commit to user memperoleh dana secara maksimal. Underpricing adalah suatu keadaan, dimana
harga saham pada saat penawaran perdana lebih rendah dibandingkan dengan ketika diperdagangkan di pasar sekunder. Beberapa literatur menjelaskan bahwa
underpricing terjadi karena adanya informasi asimetris. Pihak yang menentukan harga
saham saat IPO adalah emiten dan penjamin emisi underwriter.
Underpriced bisa juga dikatakan sebagai selisih positif antara harga saham perdana dan merupakan initial return bagi investor. Kebalikan dari itu adalah
overpricing, yaitu suatu keadaan dimana harga saham pada saat penawaran perdana lebih tinggi dibandingkan ketika saham diperdagangkan di pasar
sekunder. Kondisi underpricing tidak menguntungkan bagi perusahaan yang melakukan go public, karena dana yang diperoleh dari go public tidak maksimum.
Sebaliknya bila terjadi overpricing, maka investor akan merugi Daljono, 2000. Fenomena underpricing terjadi di hampir seluruh pasar modal didunia. Para
pemilik perusahaan menginginkan agar dapat meminimalisir underpricing karena terjadinya underpricing akan menyebabkan transfer kemakmuran wealth dari
pemilik kepada investor Beatty dalam Daljono, 2000.
F. Definisi Variabel
Adapun variabel yang mempengaruhi kejadian underpricing adalah ROA, Operation cash flow OCF, leverage, firm size, harga saham perdana,
reputasi underwriter, reputasi auditor, persentase saham yang ditawarkan kepada publik, waktu IPO, dan umur perusahaan. Uraian dibawah ini
menjelaskan bagaimana variabel tersebut terjadi.
commit to user
1 Return On Asset
ROA digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan investasi yang telah ditanamkan untuk mendapatkan laba. Investor melihat
seberapa besar kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba dari investasi yang ditanamnya apabila menginvestasikan sahamnya pada perusahaan
tersebut. Su 2004 dan juga Syarifah Aini 2009 mengemukakan bahwa ROA Return On Assets berpengaruh negatif terhadap underpricing.
Penelitian ini menunjukan tersebut bahwa ROA yang semakin tinggi dapat mengurangi tingkat kemungkinan terjadinya IPO underpricing.
2 Financial Leverage
Financial leverage merupakan perbandingan antara total hutang dengan total aktiva, yang menunjukan berapa bagian aktiva yang digunakan
untuk menjamin utang. Rasio ini pada umumnya disebut juga rasio utang debt ratio, untuk mengukur persentase dana yang disediakan oleh kreditur.
Sebelum menyatakan kesanggupannya sebagai perantara perusahaan dengan investor, underwriter biasanya mempelajari dahulu sejarah perusahaan
dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan return, serta estimasi terhadap investor yang memiliki kemampuan untuk investasi. Karena tugas
underwriter sebagai penjamin emisi saham mengandung resiko, yaitu apabila saham tersebut tidak laku terjual maka underwriter tidak akan
mendapatkan return. Maka underwriter juga harus memperkirakan berapa besar kerugian yang akan diperolehnya.
Untuk memperhitungkan kerugian yang akan dialaminya, penjamin
commit to user emisi juga memperkirakan berapa besar kemampuan perusahaan terhadap
kewajiban yang dimilikinya. Tingkat kemampuan utang perusahaan financial leverage dihitung dengan mengetahui rasio utang terhadap
asset yang dimiliki emiten. Rasio leverage yang tinggi mencerminkan bahwa perusahaan memiliki
kewajiban yang besar. Sehingga apabila pemodal menginvestasikan sahamnya akan memungkinkan investor tidak mendapatkan return dari saham yang
dimilikinya.
3 Firm Size
Ukuran perusahaan firm size merupakan faktor yang juga mempengaruhi investor dalam mengambil keputusan pada saham yang IPO.
Karena semakin besar perusahaan dan semakin dikenal oleh masyarakat, maka semakin banyak informasi yang bisa diperoleh investor dan semakin kecil
pula ketidakpastian yang dimiliki oleh investor.
4 Operation Cash Flow
Operation cash flow adalah ukuran yang solid dari keuntungan perusahaan karena merujuk ke cash aktual yang dibuat dari operasi. Operation
cash flow akan menunjukkan apakah sebuah perusahaan mengeluarkan lebih banyak cash daripada mendapatkan cash. Operation cash flow juga merupakan
gambaran sekilas tentang bagaimana bisnis inti berjalan. Oleh karena itu bagi investor arus kas positif adalah sinyal baik untuk investasi, sedangkan arus kas
yang negatif perlu memiliki penjelasan lebih dan menggali lebih dalam sebelum membuat investasi diperusahaan tersebut. Menurut John A. Tracy
dalam Bodin Samuelsson, 2010, cash inflows dan outflows adalah denyut
commit to user nadi dari setiap bisnis. Tanpa denyut nadi yang pasti dari cash flows, bisnis
akan mati segera. Hal diatas menekankan pada pentingnya cash flows untuk keselamatan perusahaan. Lebih lanjut, menurut Bodin Samuellson 2010
lebih tepat menggunakan cash flow untuk analisis tentang profitabilitas dibandingkan dengan net income karena dana aktual yang dihasilkan dapat
sangat berbeda dari accounting profit. Profit yang di temukan di Income Statement adalah accounting profit yang lebih mudah untuk dimanipulasi.
