Dapat dilihat dari lampiran 34 bahwa secara masing-masing industri susu kedelai ada yang tidak memenuhi kriteria kelayakan yaitu nilai BEP Volume Produksi
total produksi, dan nilai BEP Harga Produksi Harga di tingkat produsen sehingga dapat dikatakan bahwa usaha tersebut tidak layak untuk dilaksanakan
pada saat bulan Ramadhan. Tapi secara keseluruhan nilai BEP Volume Produksi dan BEP Harga Produksi memenuhi kriteria kelayakan sehingga dapat
disimpulkan bahwa industri susu kedelai layak untuk dilaksanakan. Dengan memperhatikan nilai RC Ratio 1 dan BEP harga produksi dan BEP
volume produksi maka hipotesis dalam penelitian ini yang menyatakan usaha industri susu kedelai layak diusahakan di daerah penelitian dapat diterima.
5.5 Analisis Skala Ekonomi
Teori skala ekonomi menunjukkan gambaran atau fenomena turunnya biaya produksi per unit dari suatu perusahaan yang terjadi bersamaan dengan
meningkatnya jumlah produksi skala usaha. Berikut diperlihatkan perhitungan mengenai skala ekonomi, usaha pengolahan susu kedelai di daerah penelitian.
Tabel 41. Perhitungan Skala Ekonomi di Musim Kemarau No
Sampel Total Produksi
Bungkus Total Biaya
Rp Rata-rata Biaya
Rp
1. 15.600
16.482.805 1.056
2. 10.400
8.493.855 816
3. 9.000
6.552.915 728
4. 7.500
5.363.666 715
5. 2.250
2.399.708 1.066
6. 1.950
1.978.593 1.104
7. 900
1.295.570 1.439
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sesuai dengan teori skala ekonomi terlihat bahwa ada kecenderungan semakin besar jumlah produksi maka semakin
kecil biaya rata-rata. Jumlah produksi sampel 3 sampai dengan 7 terus meningkat dari 900 sampai dengan 9000 bungkus susu kedelai diiringi penurunan biaya
Universitas Sumatera Utara
produksi rata-rata yang paling rendah maka dapat disimpulkan bahwa skala usaha jumlah produksi yang paling menguntungkan adalah pada skala 7500 bungkus
sampel 4 karena skala ini memiliki biaya produksi rata-rata yang paling rendah yaitu Rp 715.
Tabel 42. Perhitungan Skala Ekonomi di Musim Hujan No
Sampel Total Produksi
Bungkus Total Biaya
Rp Rata-rata Biaya
Rp
1. 3.600
4.910.832 1.364
2. 2.400
2.797.990 1.165
3. 2.400
2.492.551 1.038
4. 1.800
1.746.902 970
5. 720
1.149.308 1.596
6. 720
1.119.553 1.555
7. 600
953.266 1.588
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sesuai dengan teori skala ekonomi terlihat bahwa ada kecenderungan semakin besar jumlah produksi maka semakin
kecil biaya rata-rata. Jumlah produksi sampel 2 sampai dengan 7 terus meningkat dari 600 sampai dengan 2.400 bungkus susu kedelai diiringi penurunan biaya
produksi rata-rata yang paling rendah maka dapat disimpulkan bahwa skala usaha jumlah produksi yang paling menguntungkan adalah pada skala 1.800 bungkus
sampel 4 karena skala ini memiliki biaya produksi rata-rata yang paling rendah yaitu Rp 970.
Tabel 43. Perhitungan Skala Ekonomi di Bulan Ramadhan No
Total Produksi Bungkus
Total Biaya Rp
Rata-rata Biaya Rp
1. 2.400
4.485.093 1.868
2. 2.400
2.427.612 1.011
3. 1.800
2.376.446 1.320
4. 1.200
1.353.632 1.128
5. 720
945.471 1.313
6. 720
1.132.233 1.572
7. 720
1.109.478 1.540
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sesuai dengan teori skala ekonomi terlihat bahwa ada kecenderungan semakin besar jumlah produksi maka semakin
kecil biaya rata-rata. Jumlah produksi sampel 3 sampai dengan 7 terus meningkat dari 720 sampai dengan 1.800 bungkus susu kedelai diiringi penurunan biaya
produksi rata-rata yang paling rendah maka dapat disimpulkan bahwa skala usaha jumlah produksi yang paling menguntungkan adalah pada skala 1.200 bungkus
sampel 4 karena skala ini memiliki biaya produksi rata-rata yang paling rendah yaitu Rp 1.128.
.
Universitas Sumatera Utara
55
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan