5. Internal Auditor : Mengawasi dan menganalisa keputusan yang telah diambil President Director serta konsekuensi dari keputusan tersebut.
6. MR Management Representative of ISO 9002 14001 : Membuat kebijakan PT. Inalum mengenai mutu perusahaan sesuai standar ISO 9002 14001.
7. IIC Inalum Internal Control : Mengatur kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan urusan internal perusahaan.
8. Director Business : Memimpin bagian pemasaran dan perdagangan PT. Inalum. 9. Director Production : Memimpin bagian produksi aluminium PT. Inalum.
10. Director Power Plant : Memimpin bagian pembangkit listrik untuk kebutuhan listrik operasional PT. Inalum.
11. Director Planning Finance : Memimpin bagian perencanaan dan finansial keuangan PT. Inalum.
12. Director HR : Memimpin bagian HRD yang dimiliki PT. Inalum.
4.2 Hasil Penelitian 1. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada karyawan PT. Inalum bagian produksi karbon dengan jumlah responden sebanyak 30 orang. Data dapat dilihat pada Tabel 4.1.
40
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas pada Responden
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item- Total
Correlation Cronbachs
Alpha if Item Deleted
Keterangan X1.1
53,8621 77,052
,714 ,936
Valid X1.2
53,8966 76,882
,766 ,935
Valid X1.3
53,7931 75,527
,765 ,935
Valid X1.4
53,8276 76,576
,821 ,934
Valid X1.5
53,8621 79,266
,586 ,939
Valid X2.1
53,7931 80,884
,444 ,942
Valid X2.2
54,0000 77,286
,476 ,944
Valid X2.3
53,9310 75,709
,712 ,936
Valid X2.4
54,3793 78,101
,533 ,941
Valid X2.5
53,8966 78,596
,629 ,938
Valid Y1
53,5172 74,544
,825 ,933
Valid Y2
53,5517 74,113
,831 ,933
Valid Y3
53,4483 73,399
,797 ,934
Valid Y4
53,5517 76,256
,762 ,935
Valid Y5
53,3793 74,387
,869 ,932
Valid
Sumber: Pengolahan Data Primer kuesioner dengan SPSS 18.00, 2013
Tabel 4.1 menjelaskan bahwa hasil dari uji validitas dinyatakan valid. Karena nilai corrected item total correlation menunjukkan lebih besar dari 0,361, artinya r hitung
≥ r tabel. Sementara hasil dari uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas pada Responden
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items Keterangan
,941 15
Reliable
Sumber: Pengolahan Data Primer kuesioner dengan SPSS 18.00, 2013
Tabel 4.2 menjelaskan bahwa semua variable reliable. Karena nilai cronbachs alpha sebesar 0,941 lebih besar dari 0,80, artinya r hitung
≥ r tabel. Maka hasil penelitan ini untuk uji validitas dan reliabilitas dianggap valid dan reliable.
41
Universitas Sumatera Utara
2. Deskriptif Penelitian
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Data diperoleh dari jawaban atas pernyataan atau kuesioner yang diajukan pada responden penelitian. Data dideskripsikan,
digambarkan, diuraikan, dengan menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penanfsiran terhadap angka tersebut, serta penampilan dari hasil yang diteliti, dalam hal ini mengenai
Program keselamatan dan kesehatan kerja variabel independent terhadap Kinerja karyawan
variabel dependent pada PT. Inalum, Kuala Tanjung. Penelitian yang dilakukan menggunakan bantuan program SPSS Statistical Product and Service Solution versi 18.00. Jumlah responden
penelitian sebanyak 60 orang dari karyawan. Analisis deskriptif pada data penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Hasil Analisis Instrumen Metode Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation P_Kslamat_K
60 17,00
23,00 20,2667
1,59306 P_Ksehat_K
60 19,00
25,00 22,8167
1,72216 Kinerja_K
60 21,00
25,00 23,5333
1,21386 Valid N listwise
60
Sumber: Pengolahan Data Primer kuesioner dengan SPSS 18.00, 2013
Tabel 4.3 menyatakan bahwa ada sebanyak 60 sampel. Nilai minimum paling kecil adalah 17,00 pada variabel Program keselamatan kerja. Nilai maksimum paling besar adalah
25,00 terdapat pada dua variabel Program kesehatan kerja, dan Kinerja karyawan. Nilai mean tengah pada variabel Program keselamatan kerja dengan nilai sebesar 20,2667. Nilai mean
tengah pada Program kesehatan kerja dengan nilai sebesar 22,8167 dan Nilai mean tengah
pada variabel Kinerja karyawan sebesar 23,5333. Ketiga nilai ini termasuk kategori sedang untuk item pernyataan pada kuesioner penelitian ini. Standar Deviasi terendah, terdapat pada variabel
Kinerja karyawan dengan nilai sebesar 1,21386 dan Standar Deviasi tertinggi terdapat pada variabel Program kesehatan kerja sebesar 1,72216.
