Kemampuan dan ketahanan otot dapat ditingkatkan dengan latihan ketahanan. Latihan ketahanan juga mengacu pada latihan beban dan latihan
kekuatan yang dapat diselesaikan dengan mengukur berat badan atau alat ketahanan seperti pita latihan atau bola latihan. Latihan ketahanan menekan sistem
muskuloskeletal tubuh dan mampu membesarkan serat-serat otot serta memperbaiki kontrol saraf terhadap fungsi otot yang pada akhirnya akan
membesarkan dan meningkatkan kekuatan dan ketahanan otot.
7
5.2.3 Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Ketahanan Otot
Pada penelitian ini, hasil uji Spearman didapati nilai Sig. 2-tailed = 0,000 dan r = 0,520. Nilai sig = 0,000 menunjukkan adanya hubungan yang
signifikan antara indeks massa tubuh dengan ketahanan otot push-up pada pemain bola basket, walaupun kekuatan hubungan antara keduanya hanya korelasi
sedang. Sedangkan, hasil uji Spearman didapati nilai Sig. 2-tailed = 0,007 dan r = 0.346. Nilai sig = 0,007 menunjukkan adanya hubungan indeks massa tubuh
dengan ketahanan otot curl-up pada pemain bola basket, walaupun kekuatan hubungan antara keduanya hanya korelasi rendah. Hasil yang sama diperoleh dari
penelitian yang dilakukan oleh Pralhadrao et al. 2013 terhadap 180 subjek yang terdiri dari 90 laki-laki dan 90 perempuan menunjukkan bahwa ada korelasi
negatif antara IMT, persentase lemak tubuh dengan ketahanan handgrip, tetapi tidak signifikan pada populasi yang overweight. Pada populasi overweigh,
kekuatan absolut handgrip mungkin tidak terganggu, tetapi ketahanan handgrip akan mulai berkurang dengan meningkatnya persentase lemak tubuh bukan
peningkatan massa tubuh.
20
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Penggalih Huriyati 2007, hasil uji regresi linier dari beberapa variabel terhadap stamina atlet, yaitu variabel
umur, IMT, dan massa lemak tubuh, secara independen tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap stamina atlet P0,05. Namun demikian,
status gizi yang mencakup indikator IMT dan massa lemak tubuh secara bersama- sama memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap stamina atlet
p0,05. Asupan kalori harian, sebelum dan sesudah bertanding memberikan
Universitas Sumatera Utara
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap stamina atlet p0,05. Demikian halnya kebiasaan hidup dan aktifitas fisik memberikan pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap stamina atlet p0,05. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak hanya satu faktor yaitu IMT yang mempengaruhi ketahanan otot,
tetapi ada faktor-faktor lain yang ikut mempengaruhi ketahanan otot diantaranya nutrisi, aktivitas fisik maupun kebiasaan hidup pemain itu sendiri.
19
Penelitian ini memiliki keterbatasan pada subjek penelitian dan metode penelitian. Pada subjek penelitian terbatas pada jumlah subjek yang diteliti,
sedangkan faktor komposisi tubuh atlet yang lebih baik diukur adalah persentase lemak tubuhnya dibandingkan IMT. Namun pengukuran persentase lemak tubuh
membutuhkan alat yang sulit dan tidak tersedia.
Universitas Sumatera Utara
37
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan