2.1.3 Ketahanan Otot
Ketahanan otot adalah kemampuan otot untuk berkontraksi berulang-ulang sampai waktu tertentu dan menunjukkan seberapa lama seseorang dapat
mempertahankan penggunaan ototnya. Salah satu cara profesional untuk mengukur ketahanan otot adalah dengan menentukan berat maksimal yang
mampu diangkat seseorang selama 20 kali secara terus menerus.
7
Daya tahan otot mencerminkan kemampuan dalam hal bertahan melaksanakan suatu aktivitas. Seseorang telah memiliki tenaga untuk melakukan
aktivitas yang berulang-ulang, peningkatan performa akan bergantung pada daya tahan otot.
9
Cara yang efektif untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot dilakukan dengan cara menggunakan beban, karena dengan latihan beban dapat
menambah massa otot sehingga dapat meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot. Meningkatnya kekuatan otot dapat mempengaruhi dan meningkatkan beberapa
komponen biomotor yang lain seperti: meningkatnya daya tahan otot yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan, agar dapat mengatasi kelelahan
selama aktifitas berlangsung.
10
2.1.4 Pengukuran Ketahanan Otot
Tes Ketahanan otot menilai kemampuan otot untuk berkontraksi selama periode waktu tertentu. Beberapa tes ini harus dilakukan di ruangan dengan alat
berat, sedangkan yang lain hanya membutuhkan berat badan untuk ketahanan dan dapat dilakukan dimana saja. Tes ketahanan otot secara umum terbagi menjadi 2
yaitu: tes 20 RM repetition maximum dan tes gerak badan calisthemic test.
7
Tes 20 RM dapat ditentukan dengan menggunakan beberapa latihan angkat beban. Tes ini menentukan jumlah beban maksimal yang dapat diangkat
secara tepat sebanyak 20 kali berturut-turut sebelum otot menjadi lelah untuk mengangkat lagi. Tes ini juga terutama bermanfaat untuk mencapai ketahanan otot
yang diinginkan dan mengikuti perkembangannya.
7
Tes calisthenic adalah latihan yang menggunakan berat badan untuk ketahanan. Tes ini meliputi sit-ups, curl-ups, pull-ups, push-ups, dan flexed arm
Universitas Sumatera Utara
support atau hang exercises untuk meningkatkan ketahanan otot. Masing-masing
prosedur untuk latihan di atas berbeda-beda.
7
Pengukuran dilakukan dengan menghitung jumlah push-up dan curl-up yang dapat dilakukan dengan cara yang benar.
a. Push-up Tubuh ditopang dengan posisi push-up dari kedua telapak tangan dan
ujung jari kaki. Kedua tangan berada disamping bahu, punggung dan kaki dalam posisi lurus. Mulai dari posisi bawah dengan siku 90 derajat, dada diatas lantai
dan dagu hampir menyentuh lantai. Angkat badan sampai lengan lurus dan turunkan tubuh sampai ke posisi awal dihitung 1 kali. Selesaikan push-up
perlahan dan jaga tetap dalam posisi yang benar. Kemudian hitung jumlah push- up yang dilakukan dengan benar semaksimal mungkin tanpa berhenti.
7
Hasil pengukuran interpretasi untuk laki-laki kelompok umur 20-29 tahun sebagai berikut:
7
1. Luar biasa bila dapat melakukan 36 kali 2. Sangat baik bila dapat melakukan antara 31-36 kali
3. Baik bila dapat melakukan antara 24-30 kali 4. Cukup bila dapat melakukan antara 21-23 kali
5. Kurang bila dapat melakukan 16-20 kali 6. Sangat Kurang bila dapat melakukan 16 kali
b. Curl-up Dua buah strip tape ditempatkan sejajar antara satu sama lain dengan jarak
10 cm. Tubuh peserta berbaring di atas dengan lengan di samping badan, telapak tangan menghadap lantai, siku lurus, dan jari-jari tangan diluruskan, dan
menyentuh strip pertama dari tape. Lutut diangkat membentuk sudut 90 derajat. Mulai irama metronom dengan 50bpm beat per minute yang sama dengan 3
detik per curl-up, atau 25 curl-up per menit. Jika sudah siap, peserta secara perlahan meratakan punggung bawah mereka dan curl tulang belakang sampai
ujung jari menyentuh strip kedua dari tape. Peserta kemudian kembali pada posisi semula dengan bagian belakang kepala menyentuh tangan dari pencatat. Satu curl-
up di hitung setiap kali kepala pesera menyentuh tangan dari pencatat dan curl-up
Universitas Sumatera Utara
tidak dihitung jika tidak menyentuh strip tape yang kedua. Peserta sebaiknya menyelesaikan curl-up sebanyak mungkin tanpa berhenti, dengan maksimum 25.
Hitung dan catat jumlah curl-up yang dilakukan peserta.
7
Kemudian hasil pengukuran diinterpretasikan untuk laki-laki kelompok umur 20-29 tahun sebagai berikut:
7
1. Luar biasa bila dapat melakukan 25 kali 2. Sangat baik bila dapat melakukan antara 22-25 kali
3. Baik bila dapat melakukan antara 16-21 kali 4. Cukup bila dapat melakukan antara 13-15 kali
5. Kurang bila dapat melakukan antara 10-12 kali 6. Sangat kurang bila dapat melakukan 10 kali
2.2 Fisiologi Otot