KESIMPULAN SARAN BIOETANOL Pengaruh Suhu dan Volume Starter Dalam Pembuatan Bioetanol Dari Nira Aren (Arenga Pinnata Merr)

27 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Kadar etanol yang tertinggi diperoleh sebesar 43,3165 pada perlakuan suhu 32 o C dengan penambahan volume starter 35 . 2. Yield etanol tertinggi dihasilkan sebesar 38,1430 pada perlakuan suhu 32 o C dengan penambahan volume starter 35 .

5.2 SARAN

Saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah : 1. Sebaiknya dilakukan distilasi bertingkat atau penambahan senyawa anhidrat untuk meningkatkan kemurnian bioetanol. 2. Sebaiknya dilakukan perhitungan jumlah sel setelah proses fermentasi. 3. Sebaiknya dilakukan analisis lain untuk menganalisis etanol yang diperoleh, seperti Gas Chromatogarphy GC dan High Performance Liquid Chromatogarphy HPLC. Universitas Sumatera Utara 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 BIOETANOL

Bioetanol merupakan etanol yang dibuat dari tanaman [24]. Etanol dapat dibuat dari bahan-bahan pertanian diantaranya bahan-bahan yang mengandung turunan gula, mengandung pati dan mengandung selulosa melalui proses fermentasi [25]. Fermentasi merupakan salah satu cara untuk mengkonversi karbohidrat menjadi etanol dengan bantuan mikroorganisme [26]. Etanol disebut juga etil alkohol dengan rumus kimia C 2 H 5 OH merupakan cairan kimia yang tak berwarna dengan karakteristik lainnya yaitu mudah terbakar, mudah menguap, tidak karsinogenik dan jika terjadi pencemaran tidak memberikan efek yang buruk terhadap lingkungan secara signifikan [27]. Etanol dikategorikan menjadi 2 kelompok utama yaitu etanol 95-96 vv disebut etanol hidrat digunakan untuk desinfektan, pelarut serta dijadikan minuman yang berkualitas tinggi dan etanol 99,5 disebut Ethanol Fuel Grade dan digunakan sebagai bahan bakar [24]. Bioetanol 97 belum dapat dikatakan FGE namun dapat dijadikan bahan bakar mesin, serta bioetanol 95-99 dapat dijadikan sebagai bahan substitusi bensin atau premium dengan rasio bensin-bioetanol 90:10 dan dapat menghemat bahan bakar sebesar 12,5-29 dibandingkan dengan menggunakan bensin murni [28]. Bioetanol yang mudah menguap serta memiliki kalor bakar netto yang tinggi yaitu kira-kira 23 dari kalor bakar netto bensin. Etanol juga sangat mudah larut di dalam bensin dengan segala perbandingan sehingga menjadikan campuran tersebut memiliki nilai oktan yang tinggi angka oktan riset 109 dan angka oktan motor 98 [29]. Oleh karena itu bioetanol dapat dijadikan alternatif sebagai pengganti bahan bakar fosil [24]. Kelebihan bioetanol yaitu bersifat lebih ramah lingkungan dan terbukti hemat dan efisien dalam proses pembakarannya [30]. Universitas Sumatera Utara 8 Tabel 2.1 Sifat Fisika dan Sifat Kimia Etanol [31] Sifat Fisika dan Sifat Kimia Nilai Berat molekul, gmol Titik beku, o C Titik didi normal, o C Densitas, gml Viskositas 20 o C, mPas Cp Panas penguapan normal, Jg Panas pembakaran pada 25 o C, Jg Panas jenis pada 25 o C, J g o C Nilai oktan Wujud pada suhu kamar Dicampur dengan natrium Kelarutan dalam air Dapat terbakar 46,1 -114,1 78,32 0,7983 1,17 839,31 29676,6 2,42 106-111 Cair Bereaksi Larut sempurna ya

2.2 NIRA AREN