commit to user emiten akan meminta underwriter untuk menjamin penjualan saham perdana
emiten tersebut, jika emiten meminta underwriter memberikan jaminan full commitment, maka underwriter menjamin seluruh sekuritas akan habis terjual dan
bersedia untuk membeli sisanya jika sebagian sekuritas tidak terjual. Dalam prakteknya, tidak semua underwriter bersedia memberikan jaminan full
commitment, terutama untuk sekuritas perusahaan yang belum mapan. Untuk perusahaan yang belum mapan tersebut biasanya underwriter hanya berani
memberikan jaminan best effort saja, artinya underwriter hanya akan berusaha sebaik mungkin untuk menjual sekuritas yang diterbitkan oleh perusahaan
tersebut. Dalam penentuan offering price, underwriter dan emiten sering menghadapi kesulitan untuk memperkirakan harga yang wajar. Underwriter
cenderung untuk menetapkan offering price yang rendah dari harga yang diharapkan oleh perusahaan akan melakukan go public, dengan tujuan untuk
menekan resiko tanggung jawab bila sekuritas yang ditawarkan pada saat penawaran perdana tidak laku atau tidak habis terjual.
D. Tahap Pencatatan saham di Bursa Efek Setelah selesai penjualan saham di pasar perdana, selanjutnya saham
tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
C. Proses Perdagangan pada Pasar Sekunder
Mekanisme perdagangan pasar sekunder sekuritas menyangkut beberapa faktor:
a Seorang investor harus memberikan informasi kepada brokernya tentang kondisi dengan mana ia bersedia bertransaksi. Parameter yang harus diberikan
commit to user oleh investor adalah sekuritas tertentu, jumlah saham dalam hal saham biasa, dan
kuantitas dalam hal obligasi dan jenis order.
b Short Selling Seorang investor yang memperkirakan bahwa harga suatu sekuritas akan
dapat mengambil keuntungan dengan membeli sekuritas tersebut. Tetapi, jika investor tersebut memperkirakan bahwa harga suatu sekuritas akan turun
dan ingin mengambil keuntungan jika harga tersebut benar turun. c Margin Transaction
Investor dapat meminjam kas untuk membeli sekuritas,
dan menggunakan sekuritas itu sendiri sebagai kolateral. Transaksi dimana investor
meminjam untuk membeli tambahan sekuritas, dengan menggunakan sekuritas itu sendiri sebagai kolateral disebut buying on margin. Dengan
meminjam dana, investor menciptakan financial leverage. Investor akan memperoleh keuntungan, jika harga naik, tetapi akan rugi jika harga turun
dibandingkan jika tidak meminjam dana. Dana yang dipinjam untuk membeli tambahan saham akan diberikan oleh broker dan broker tersebut
memperoleh uang dari bank. Suku bunga yang dikenakan bank pada broker untuk transaksi ini disebut call money rate atau broken loan rate.
d Margin Requirements Initial Margin Requirement adalah proporsi nilai pasar total sekuritas yang
harus dibayar investor dengan kas. Maintenance Margin Requirement
commit to user adalah jumlah minimum equity yang diperlukan dalam margin account investor
dibandingkan nilai pasar total.
D. Peranan Prospektus dalam IPO
Prospektus adalah gambaran umum perusahaan dalam bentuk tertulis yang memuat keterangan secara lengkap dan jujur tentang keadaan perusahaan dan
prospeknya di masa mendatang serta informasi-informasi yang dibutuhkan sehubungan dengan penawaran umum.
Penyusunan prospektus ini harus mengacu pada hal-hal berikut: 1. Prospektus harus memuat rincian dan fakta material mengenai
penawaran umum dari emiten. 2. Prospektus harus dibuat sedemkian rupa sehingga jelas dan
komunikatif. 3. Fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling
penting harus dibuat ringkasannya dan diungkapkan pada bagian awal prospektus.
4. Emiten, penjamin pelaksana emisi, lembaga penunjang serta profesi penunjang pasar modal bertanggung jawab untuk
menentukan dan mengungkapkan fakta secara jelas dan mudah dibaca.
Nasirwan 2000 mengatakan informasi prospektus dapat dibagi dua informasi yaitu terdiri dari informasi akuntansi dan informasi non akuntansi.
commit to user Informasi akuntansi adalah laporan keuangan yang menggambarkan tentang
informasi keuangan perusahaan terdiri atas neraca, perhitungan labarugi, laporan arus kas, dan penjelasan laporan keuangan. Informasi non akuntansi
adalah informasi selain lapaoran keuangan seperti underwriter, auditor independen, konsultan hukum, nilai penawaran saham, persentase saham dan lain
sebagainya. Informasi yang terdapat dalam prospektus menyangkut informasi keuangan dan non-keuangan yang bersifat historis maupun proyeksi pada
masa mendatang. Kedua informasi tersebut dibutuhkan oleh investor agar mereka dapat memprediksi penghasilan deviden di masa yang akan datang dan
juga resiko relatif dari masing-masing perusahaan. Umumnya investor menekankan pada informasi yang menyangkut kejadian di masa yang akan
datang dalam pembuatan keputusan investasinya. Jika informasi historis diperlukan untuk me-review kemampuan perusahaan di masa lalu, informasi
proyeksi diperlukan untuk prediksi prospek perusahaan di masa mendatang. Selain itu manajemen laba dan tingkat return perusahaan dalam tiap
tahunnya akan menarik minat para investor untuk membeli saham, karena mempengaruhi tingkat pengembalian investasi perusahaan terhadap investor. Hal
ini akan mempengaruhi tingkat kepercayaan investor terhadap perusahaan IPO, karena kredibilitas perusahaan yang diakui oleh masyarakat. Dalam
penelitian ini diambil informasi mengenai ROA, tingkat leverage, ukuran perusahaan, reputasi underwriter, reputasi auditor, dan lamanya perusahaan
berdiri yang mempengaruhi tingkat underpricing. Privat information merupakan bagian informasi internal yang semula
hanya diketahui oleh pihak manajemen perusahaan, dengan adanya public
commit to user investor mengakibatkan manajer juga harus memberikan informasi kepada publik.
Dengan kata lain pengorbanan perusahaan dalam meningkatkan usahanya dengan menggunakan auditor dan underwriter yang professional memberikan
kepercayaan investor pada perusahaan. Masyarakat akan memutuskan apakah tertarik untuk menginvestasikan
dananya ke dalam perusahaan atau tidak dengan mempelajari prospektus perusahaan. Investor memperoleh informasi tentang kinerja perusahaan
sebelum IPO sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan investasi. Para investor yang rasional tentu akan memilih perusahaan yang menurutnya sehat,
dapat berkembang, dan memiliki prospek yang cerah di masa mendatang. Jadi, prospektus secara tidak langsung merupakan media untuk mempromosikan
perusahaan agar pihak lain investor membeli surat berharga yang ditawarkan.
E. Fenomena Underpricing