101
BAB III METODOLOGI
Bab III Metodologi ini merupakan uraian langkah-langkah kegiatan perancangan yang berisi tentang penjelasan kerangka pendekatan, metode, dan
teknik analisis yang digunakan untuk menghasilkan desain bangunan.
3.1 Metode Perancangan
Metode perancangan merupakan upaya untuk menemukan komponen fisik yang tepat dari sebuah struktur fisik Christopher Alexander, 1983. Ada dua jenis
metode perancangan dalam Arsitektur yaitu metode tradisional yang disebut sebagai Black Box dan mtode rasional yang disebut sebagai Glass Box, yaitu
metode yang bersifat rasional dimana setiap tahapan maupun prosesnya direncanakan secara sistematis dan matang sesuai dengan tahapan-tahapan dalam
proses perancangan Arsitektur. Beberapa tahapan dalam merancang dengan menggunakan metode Glass
Box, antara lain: - Metode eksplorasi situasipermasalahan desain Divergensi
- Metode penelitian dan penemuan ide desain Divergensi dan Transformasi - Metode eksplorasi pemecahan masalah Transformasi
- Metode evaluasi Konvergensi Metode ini digunakan untuk mencapai tujuan perancangan yaitu merancang sebuah
Sekolah Tinggi Aviasi Indonesia di kawasan Bandara Kualanamu, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang
3.2 Jenis Data 3.2.1
Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh melalui pengambilan data secara langsung pada lokasi, data ini di ambil dengan cara survei lapangan, yaitu :
a. Survei lapangan dilakukan di jalan ke Bandara Kualanamu, Kecamatan Batang
Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara yang merupakan lokasi
Universitas Sumatera Utara
102 Sekolah Tinggi Aviasi Indonesia. Survei ini berfungsi untuk mendapatkan
data-data yang berkaitan dengan lokasi yang berupa: Luasan dan bentuk tapak.
Batas-batas tapak dengan kawasan sekitar. Kondisi Eksisting Lahan
Intensitas bangunan View Pemandangan di sekitar site
Keadaan iklim dan geografis tapak. Sistem drainase tapak dan lingkungan.
Sarana transportasi pada kawasan sekitar yang meliputi jalur dan besaran jalan,
angkutan dan pengguna jalan, dan fasilitas-fasilitas pendukung lainnya. Sarana dan prasarana pada kawasan sekitar yang meliputi listrik PLN, air
PDAM, persampahan, komunikasi, dan lain-lain. Vegetasi yang ada pada tapak.
Dan lain-lain.
b. Pengamatan mengenai aktivitas dan dokumentasi gambar kondisi tapak serta
kawasan sekitar, dilakukan dengan menggunakan kamera dan peta garis.
3.2.2 Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui pihak lain yang telah mengumpulkan dan mengolah data tersebut sehingga peneliti tidak perlu
mencarinya secara langsung Simulingga, 2011. Teknik pengumpulan data sekunder yang dilakukan dalam proses perancangan adalah mencari data dan
informasi mengenai kawasan site perancangan dan literature mengenai fungsi dan tema sejenis fungsi bangunan. Selanjutnya, menentukan teori data real
atau fakta yang terkait dan medukung proses perancangan Sekolah Tinggi Aviasi Indonesia.
Berikut merupakan beberapa data sekunder yang diperoleh: - Data kondisi eksisting Kecamatan Batang Kuis, data ini diperoleh dari
Google Map. Google Earth dan SAS.
Universitas Sumatera Utara
103 - Data tata guna lahan, data ini dapat diperoleh dari pihak Bappeda
Kabupaten Deli Serdang - Data sekolah penerbangan di Indonesia, data ini dapat diperoleh dari
website Dinas Perhubungan
3.3 Teknik Pengumpulan Data