Uji Normalitas Uji Multikolinearitas

5.3 Uji Asumsi Klasik

Pada analisis ini perlu dilihat terlebih dahulu apakah data tersebut bisa dilakukan pengujian model regresi. Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk menentukan model regresi dapat diterima secara ekonometrik. Pengujian asumsi klasik terdiri dari pengujian normalitas, pengujian multikolinieritas dan pengujian heteroskedastisitas. Data yang disajikan pada penelitian ini adalah data cross section. Oleh karena itu, pengujian autokorelasi tidak perlu dilakukan.

5.3.1 Uji Normalitas

Berdasarkan hasil uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov dan dengan melihat uji grafik, maka dapat disimpulkan bahwa data mempunyai distribusi normal. Jika nilai probabilitas asymp.sig 2-tailed pada uji Kolmogorov Smirnov lebih besar dari 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa data berdistribusi normal, sebaliknya jika probabilitas asymp.sig 2-tailed lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi tidak normal Ghozali, 2006. Tabel 5.6 Uji Normalitas Unstandardized Residual N 57 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation .44717053 Most Extreme Differences Absolute .073 Positive .066 Negative -.073 Kolmogorov-Smirnov Z .551 Asymp. Sig. 2-tailed .922 Berdasarkan Tabel 5.6 dapat dilihat bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,551 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,922. Karena nilai asymp.sig Universitas Sumatera Utara 2-tailed lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Adapun hasil pengujian normalitas dengan menggunakan Normal P-P Plot terdapat pada Gambar 5.1 berikut. Gambar 5.1 Pengujian Normalitas Selain itu, dengan menggunakan melihat grafik Normal P-P Plot dapat disimpulkan juga bahwa data berdistribusi normal, hal ini terlihat dari data yang mengikuti garis diagonal sebagaimana terlihat pada Gambar 5.1.

5.3.2 Uji Multikolinearitas

Berdasarkan hasil uji korelasi diantara variabel independen dengan melihat nilai VIF dan nilai tolerance dapat disimpulkan tidak terjadi masalah multikolinieritas. Hal ini didukung dengan nilai VIF yang relatif kecil, yaitu tidak ada yang lebih besar dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1 Ghozali, 2006 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.7 Uji Multikolinearitas Model Collinearity Statistics Keterangan Tolerance VIF 1 Constant Lingkungan Pengendalian .269 3.722 Non Multikolinearitas Penilaian Risiko .285 3.508 Non Multikolinearitas Kegiatan Pengendalian .324 3.086 Non Multikolinearitas Informasi dan Komunikasi .280 3.571 Non Multikolinearitas Pemantauan .310 3.226 Non Multikolinearitas Sumber : Lampiran 6 Pada Tabel 5.7 terlihat bahwa variabel lingkungan pengendalian memiliki nilai VIF sebesar 3,722 dan nilai tolerance sebesar 0,269, variabel penilaian risiko memiliki nilai VIF sebesar 3,508 dan nilai tolerance sebesar 0,285, variabel kegiatan pengendalian memiliki nilai VIF sebesar 3,086 dan nilai tolerance sebesar 0,324, variabel informasi dan komunikasi memiliki nilai VIF sebesar 3,571 dan nilai tolerance sebesar 0,280 dan variabel pemantauan memiliki nilai VIF sebesar 3,226 dan nilai tolerance sebesar 0,310. Hal ini dapat dinyatakan bahwa diantara variabel independen tidak terjadi masalah multikolinieritas.

5.3.3 Uji Heteroskedastisitas