37
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Terdapat hubungan yang signifikan antara indeks massa tubuh dengan ketahanan otot yang diukur dari jumlah push-up dengan nilai Sig. 2-tailed
= 0,000 dan r = 0,520, kekuatan hubungan antara keduanya yaitu korelasi sedang. Dengan demikian semakin ideal IMT seseorang maka semakin
baik ketahanan ototnya pada gerakan push-up. 2. Terdapat hubungan yang signifikan antara indeks massa tubuh dengan
ketahanan otot yang diukur dari jumlah curl-up dengan nilai Sig. 2-tailed = 0,007 dan r = 0, 346, kekuatan hubungan antara keduanya yaitu korelasi
rendah. Dengan demikian semakin ideal IMT seseorang maka semakin baik ketahanan ototnya pada gerakan curl-up.
3. Mayoritas subjek penelitian memiliki berat badan dalam rentang 50-70 kg dengan frekuensi sebanyak 40 orang 66,7.
4. Mayoritas subjek penelitian memiliki tinggi badan dalam rentang 171-180 cm dengan frekuensi sebanyak 32 orang 53,3.
5. Mayoritas subjek penelitian memiliki nilai IMT normal sebanyak 29 orang 48,3.
6. Mayoritas subjek penelitian memiliki ketahanan otot kategori sangat kurang berdasarkan jumlah push-up, dengan frekuensi sebanyak 17 orang
28,3, sementara itu ketahanan otot kategori cukup memiliki frekuensi paling sedikit yaitu 4 orang 6,7.
7. Mayoritas subjek penelitian memiliki ketahanan otot kategori luar biasa berdasarkan jumlah curl-up, dengan frekuensi sebanyak 49 orang 81,7,
sementara itu ketahanan otot kategori sangat baik, cukup dan sangat kurang, memiliki frekuensi paling sedikit yaitu masing-masing sebanyak 1
orang 1,7
Universitas Sumatera Utara
6.2 Saran
Bagi atlet yang memiliki IMT dalam kategori overweight dan obesitas dianjurkan untuk melakukan pemantauan terhadap berat badan
dengan menjaga asupan kalori dan melakukan latihan fisik rutin. Bagi atlet dengan nilai ketahanan otot dalam kategori kurang agar terus
meningkatkan intensitas latihan dan menjaga kondisi tubuhnya dalam keadaan prima. Bagi atlet dengan nilai ketahanan otot dalam kategori baik
agar terus menjaga performa diri malalui latihan fisik rutin dan mempertahankan kondisi tubuhnya.
Bagi pelatih disarankan untuk mencatat data berat dan nilai ketahanan otot pada setiap bulan agar selalu dievaluasi dan diatur program
latihannya. Jika peneliti lain akan melakukan penelitian yang sama maka
penelitian ini dapat dijadikan rujukan dalam melakukan penelitian selanjutnya dengan memperluas dan memperhitungkan variabel-variabel
lainnya serta mengukur persentase lemak tubuh karena merupakan faktor komposisi tubuh atlet yang lebih baik dibandingkan dengan IMT.
Universitas Sumatera Utara
4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kesegaran Jasmani