Keterkaitan Tema dengan Judul Proyek Penerapan Tema dalam Perancangan

87 Material yang digunakan untuk membangun harus diperoleh dari alam, dan merupakan sumber energi terbarukan yang dikelola secara berkelanjutan. Daya tahan material bangunan yang layak sebaiknya teruji, namun tetap mengandung unsur bahan daur ulang, mengurangi produksi sampah, dan dapat digunakan kembali atau didaur ulang. 2. Energi Penerapan panel surya diyakini dapat mengurangi biaya listrik bangunan. Selain itu, bangunan juga selayaknya dilengkapi jendela untuk menghemat penggunaan energi, terutama lampu dan AC. Untuk siang hari, jendela sebaiknya dibuka agar mengurangi pemakaian listrik. Jendela tentunya juga dapat meningkatkan kesehatan dan produktivitas penghuninya. Green building juga harus menggunakan lampu hemat energi, peralatan listrik hemat energi, serta teknologi energi terbarukan, seperti turbin angin dan panel surya. 3. Air Penggunaan air dapat dihemat dengan menginstal sistem tangkapan air hujan. Cara ini akan mendaur ulang air yang dapat digunakan untuk menyiram tanaman atau menyiram toilet. Gunakan pula peralatan hemat air, seperti pancuran air beraliran rendah, tidak menggunakan bathtub di kamar mandi, menggunakan toilet hemat air, dan memasang sistem pemanas air tanpa listrik. 4. Kesehatan Penggunaan bahan-bahan bagunan dan furnitur harus tidak beracun, bebas emisi, rendah atau non-VOC senyawa organik yang mudah menguap, dan tahan air untuk mencegah datangnya kuman dan mikroba lainnya. Kualitas udara dalam ruangan juga dapat ditingkatkan melalui sistim ventilasi dan alat-alat pengatur kelembaban udara.

2.5.3 Keterkaitan Tema dengan Judul Proyek

Dengan adanya kajian tentang arsitektur hijau ,dan dapat disimpulkan melalui isu-isu pemanasan global global warming yang telah beredar. Faktor- faktor yang dapat merusak lingkungan hidup sangat banyak dan umumnya merupakan akibat dari kelalaian manusia di bumi ini. Konsumsi energi di dunia Universitas Sumatera Utara 88 arsitektur penyerapannya mencapai 40 dari konsumsi energi global Liebard dan Herde 2004 Sehingga dengan penerapan green arsitektur di dalam bangunan diharapkan dapat menjadi salah satu solusi penyelesaian isu global warming. Selain itu, bila kita tinjau secara detail dimana fungsi dari proyek yang akan dirancang ini memiliki fungsi sebagai tempat pembelajaran, maka penerapan tema Green Arsitektur adalah sebuah pilihan yang tepat, karena dengan adanya tema seperti ini maka mahasiswa yang datang ke lokasi proyek juga akan mendapat bimbingan dan pendidikan seperti : • menjaga dan melestarikan lingkungan, • belajar untuk menghemat penggunaan energi, • termotivasi untuk turut menjaga alam, dan • Meningkatkan semangat belajar-mengajar dan bekerja melalui lingkungan yang sehat dan alami. Secara tidak langsung, hal ini juga meningkatkan kualitas sumber daya manusianya.

