27
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di dua lokasi. Pertama, pengambilan data dilakukan di lapangan bola basket Fakultas Kedokteran USU tempat latihan klub
bola basket Fakultas Kedokteran USU, Fakultas MIPA USU dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU yang berlokasi di Jalan Universitas Komplek USU,
Kecamatan Padang Bulan, Kota Medan. Kedua, pengambilan data dilakukan di lapangan bola basket Cikal USU tempat latihan klub bola basket Fakultas Hukum
USU yang berlokasi di Jalan dr. Mansyur Komplek USU, Kecamatan Padang Bulan, Kota Medan. Jumlah subjek penelitian yang terlibat dalam penelitian ini
adalah 60 orang.
5.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden
Responden yang ikut serta dalam penelitian ini adalah para pemain bola basket dari empat fakultas yang ada di Universitas Sumatera Utara yaitu Fakultas
Kedokteran USU, Fakultas MIPA USU, Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU, dan Fakultas Hukum USU. Responden yang terdiri dari 60 orang seluruhnya telah
menyetujui untuk berpartisipasi dalam penelitian dan telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Universitas Sumatera Utara
5.1.2.1 Karakteristik Subjek Penelitian
Berdasarkan umur, didapatkan sebaran subjek penelitian sebagai berikut:
Tabel 5.1 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Umur Umur
Frekuensi orang Persentase
20 25
41,7 21
12 20,0
22 16
26,7 23
4 6,7
24 3
5,0 Total
60 100
Berdasarkan tabel diatas, subjek penelitian dengan umur 20 tahun memiliki frekuensi dan persentase terbesar yaitu 25 orang dengan 41,7. Rata-
rata umur dari subjek penelitian ini adalah 21,13 tahun SD 1,186.
Berdasarkan berat badan, didapatkan sebaran subjek penelitian sebagai berikut:
Tabel 5.2 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Berat Badan Berat Badan
Frekuensi orang Persentase
50-70 40
66,7 71-90
14 23,3
91-110 5
8,3 111-120
1 1,7
Total 60
100 Pada tabel di atas didapatkan bahwa mayoritas subjek penelitian 66,7
memiliki berat badan dalam rentang 50-70 kg. Setelah diolah dengan program SPSS didapatkan rata-rata berat badan pemain bola basket ini 70,58 kg SD
14,880.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tinggi badan, didapatkan sebaran subjek penelitian sebagai berikut:
Tabel 5.3 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Tinggi Badan Tinggi Badan
Frekuensi orang Persentase
160-170 24
40,0 171-180
32 53,3
181-190 4
6,7 Total
60 100
Pada tabel diatas didapatkan bahwa mayoritas subjek penelitian memiliki tinggi badan dalam rentang 171-180 cm dengan persentase 53,3. Didapatkan
rata-rata tinggi badan pemain bola basket ini adalah 172,27 cm SD 5,656.
Setiap subjek penelitian yang berpartisipasi diukur berat badan dan tinggi badannya kemudian dihitung indeks massa tubuhnya. Berdasarkan indeks massa
tubuh, didapatkan sebaran subjek penelitian sebagai berikut:
Tabel 5.4 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan IMT IMT
Frekuensi orang Persentase
BB Kurang 4
6,7 BB Normal
29 48,3
BB Beresiko 8
13,3 Obesitas 1
13 21,7
Obesitas 2 6
10,0 Total
60 100
Pada tabel diatas didapatkan bahwa subjek penelitian yang memiliki IMT normal ada 29 orang 48,3, subjek dengan IMT kurang ada 4 orang 6,7,
subjek dengan berat badan beresiko 8 orang 13,3, subjek dengan obesitas 1 ada 13 orang 21,7, dan subjek dengan obesitas 2 ada 6 orang 10. Mayoritas
Universitas Sumatera Utara
dari subjek penelitian memiliki IMT yang normal. Setelah diolah dengan program SPSS didapatkan rata-rata IMT pemain bola basket ini adalah 23,6495 SD 4,58.
Setiap subjek penelitian akan dinilai ketahanan ototnya berdasarkan jumlah push-up dan curl-up yang dapat dilakukannya. Berdasarkan ketahanan otot,
didapatkan sebaran subjek penelitian sebagai berikut:
Tabel 5.5 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Ketahanan Otot Jumlah Push-up
Ketahanan Otot Push-up
Frekuensi Orang
Persentase
Luar Biasa 9
15,0 Sangat Baik
5 8,3
Baik 13
21,7 Cukup
4 6,7
Kurang 12
20,0 Sangat Kurang
17 28,3
Jumlah 60
100 Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa ketahanan otot yang dihitung dari
jumlah push-up yang dapat dilakukan, kelompok kategori sangat kurang memiliki persentase paling besar yaitu sebanyak 17 orang 28,3, kemudian diikuti oleh
kategori luar biasa yaitu sebanyak 9 orang 15, dan ketahanan otot yang paling sedikit persentasenya merupakan kategori cukup yaitu sebanyak 4 orang 6,7.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.6 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Ketahanan Otot Jumlah Curl-up
Ketahanan Otot Curl-up
Frekuensi orang
Persentase
Luar Biasa 49
81,7 Sangat Baik
1 1,7
Baik 5
8,3 Cukup
1 1,7
Kurang 3
5,0 Sangat Kurang
1 1,7
Total 60
100 Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa ketahanan otot yang dihitung dari
jumlah curl-up yang dapat dilakukan, kelompok kategori luar biasa memiliki persentase yang paling besar yaitu sebanyak 49 orang 81,7, kemudian diikuti
oleh kategori baik dan kurang yaitu masing-masing sebanyak 5 orang 8,3 dan 3 orang 5, dan ketahanan otot yang paling sedikit persentasenya merupakan
kategori sangat baik, cukup dan sangat kurang yaitu masing-masing sebanyak 1 orang 1,7.
5.1.3 Hasil Analisa Data
Peneliti melakukan analisa statistik untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh dengan ketahanan otot pada pemain bola basket di Universitas
Sumatera Utara. Untuk mengetahui hubungan kedua variabel tersebut, dilakukan uji korelasi Spearman. Adapun hasil uji korelasi Spearman pada kedua variabel
pada penelitian ini dinyatakan dalam tabel berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.7 Hubungan IMT dengan Ketahanan Otot Push Up Berdasarkan Uji Korelasi Spearman
Ketahanan Otot Push-up Total
rho Luar
Biasa Sangat
Baik Baik Cukup Kurang
Sangat Kurang
BB Kurang
1 2
1 4
0,520 BB
Normal
6 5
5 4
7 2
29
BB Beresiko
1 5
1 1
8
Obesitas 1
1 1
3 8
13
Obesitas 2
1 5
6
Total 9
5 13
4 12
17 60
Penelitian ini menggunakan hipotesis dua arah dengan tingkat kepercayaan 95, yang berarti jika didapati nilai Sig. 0,05 maka hipotesis nol penelitian
ditolak. Setelah dianalisis, dalam penelitian ini didapati nilai Sig. = 0,000 pada kelompok ketahanan otot push-up dan karena 0,000 0,05 maka hipotesis nol
penelitian ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa antara indeks massa tubuh, terdapat hubungan yang signifikan dengan ketahanan otot.
Kekuatan hubungan antara kedua variabel dilihat dari nilai korelasi Spearman. Hubungan IMT dengan ketahanan otot Push Up yaitu r = 0,520.
Tanda positif menyatakan arah hubungan yang searah, yaitu semakin ideal IMT seseorang, maka semakin baik ketahanan ototnya. Sementara itu, angka 0,520
menyatakan besarnya kekuatan hubungan antara IMT dengan ketahanan otot Push Up pada pemain bola basket, yaitu adanya kekuatan korelasi yang sedang.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.8 Hubungan IMT dengan Ketahanan Otot Curl Up Berdasarkan Uji Korelasi Spearman
Ketahanan Otot Curl-up Total
rho Luar
Biasa Sangat
Baik Baik Cukup Kurang
Sangat Kurang
BB Kurang
3 1
4
0,346 BB
Normal
27 1
1 29
BB Beresiko
8 8
Obesitas 1
10 2
1 13
Obesitas 2
1 1
2 1
1 6
Total
49 1
5 1
3 1
60 Penelitian ini menggunakan hipotesis dua arah dengan tingkat kepercayaan
95, yang berarti jika didapati nilai Sig. 0,05 maka hipotesis nol penelitian ditolak. Setelah dianalisis, dalam penelitian ini didapati nilai Sig. = 0,007 pada
kelompok ketahanan otot curl-up dan karena 0,007 0,05 maka hipotesis nol penelitian ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa antara indeks
massa tubuh, terdapat hubungan yang signifikan dengan ketahanan otot. Kekuatan hubungan antara kedua variabel dilihat dari nilai korelasi
Spearman. Hubungan IMT dengan ketahanan otot Curl Up yaitu r = 0,346. Tanda positif menyatakan arah hubungan yang searah, yaitu semakin ideal IMT
seseorang, maka semakin baik ketahanan ototnya. Sementara itu, angka 0,346 menyatakan besarnya kekuatan hubungan antara IMT dengan ketahanan otot
Curl Up pada pemain bola basket, yaitu adanya kekuatan korelasi yang rendah.
5.2 Pembahasan
5.2.1 Indeks Massa Tubuh
Mayoritas subjek penelitian dengan rentang umur dari 20-24 tahun memiliki nilai IMT normal dengan jumlah sebanyak 29 orang 48,3. Rata-rata
IMT untuk 60 pemain bola basket ini sebesar 23,6495 kgm
2
. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lubis, Sulastri dan Afriwardi 2013
Universitas Sumatera Utara