Kriteria Pemilihan Lokasi Alternatif Pemilihan Lokasi .1 Tinjauan Umum

42

2.3 Lokasi Perancangan

Pada sub bab ini akan dibahas mengenai lokasi proyek, yang terdiri dari kriteria pemilihan lokasi proyek, alternatif pemilihan lokasi dan deskripsi lokasi sebagai tapak rancangan.

2.3.1 Kriteria Pemilihan Lokasi

Bangunan sekolah tinggi penerbangan yang direncanakan merupakan fasilitas umum . Oleh karena itu diperlukan kriteria lokasi sebagai berikut: Tabel 2.5 Kriteria Pemilihan Lokasi Sumber : Pribadi Universitas Sumatera Utara 43 2.3.2 Alternatif Pemilihan Lokasi 2.3.2.1 Tinjauan Umum Lokasi perancangan berada di sekitar kawasan aerotropolis Bandara Kualanamu Kecamatan Batangkuis, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Kawasan aerotropolis yang telah direncanakan oleh PT. Angkasa Pura II merupakan Kec. Beringin dan Kec. Pantai Labu, Kab. Deli Serdang Gambar 2.31 Peta Lokasi Sumber : Olah Data Primer Lokasi untuk Sekolah Tinggi Aviasi Indonesia sebaiknya berada berdekatan dengan bandara Kualanamu untuk menunjang kegiatan sekolah penerbangan. Di sekitar kawasan bandara, tepatnya Kecamatan Pantai Labu dan Beringin telah direncanakan untuk menjadi kawasan Aerotropolis dengan berbagai fungsi industri dan komersil , sehingga kecamatan Batang Kuis menjadi potensi untuk lokasi sekolah dengan kepadatan yang masih rendah dan lahan yang luas Universitas Sumatera Utara 44 Gambar 2.32 Kecamatan Deli Serdang Sumber : Olah Data Primer Sesuai dengan Rencana Tata Ruang Kawasan Kualanamu Sekitarnya tahun 2025, kawasan Kualanamu dibagi menjadi beberapa bagian dengan fungsi yang mendukung. Rencana Tata Ruang ini menjadi acuan untuk membangun proyek sesuai dengan fungsi dan zonasi yang telah ditentukan di dalam Deli Serdang Gambar 2.33 Rencana Tata Guna Lahan Deli Serdang Sumber : Olah Data Primer Universitas Sumatera Utara 45 Alternatif lokasi berada di dalam kawasan perumahan dan pendidikan serta berdekatan dengan hutan kota. Berdasarkan pertimbangan hubungan fungsional antar komponen. Pembagian zona dibagi dalam 3 kelompok tersebut , adalah :  Kelompok 1 teridiri dari RTH, Rekreasi terbuka dan Olaharaga ring I Pada Kelompok I seluruhnya digunakan untuk RTH, Rekreasi Terbuka dan Olahraga. Rekreasi terbuka dan olahraga pada sisi kiri dan kanan jalan arteri, sedangkan RTH pada sisi sebelah barat dari landasan.  Kelompok II terdiri dari Rumah Sakit, Perdaganagan, Jasa Komersial Perumahan, dan Komponen Pelengkap. ring II Pada kelompok II digunakan untuk komponen yang berhubung langsung dengan aktivitas bandara seperti Rumah Sakit, Perdaganagan, Jasa Komersial, Perumahan, dan Komponen Pelengkap. Penempatan rumah sakit di sisi jalan arteri agar mudah dijangkau dan berdekatan dengan Bandar udara yang bertujuan mengantisipasi korban kecelakaan penerbangan.  Kelompok III terdiri dari Perkampungan dan Fasilitas Perkotaan ring III Pada kelompok III dialokasikan untuk perkampungan dan fasilitas perkotaan untuk melayani dan memenuhi kebutuhan penduduk sekitarnya. Tabel 2.6 Tata Guna Lahan berdasarkan Ring Kawasan Komponen Ring Keterangan RTH 1 RTH berfungsi sebagai peredam kebisingan yang ditimbulkan oleh bandar udara dan dapat sebagai lahan cadangan untuk mengantisipasi apabila dibutuhkan pengembangan lahan bandar udara. Rekreasi Terbuka dan Olahraga 1 Diletakkan di luar perpanjangan landasan karena berhubungan dengan aktivitas manusia sehingga tidak berpengaruh terhadap kebisingan yang ditimbulkan oleh bandar udara. Perumahan, Apartemen, dan Asrama 2 Diperuntukkan bagi karyawan bandar udara dan para pengguna jasa angkutan udara. Rumah Sakit 2 Diletakkan pada ring 2 untuk mengurangi kebisingan dan untuk mengantisipasi apabila terjadi korban kecelakaan penerbangan. Universitas Sumatera Utara 46 Jasa Komersial 2 Untuk melayani kebutuhan para pengguna jasa angkutan udara sehingga dapat menghemat waktu, tenaga, dan biaya. Perdagangan 2 Untuk melayani kebutuhan para pengguna jasa angkutan udara, karyawan bandar udara, dan masyarakat sekitar bandar udara. Komponen Penunjang 2,3 Tidak terlalu berpengaruh terhadap aktivitas bandar udara hanya sebagai pelengkap saja. Fasilitas Pelayanan Masyarakan Perdagangan 3 Disesuaikan dengan perkampungan yang dipindahkan ke ring 3, sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakatnya tetapi hanya skala lingkungan. Pendidikan 2,3 Pada ring 2 dan ring 3 ada perumahan dan perkampungan. Kesehatan 3 Melayani kebutuhan pendudukan setempat. Peribadatan 2,3 Melayani kebutuhan ibadah bagi penduduk di sekitar bandar udara dan para pengguna jasa angkutan udara. Sumber : RTRK Deli Serdang Gambar 2.34 Zona KKOP Sumber : Olah data primer Sesuai dengan Rencana Tata Guna Lahan Deli Serdang dan kawasan KKOP, zona Ring 2 dan 3 merupakan kawasan pendidikan dan perumahan dengan 2 alterntif lokasi yang paling mendekati dengan bandara dan memiliki akses yang mudah dicapai. Universitas Sumatera Utara 47 Gambar 2. 35 Alternatif Lokasi Sumber : Olah data Primer Gambar 2.36 Zona Ring 2 Sumber : Pribadi Pertimbangan lokasi A : - Lokasi kawasan A memilki jarak paling dekat dengan bandara ditinjau dari ring 2 KKOP - Jalur akses utama menuju bandara - Berkepadatan rendah - Sudah memiliki akses eksisting Pertimbangan lokasi B : - Lokasi kawasan B memiliki jarak paling dekat dengan bandara ditinjau dari ring Universitas Sumatera Utara 48 2 KKOP - Jalur akses yang masih dalam pembangunan - Bukan lah jalur utama menuju bandara Maka, Lokasi kawasan site yang tepat untuk Sekolah Tinggi Aviasi Indonesia merupakan kawasan A dengan adanya jalur eksisting dan jarak dengan bandara yang lebih terjangkau dari pada kawasan B Gambar 2.37 Zona Ring 2 Sumber : Pribadi Alternatif Lokasi Gambar 2. 38 Alternatif Lokasi Sumber : Google Universitas Sumatera Utara 49 Tabel 2.7 Alternatif Lokasi Site Sumber: Olah Data Primer Berdasarkan KRITERIA penilaian , site yang dipilih adalah SITE 1. Dengan pertimbangan fungsi sekolah yang lebih mengacu pada lokasi dengan kebisingan rendah dan akses yang baik. Universitas Sumatera Utara 50

2.3.3 Deskripsi Lokasi sebagai Tapak