2.5.4 Penerapan Tema dalam Perancangan

Strategi yang digunakan dalam menerapkan konsep green building pada desain bangunan yaitu sebagai berikut : - Pemanfaatan material yang berkelanjutan - Keterkaitan dengan ekologi lokal - Keterkaitan antara transit dengan tempat tinggal, bekerja dan rekreasi - Efisiensi penggunaan air - Memperkuat keterkaitan dengan alam Penerapan tema green architecture pada bangunan proyek yang akan dirancang dapat dilakukan melalui berbagai cara sebagai berikut : Mewujudkan suatu kawasan dengan perbandingan antara luas lahan hijau dengan lahan terbuka Sesuai dengan peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.06PRTM2007 tanggal 16 Maret 2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan dijelaskan bahwa perbandingan antara lahan hijau dengan lahan terbangun adalah Universitas Sumatera Utara 89 40 : 60. Hal tersebut tercantum dalam KDH Koefisien Daerah Hijau yaitu angka persentase perbandingan antar luas seluruh ruang terbuka di luar bangunan gedung diperuntukkan bagi pertamanan penghijauan dan luas tanah perpetakan daerah yang dikuasai. Dengan perencanaan sedemikian, diharapkan kualitas udara dan lingkungan yang tercipta akan asri dan sehat bagi pengguna bangunan. Selain itu, jumlah air yang kembali ke tanah akan lebih banyak. - Mengembangkan tata vegetasi yang baik Tata vegetasi suatu kawasan juga sangat mempengaruhi kondisi lingkungan bangunan yang terdapat pada kawasan tersebut. Dengan adanya tata vegetasi yang baik diharapkan dapat memperbaiki iklim mikro dan mengurangi polusi udara terutama pada bangunan tempat manusia beraktivitas. Selain itu, dengan adanya tata vegetasi yang baik dapat mengurangi emisi gas karbondioksida yang akan mengurangi dampak pemanasan global. - Mengembangkan bangunan hijau green building Dalam konsep Green Building terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu - Terintegrasi dengan alam - Memperhatikan ekosistem lokal dengan perencanaan jangka panjang - Produk dari tindakan manusia dengan mempertimbangkan kualitas lingkungan baik fisik maupun sosial - Memenuhi kriteria LEED Leadership in Energy and Environmental Design - Menyelamatkan energi sekaligus memenuhi kebutuhan - Melakukan proses recycle and reuse air dan limbah Untuk mewujudkan konsep green architecture perlu dilakukan proses pendaur- ulangan dan pemanfaatan kembali melalui proses water treatment dan di pakai kembali sehingga kita tidak perlu menggunakan air bersih dalam jumlah yang banyak. Begitu juga dengan limbah. Air limbah hasil buangan bangunan harus dapat ditreatment kembali dan dipakai untuk keperluan taman. Selain itu, juga bisa dilakukan sistem penampungan air hujan yang kemudian akan digunakan untuk keperluan lanskap. Universitas Sumatera Utara 90 - Menggunakan atap hijau roof-garden atau green roof Green Roof adalah atap bangunan yang ditanami oleh vegetasi atau media tanaman, dapat berupa taman, tempat rekreasi, ataupun kegiatan lainnya. Green Roof membantu mengoptimalkan suhu udara sekitar bangunan den mengurangi nilai suhu yang akan masuk ke dalam bangunan. Selain itu green roof juga dapat menjadi media untuk mengembalikan air ke dalam tanah. - Pengudaraan alami Pengudaraan alami umumnya dilakukan dengan pembuatan bukaan yang cukup besar sehingga udara panas hanya melewati ruangan dan langsung keluar sedangkan udara dingin dapat bertahan di dalam ruangan sehingga ruangan tetap terasa sejuk. Ada beberapa sistem ventilasi yang dapat membantu penerapan pengudaraan alami sepeti sistem : - Ventilasi satu sisi Pada sistem ventilasi satu sisi jendela hanya terdapat pada satu sisi dinding ruangan. Dengan sistem seperti ini udara dingin akan masuk dan udara panas akan keluar dari jendela yang sama. Jenis ventilasi seperti ini yang paling sering diterapkan, tetapi sistem ini hanya berguna dalam ruangan tertentu. - Ventilasi satu sisi dengan dua bagian bukaan Sistem ventilasi ini lebih efisien dibandingkan dengan sistem ventilasi satu sisi. - Ventilasi silang Untuk sistem ventilasi silang, jendela umumnya akan dibuat terbuka pada dua sisi dinding yang saling berhadapan. - Water recycle Sumber air yang berasal dari air hujan dapat ditampung untuk didaur ulang dan digunakan kembali untuk keperluan penyiraman tanaman, mencuci, penyiraman kamar mandi, kolam hias dan lainnya. Dengan penerapan seperti ini secar tidak langsung akan ,membantu penghematan penggunaan air bersih. - Menggunakan material bangunan yang ramah lingkungan Universitas Sumatera Utara 91 Material yang akan digunakan untuk pembangunan proyek ini adalah material yang ramah lingkungan. Dimana material yang termasuk material ramah lingkungan adalah material yang tahan lama dan material yang dapat didaur ulang; material yang dapat memberikan efek positif terhadap lingkungannya. Berikut ini adalah contoh bahan dan material yang termasuk dalam material green - Menggunakan teknologi photovoltaic ataupun power plastic - Melakukan penanganan limah bangunan secara efektif Menggunakan atau mengalihkan kembali air limbah sebelum memasuki saluran limbah sentral akan meminimalisir beban sari utilitas pengolahan limbah sentral. Sebagai fungsi tambahan, limbah padat yang dihasilkan dapat digunakan langsung pada site sebagai sumber irigasi yang mengandung nutrisi yang berharga pada tumbuhan atau sebagai bagian dari fitur desain di dalam tapak yang menarik. Air yang dialihkan dari saluran limbah, baik graywater maupun blackwater, yang memerlukan penanganan langsung yang berbeda. Graywater adalah air limbah yang dihasilkan dari penggunaan indoor seperti air cucian, shower dan sink; dan dapat digunakan kembali untuk penyiraman toilet atau irigasi untuk membantu meminimalkan beban sistem pengolahan limbah dan mengurangi total konsumsi air. Untuk memanfaatkan graywater, sistem pemipaan ganda harus diinstal untuk memisahkannya dengan blackwater, yang merupakan air limbah yang dihasilkan dari penyiraman toilet. Blackwater dapat diolah di tempat melalui sistem konvensional ataupun alternatif.

2.5.5 Studi Banding Tema Sejenis