Uji Normalitas Uji Heteroskedastisitas

e. Karateristik Responden Berdasarkan Status Responden Tabel 4.8 Status Responden Sumber: PT. Inalum, 2013, Data Diolah Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang menjawab pernyataan mengenai mengenai pengaruh Program keselamatan kerja dan Program kesehatan kerja terhadap Kinerja karyawan adalah karyawan yang sudah berkeluarga, dengan nilai persentase sebesar 60,00 . Dalam hal ini karyawan yang sudah berkeluarga lebih banyak dari yang masih lajang, sangat penting bagi perusahaan menerapkan program-program K3 yang dapat menunjang kinerja karyawan untuk menciptakan produksi yang jauh lebih baik. Dengan memperhatikan kesejahteraan karyawan melalui program K3 mampu menjadikan seorang karyawan loyal ditempat kerjaanya. Sementara karyawan yang menjawab pertanyaan yang sudah lajang adalah sebesar 40,00, artinya pekerjaan yang mereka lakukan dapat menjadi pengalaman atau sebagai batu loncatan untuk mendapatkan pekerjaan yang tentunya lebih baik lagi.

3. Uji Asumsi Klasik

Uji Asumsi Klasik pada penelitian ini terdiri dari uji Normalitas, Heteroskedastisitas dan Multikolinearitas.

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas data dapat dilihat dari output SPSS melalui gambar kurva normal p-p Plot untuk menunjukkan sebaran data penelitian. Gambar kurva normal P-P Plot berikut ini dapat disimpulkan bahwa data penelitian mempunyai distribusi normal, karena sebaran data yang ada Status Karyawan Jumlah Persentase Berkeluarga 36 Orang 60,00 Lajang 24 Orang 40,00 Jumlah 60 Orang 100,00 46 Universitas Sumatera Utara menyebar kesemua daerah kurva normal. Uji Normalitas pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.2. Sumber: Pengolahan Data Primer kuesioner dengan SPSS 18.00, 2013 Gambar 4.2 Grafik Distribusi Normal Uji Normalitas scatter plot pada Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa titik-titik mengikuti data di sepanjang garis diagonal hal ini berarti data berdistribusi normal. Uji Normalitas dapat dilihat juga pada One Sampel KS Tes, yaitu: Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 60 Normal Parameters Mean a,b ,0000000 Std. Deviation ,82211174 Most Extreme Differences Absolute ,133 Positive ,095 Negative -,133 Kolmogorov-Smirnov Z 1,033 Asymp. Sig. 2-tailed ,236 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Pengolahan Data Primer kuesioner dengan SPSS 18.00, 2013 47 Universitas Sumatera Utara Data pada Tabel 4.9 Nilai Asymp.Sis 2-tailed pada penelitian ini adalah 0,236; lebih besar dari 0,05 0,236 0,05, artinya variabel residual pada penelitian ini memiliki distribusi normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas terjadi karena perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam spesifikasi model regresi, dengan kata lain heteroskedastisitas terjadi jika residual tidak memiliki varian yang konstan. Heteroskedastisitas dapat diketahui dengan melakukan dua pendekatan yakni pendekatan statistik uji glesjer dan pendekatan grafik. Kriteria pengambilan keputusan jika nilai signifikansi ≥ 0,05, maka tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas. Jika nilai signifikansi 0,05, maka mengalami gangguan heteroskedastisitas. Hasil analisis heteroskedastisitas pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.10. Tabel 4.10 Hasil Analisis Instrumen Heteroskedastisitas Pendekatan Statistik Uji Glesjer Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant ,700 ,977 ,717 ,477 P_Kslamat_K -,061 ,034 -,230 -1,825 ,073 P_Ksehat_K ,054 ,031 ,220 1,749 ,086 a. Dependent Variable: Abs Sumber: Pengolahan Data Primer kuesioner dengan SPSS 18.00, 2013 Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa data pada penelitian ini hasil uji signifikan variabel Program keselamatan kerja adalah sebesar 0,073 dan hasil uji signifikan pada variabel Program kesehatan kerja adalah sebesar 0,086. Hasil analisis instrumen heteroskedastisitas pada penelitian ini menunjukkan bahwa masing-masing variable dependent menunjukkan nilai lebih besar dari 48 Universitas Sumatera Utara 5, sehingga dapat disimpulkan bahwa data pada penelitian ini tidak terdapat adanya heteroskedastisitas dalam model regresi. Uji heteroskedastisitas dapat juga dilihat melalui gambar scatterplot. Gambar scatterplot dapat menunjukkan indikasi ada atau tidaknya gejala heteroskedastisitas. Suatu model regresi jika dianalisis dengan pendekatan grafik, tidak terkena heteroskedastisitas apabila pada grafik scatterplot terlihat titik-titik yang menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu Syafrizal, 2008: 68. Sumber: Pengolahan Data Primer kuesioner dengan SPSS 18.00, 2013 Gambar 4.3 Scatterplot Dependent Variable Kinerja Kerja Gambar 4.3 menyatakan bahwa penyebaran residual cenderung tidak teratur, adanya titik- titik yang berpencar dan tidak membentuk pola tertentu. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah tidak terdapat gejala heteroskedastisitas pada model regresi ini.

c. Uji Multikolinearitas