Hubungan Indeks Massa Tubuh IMT dengan Ketahanan Otot

IMT = 70 kg 1,75 m 2 = 70 3,06 = 22,9 Nilai IMT tidak bergantung pada umur dan juga jenis kelamin. Akan tetapi, IMT mungkin tidak cocok untuk tingkat kegemukan yang sama pada populasi yang berbeda dan sebagian lagi pada perbedaan proporsi tubuh. Risiko kesehatan behubungan dengan peningkatan IMT masih berlanjut dan interpretasi dari kelas IMT berisiko berbeda untuk populasi yang berbeda. 18 Meta-analisis beberapa kelompok etnik yang berbeda, dengan konsentrasi lemak tubuh, usia, dan gender yang sama, menunjukkan etnik Amerika kulit hitam memiliki nilai IMT lebih tinggi dari etnik Polinesia dan etnik Polinesia memiliki nilai IMT lebih tinggi daripada etnik Kaukasia, sedangkan untuk Indonesia memiliki nilai IMT berbeda 3,2 kgm 2 dibandingkan etnik Kaukasia. 16 Tabel 2.2 Klasifikasi IMT Menurut Kriteria Asia Pasifik Klasifikasi IMT Berat badan kurang Kisaran normal Berat badan lebih Berisiko Obesitas I Obesitas II 18.5 18.5-22,9 23 23-24.9 25-29.9 30 Sumber: Ilmu Penyakit Dalam Ed. V Jilid III.

2.3.4 Hubungan Indeks Massa Tubuh IMT dengan Ketahanan Otot

Beberapa penelitian tentang kesegaran jasmani berkaitan dengan komposisi tubuh telah dilakukan. Penelitian pada laki-laki dewasa di Jepang menunjukkan bahwa kesegaran jasmani laki-laki obesitas lebih rendah dibandingkan subyek normal atau borderline. Hal ini hampir serupa dengan penelitian di Jakarta yang mengukur tingkat kesegaran jasmani secara umum, Universitas Sumatera Utara yakni didapatkan bahwa makin tinggi persen lemak tubuh makin rendah tingkat kesegaran jasmaninya. 6 Hasil Penelitian yang dilakukan oleh Penggalin Huriyati 2007, memperlihatkan hasil uji regresi linier dari beberapa variabel terhadap stamina atlet yaitu variabel umur, IMT, dan massa lemak tubuh secara independen tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap stamina atlet P0,05. Namun demikian, status gizi yang mencakup indikator IMT dan massa lemak tubuh secara bersama-sama memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap stamina atlet P0,05. Asupan kalori harian, sebelumnya dan sesudah bertanding memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap stamina atlet P0,05. Demikian halnya kebiasaan hidup dan aktifitas fisik memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap stamina atlet P0,05. 19 Didapatkan hubungan negatif antara IMT dengan daya tahan otot perut yang dinilai dengan tes baring duduk 30 detik. Hal ini berarti semakin tinggi IMT semakin rendah daya tahan otot perutnya. Pada anak laki-laki didapatkan nilai korelasi sedang r = -0,751 ; p = 0,000, tetapi pada anak perempuan korelasinya lemah r = -0,469 ; p = 0,005. Penimbunan lemak di daerah perut memungkinkan subjek yang lebih tinggi lemak tubuhnya memiliki daya tahan otot-otot perut yang rendah. 6 Penelitian yang dilakukan oleh Pralhadrao et al 2013. terhadap 180 subjek yang terdiri dari 90 laki-laki dan 90 perempuan yang berusia 18-21 tahun menunjukkan bahwa ada korelasi negatif antara IMT, persentase lemak tubuh dengan ketahanan handgrip, tetapi tidak signifikan pada populasi yang overweight. Pada populasi overweight, kekuatan absolut handgrip mungkin tidak terganggu, tetapi ketahanan handgrip akan mulai berkurang dengan meningkatnya persentase lemak tubuh bukan peningkatan massa tubuh. 20 Universitas Sumatera Utara 1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang