dibandingkan dengan kelurahan lain yaitu 44.676 jiwa, dan yang paling sedikit di kelurahan Tegal Sari Mandala I yaitu 10.728 jiwa. Kecamatan Medan Amplas
merupakan kecamatan yang memiliki jumlah penduduk sedikit dibandingkan dengan kecamatan lainnya. Penduduk terbanyak terdapat di keluarahan Harjo Sari
I yaitu 32.357 jiwa dan jumlah penduduk paling sedikit terdapat di keluarahan Bangun Mulia yaitu 2.599 jiwa.
Untuk melihat berapa banyak industri yang terdapat di daerah penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 12. Jumlah Industri di Daerah Penelitian di Kota Medan Tahun 2013 No
Kecamatan Industri Besar
Sedang Industri Kecil
Industri Rumah Tangga
1. Medan Amplas
17 23
21 2.
Medan Denai 1
67 288
3. Medan Tembung
11 45
261
Sumber : Medan Amplas, Medan Denai, Medan Tembung Dalam Angka 2014
Dari tabel 12 dapat diketahui jumlah industri di kecamatan daerah penelitian di Kota Medan. Dari 3 Kecamatan di atas dapat dilihat bahwa Kecamatan Medan
Denai merupakan kecamatan yang paling banyak memiliki industri diantara nya industri besarsedang sebanyak 1, industri kecil 67 dan industri rumah tangga
sebesar 288 industri. Dan Kecamatan Medan Amplas adalah kecamatan paling sedikit memiliki industri yaitu industri besarsedang 17, indutri kecil 23 dan
industri rumah tangga 21 industri.
4.2 Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah pemilik usaha pembuatan susu kedelai yang berada di Kecamatan Medan Amplas, Kecamatan Medan Denai dan
Kecamatan Medan Tembung. Karakteristik responden dalam penelitian ini
Universitas Sumatera Utara
meliputi umur, tingkat pendidikan, dan lama usaha. Secara rinci karakteristik sampel pengusaha susu kedelai dapat dilihat pada tabel 13.
Tabel 13. Karakteristik Responden Pemilik Usaha Susu Kedelai No
Uraian Satuan
Rataan
1. Umur
Tahun 42
2. Tingkat Pendidikan
Tahun 12
3. Lama Usaha
Tahun 4,57
Sumber : Diolah dari lampiran 1 Dari tabel 13 di atas diketahui bahwa rata-rata umur pemilik usaha susu kedelai
adalah 42 tahun dengan rentang umur antara 27-62 tahun. Tingkat pendidikan yang dijalani pemilik usaha susu kedelai rata-rata adalah 12 tahun, hal ini
menunjukkan bahwa pendidikan pemilik usaha susu kedelai adalah tingkat SMAsederajat. Selanjutnya pengalaman berusaha di bidang indusstri susu kedelai
rata-rata adalah 4,57 tahun dengan rentang 2-10 tahun. Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik usaha susu kedelai diketahui bahwa
produsen susu kedelai awalnya membuat susu kedelai untuk dikonsumsi sendiri dan keluarga. Namun adanya permintaan susu kedelai oleh konsumen yang
merupakan tetangga produsen maka produsen berinisiatif untuk menjualkan susu kedelai olahannya di warung-warung sekitar tempat produksi. Pada beberapa
produsen susu kedelai sudah memiliki pangsa pasar yang meluas dari yang disekitar rumah sampai ke kecamatan lain di Kota Medan, namun untuk beberapa
produsen, pemasaran masih menjadi masalah dikarenakan tidak adanya tenaga kerja untuk memasarkan susu kedelai ke daerah luar tempat produksi. Sistem
pemasarannya dengan menitipkan susu kedelai di warung-warung langganan produsen, setelah terjual kemudian baru diperoleh penerimaan. Tapi terkadang
Universitas Sumatera Utara
susu kedelai tidak terjual habis sehingga produsen mengalami kerugian dikarenakan sistem pemasarannya yaitu menitipkan susu kedelai di warung.
Produsen susu kedelai menjual susu kedelai nya dengan harga jual Rp 1.500 per bungkus yang berukuran 1,5 ons sehingga kalau dikonversikan ke ukuran liter
sehingga harga susu kedelai yaitu Rp 10.000 per liter.
Universitas Sumatera Utara
31
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Proses Pengolahan Susu Kedelai