glikolitik cepat banyak ditemukan di otot lengan, yang beradaptasi untuk melakukan gerak cepat kuat misalnya mengangkat benda berat.
11
Persentase berbagai tipe serat ini tidak saja berbeda di antara otot-otot pada satu orang tetapi juga sangat bervariasi di antara individu. Atlet yang secara
genetis dianugerahi lebih banyak serat otot glikolitik cepat adalah kandidat yang baik untuk jenis olahraga yang mengandalkan kekuatan dan kecepatan, sementara
yang memiliki proporsi serat oksidatif lambat lebih banyak lebih besar kemungkinannya berhasil dalam aktivitas yang memerlukan daya tahan misalnya
lari maraton.
11
2.2.6 Adaptasi Serat Otot
Serat otot banyak beradaptasi sebagai respon terhadap kebutuhan yang dibebankan kepadanya. Berbagai jenis olahraga menimbulkan pola lepas muatan
neuron yang berbeda ke otot yang bersangkutan. Di serat otot terjadi perubahan adaptif jangka panjang, bergantung pada pola aktivitas neuron, yang
memungkinkan serat berespon lebih efisien terhadap kebutuhan yang dibebankan kepadanya. Karena itu, otot rangka memiliki derajat plastisitas yang tinggi. Dua
jenis perubahan yang dapat ditimbulkan pada serat otot: perubahan dalam kemampuan menghasilkan ATP dan perubahan garis tengah.
11
2.2.6.1 Perbaikan Kapasitas Oksidatif
Latihan daya tahan aerobik yang teratur, misalnya jogging jarak jauh atau berenang, memicu perubahan-perubahan metabolik di dalam serat oksidatif, yaitu
serat yang terutama direkrut selama olahraga aerobik. Sebagai contoh, jumlah mitokondria dan jumlah kapiler yang menyalurkan darah ke serat-serat tersebut
meningkat. Otot-otot yang telah beradaptasi dapat menggunakan O
2
secara lebih efisien dan karenanya lebih tahan melakukan aktivitas berkepanjangan tanpa
kelelahan. Namun, ukuran otot tidak berubah.
11
Universitas Sumatera Utara
2.2.6.2 Hipertrofi Otot
Ukuran sebenarnya otot dapat ditingkatkan dengan latihan-latihan resistensi anaerob berintensitas tinggi dan berdurasi singkat, misalnya angkat
beban. Pembesaran otot yang terjadi terutama disebabkan oleh meningkatnya garis tengah hipertrofi serat-serat glikolitik cepat yang diaktifkan selama
kontraksi-kontraksi kuat tersebut. Sebagian besar penebalan serat disebabkan oleh meningkatnya sintesis filamen aktin dan miosin, yang memungkinkan
peningkatan kesempatan interaksi jembatan silang dan selanjutnya terjadi peningkatan kekuatan kontraktil otot. Stres mekanis yang ditimbulkan latihan
resistensi pada serat-serat otot memicu protein-protein penyalur sinyal, yang mengaktifkan gen-gen yang mengarahkan sintesis lebih kontraktil ini banyak
protein. Latihan beban yang intensif dapat meningkatkan ukuran otot dua atau tiga kali lipat. Otot-otot yang menonjol beradaptasi baik untuk aktivitas yang
memerlukan kekuatan intens untuk waktu singkat, tetapi daya tahan tidak berubah.
11
2.2.6.3 Pengaruh Testosteron
Serat otot pria lebih tebal, dan karenanya, otot-otot mereka lebih besar dan kuat dari otot wanita, bahkan tanpa latihan beban, karena efek testosteron, suatu
hormon steroid yang terutama dikeluarkan oleh pria. Testosteron mendorong sintesis dan penyusunan miosin dan aktin. Kenyataan ini mendorong sebagian
atlet, baik pria maupun wanita, menggunakan secara berbahaya bahan ini atau steroid terkait untuk meningkatkan prrestasi atletik mereka.
11
2.3 Indeks Massa Tubuh
2.3.1 Definisi Indeks Massa Tubuh
Indeks massa tubuh merupakan indikator yang paling sering digunakan dan praktis untuk mengukur tingkat populasi berat badan lebih dan obese pada
orang dewasa. Untuk penelitian epidemiologi digunakan IMT, yaitu berat badan dalam kilogram kg dibagi tinggi badan dalam meter kuadrat m
2
. Indeks massa tubuh dapat memperkirakan jumlah lemak tubuh yang dapat dinilai dengan
Universitas Sumatera Utara