5 Issue Price Harga Saham Perdana
Harga saham perdana adalah harga saham yang ditawarkan perusahaan pada saat IPO. Dimovski Brooks 2008 mengemukakan bahwa harga
saham perdana issue price berpengaruh negatif terhadap underpricing. Underpricing return dihitung dengan cara: harga penutupan saham pada hari
pertama listing dikurangi harga saham perdana, dan hasilnya dibagi dengan harga saham perdana.
6 Prosentase Penawaran Saham
Prosentase kepemilikan yang ditahan oleh pemilik insiders menunjukkan adanya private information yang dimiliki oleh pemilikmanajer Leland Phyle
dalam Gerianta, 2002 Informasi tingkat kepemilikan saham oleh entrepreneur akan digunakan oleh investor sebagai pertanda bahwa prospek perusahaannya
baik. Semakin besar tingkat kepemilikan yang ditahan atau semakin kecil persentase saham yang ditawarkan, akan memperkecil tingkat ketidakpastian
di masa yang akan datang Indrawati, 2005.
7 Time Lag Waktu IPO
Waktu IPO merupakan penyimpangan waktu antara offering dan listing.
commit to user Lui Li dalam Tian Magginson 2007 mengemukakan bahwa waktu IPO
berpengaruh positif terhadap underpricing. Penelitian yang dilakukan oleh Chan et al 2004, mengemukakan bahwa time lag penyimpangan waktu
antara offering dan listing berpengaruh positif terdadap underpricing IPO. Karena kenyataannya dana yang diikat terlalu lama dapat meningkatkan
risiko investor dan oleh karenanya underpricing yang tinggi diharapkan atau dibutuhkan investor. Perusahaan dengan time lag l e bi h l am a akan
m eni n gk at ka n re s i k o i nves t o r s ehi n gg a pe rus a ha an menetapkan harga IPO jauh dibawah nilai intrinsik Chan et al, 2004.
8 Umur Perusahaan
Umur perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan dapat bertahan hidup dan banyaknya informasi yang bisa diserap oleh publik. Semakin
panjang umur perusahaan semakin banyak informasi yang bisa diserap masyarakat Daljono dalam Suyatmin Sujadi, 2006.
Umur perusahaan mencerminkan kondisi perusahaan yang tetap bertahan dan menjadi bukti bahwa perusahaan mampu bersaing dan dapat
mengambil kesempatan bisnis yang ada dalam perekonomian Christy et al. dalam Sulistio, 2005.
9 Reputasi Underwriter
Penjamin emisi atau sering disebut sebagai underwriter yang berfungsi menawarkan saham di pasar sekunder kepada investor. Apabila underwriter
yang digunakan oleh perusahaan memiliki reputasi yang baik, maka hal ini akan berpengaruh terhadap informasi yang akan diberikan oleh underwriter
kepada investor.
commit to user Dalam proses IPO underwriter bertanggung jawab atas terjualnya saham.
Apabila ada saham yang masih tersisa, maka underwriter bertanggung jawab untuk membelinya. Bagi underwriter yang yang memiliki reputasi tinggi,
mereka akan berani memberikan harga yang tinggi pula sebagai konsekuensi dari kualitas penjaminannya Daljono, 2000. Ini berarti jumlah nilai yang
dijamin menunjukkan kemampuan penjamin emisi untuk menanggung kerugian jika ternyata saham yang dijamin tidak laku terjual. Oleh karena
besarnya nilai yang dijamin menunjukkan reputasi penjamin emisi, maka penjamin emisi yang reputasinya rendah, tentu hanya dapat menjamin dalam
jumlah kecil. Lain halnya dengan penjamin emisi yang memiliki reputasi tinggi, tentu ia akan berani melakukan penjaminan dalam jumlah yang besar.
1 0 Reputasi Auditor
Untuk menyediakan jasa yang diperlukan dalam proses jual beli saham diperlukan image atau nama baik yang dimiliki perusahan mengenai informasi
usahanya. Informasi tersebut dapat berupa laporan keuangan yang menggambarkan tingkat return yang diperoleh tiap periodenya, dan manajemen
perusahaan yang menunjukan kinerja karyawannya. Dalam hal ini pentingnya informasi tersebut berkaitan dengan kemapanan perusahaan yang
IPO. Pengorbanan emiten untuk memakai auditor yang berkualitas akan diinterprestasikan oleh investor, bahwa emiten mempunyai informasi yang
tidak menyesatkan mengenai prospeknya di masa mendatang Daljono, 2000.
G. Penelitian Terdahulu