menghasilkan alkohol dan CO
2
[46].
2.5 PUPUK MAJEMUK NPK
Pupuk manjemuk NPK merupakan pupuk anorganik untuk menggantikan pupuk tunggal seperti urea, SP-36, dan KCl. Pupuk NPK sangat efisien dalam
meningkatkan unsur hara makro N, P, dan K [47].
Universitas Sumatera Utara
11 N, P, dan K merupakan unsur hara essensial bagi tanaman. Penyerapan salah
satu unsur ke dalam tubuh tanaman dipengaruhi oleh adanya kecukupan unsur hara lainnya, misalnya nitrogen meningkatkan penyerapan posfor, sedangkan
kalium yang tidak tersedia dalam jumlah cukup juga mengakibatkan efisiensi nitrogen dan posfor menjadi rendah [48]. Keuntungan pupuk NPK adalah:
1. Dapat dipergunakan dengan memperhitungkan kandungan zat hara sama
dengan pupuk tunggal.
2.
Apabila tidak ada pupuk tunggal dapat diatasi dengan pupuk majemuk.
3.
Penggunaannya sangat sederhana.
4. Pengangkutan dan penyimpanan pupuk ini menghemat waktu, ruangan
dan biaya.
5. Pupuk majemuk ini hampir seluruhnya larut dalam air, sehingga unsur
hara yang dikandungnya dapat segera diserap dan digunakan oleh tanaman
dengan efektif [47].
Pemberian pupuk ini bertujuan untuk menjaga ketersediaan nutrisi tanaman agar tetap seimbang selama proses pertumbuhannya serta dapat merangsang
pertumbuhan tanaman [49]. Pemupukan NPK majemuk merupakan pemberian unsur hara pada tanaman yang efisien dibanding dengan pemupukan tunggal.
Tergolong murah dibanding dengan pupuk tunggal [50], mudah dan cepat tersedia [49].
2.6 POTENSI EKONOMI BIOETANOL DARI NIRA AREN