42
Universitas Sumatera Utara
Penelitian ini dilakukan dengan cara membagi kuesioner kepada responden dan studi dokumentasi kepada 60 sampel pada PT. Inalum bagian produksi, Smelter Casting Section
SCA. Jumlah pernyataan seluruhnya adalah 15 butir, yang terdiri dari 5 butir pernyataan untuk variabel X1 pada Program keselamatan kerja, 5 butir pernyataan untuk variabel X2 pada
Program kesehatan kerja dan 5 butir pernyataan untuk variabel Y pada kinerja karyawan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis mengenai adanya pengaruh antara
Program keselamatan kerja dan Program kesehatan kerja terhadap Kinerja karyawan.
Karakteristik responden pada penelitian ini dibagi berdasarkan jenis kelamin, usia, status karyawan, dan lama kerja.
a. Karateristik Berdasarkan Jenis Kelamin Responden
Tabel 4.4 Jenis Kelamin Responden
Sumber: PT. Inalum, 2013 Data Diolah
Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang menjawab pernyataan mengenai pengaruh Program keselamatan kerja dan Program kesehatan kerja terhadap Kinerja karyawan
adalah laki-laki, dengan nilai persentase sebesar 100,00 . Dalam hal ini program K3 sangat diperlukan dalam menjalankan aktivitas kinerja perusahaan secara umum, risiko kecelakaan
lebih besar bagi para karyawan, terutama mereka yang bekerja dibidang produksi maupun peleburan alumunium.
Jenis Kelamin Jumlah
Persentase
Laki-Laki 60 Orang
100,00 Perempuan
0 Orang 0,00
Jumlah 60 Orang
100.00 43
Universitas Sumatera Utara
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Responden
Tabel 4.5 Usia Responden
Umur Frekuensi
Persentase
21 – 30 Tahun 14 Orang
23,33 31 – 40 Tahun
28 Orang 46,67
41 – 50 Tahun 18 Orang
30,00 Jumlah
60 Orang 100,00
Sumber: PT. Inalum, 2013 Data Diolah
Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang menjawab pernyataan mengenai mengenai pengaruh Program keselamatan kerja dan Program kesehatan kerja terhadap Kinerja
karyawan adalah karyawan yang berusia 30 – 40 tahun, sebesar 46,67 , karyawan yang menjawab pertanyaan berusia 21- 30 tahun adalah sebesar 23,33, dan yang berusia 41 – 50
tahun adalah sekitar 30,00 . Karyawan yang berusia 31– 40 tahun memiliki tingkat kesadaran yang penuh akan penerapan dan pelaksanaan K3 di tempat kerja. Karyawan yang berusia 41–50
cenderung menganggap sepele terhadap resiko yang akan terjadi karena merasa memiliki pengalaman dibidangnnya bekerja. Sementara usia 21-30 tahun, bagi para karyawan yang baru
bekerja cenderung lebih tinggi tingkat kecelakaan yang terjadi. Namun dengan adanya pelatihan dan pendidikan K3 mampu meminimalisasi kecelakaan kerja dan sebagai bentuk wadah
membina tenaga kerja untuk menghasilkan kinerja lebih baik lagi. c. Karateristik Berdasarkan Lama Bekerja Responden
Tabel 4.6 Lama Bekerja Responden
Masa Kerja Frekuensi
Persentase
1– 15 Tahun 23 Orang
38,33 16 – 30 Tahun
37 Orang 61,67
Jumlah 60 Orang
100.00
Sumber: PT. Inalum, 2013 Data Diolah
Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang menjawab pernyataan mengenai mengenai pengaruh Program keselamatan kerja dan Program kesehatan kerja terhadap Kinerja
Universitas Sumatera Utara
karyawan adalah karyawan yang sudah bekerja 16 – 30 tahun, dengan nilai persentase sebesar 61,67 . Sementara karyawan yang bekerja 1 – 15 tahun adalah sebanyak 38,88. Artinya
karyawan yang bekerja usia 16 – 30 tahun lebih memahami akan kondisi tempat mereka bekerja, sehingga pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja sangat diperhatikan. Namun realitanya
yang tingkat kecelakaan yang sering terjadi adalah usia 16 – 30 tahuan pada perusahaan ini, karena ada unsur sikap mengabaikan atau menanggap sebuah aturan hanya sanksi saja yang
menjadi dampaknya, padahal ada tanggung jawab yang harus dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
d. Karateristik Berdasarkan Pendidikan Responden
Tabel 4.7 Pendidikan Responden
Masa Kerja Frekuensi
Persentase
SMA 17 Orang
28,33 DIII
34 Orang 56,67
SI 9 Orang
15,00 Jumlah
60 Orang 100.00
Sumber: PT. Inalum, 2013 Data Diolah
Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang menjawab pernyataan mengenai mengenai pengaruh Program keselamatan kerja dan Program kesehatan kerja terhadap Kinerja
karyawan adalah karyawan yang memiliki pendidikan DIII, dengan nilai persentase sebesar 56,67 . Sementara karyawan yang memiliki pendidikan SMA adalah sebanyak 28,33, dan
karyawan yang memiliki pendidikan S1 adalah sebanyak 15, yang menjawab pernyataan tersebut. Latar belakang pendidikan sangat menentukan hasil kinerja yang akan dihasilkan oleh
perusahaan tersebut, dan selain itu pemahaman karyawan pun akan pelaksanaan K3 juga memiliki pengaruh akan tingkat kesadaran mengenai pentingnya K3 bagi seorang pekerja.
Universitas Sumatera Utara
e. Karateristik Responden Berdasarkan Status Responden
Tabel 4.8 Status Responden
Sumber: PT. Inalum, 2013, Data Diolah
Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang menjawab pernyataan mengenai mengenai pengaruh Program keselamatan kerja dan Program kesehatan kerja terhadap Kinerja
karyawan adalah karyawan yang sudah berkeluarga, dengan nilai persentase sebesar 60,00 . Dalam hal ini karyawan yang sudah berkeluarga lebih banyak dari yang masih lajang, sangat
penting bagi perusahaan menerapkan program-program K3 yang dapat menunjang kinerja karyawan untuk menciptakan produksi yang jauh lebih baik. Dengan memperhatikan
kesejahteraan karyawan melalui program K3 mampu menjadikan seorang karyawan loyal ditempat kerjaanya. Sementara karyawan yang menjawab pertanyaan yang sudah lajang adalah
sebesar 40,00, artinya pekerjaan yang mereka lakukan dapat menjadi pengalaman atau sebagai batu loncatan untuk mendapatkan pekerjaan yang tentunya lebih baik lagi.
3. Uji Asumsi Klasik
Uji Asumsi Klasik pada penelitian ini terdiri dari uji Normalitas, Heteroskedastisitas dan Multikolinearitas.