commit to user · Nilai b10 sebesar -0,116, mempunyai arti bahwa apabila nilai koefisien
regresi variabel lain konstan maka perubahan variabel auditor sebesar 1 akan menurunkan tingkat underpricing sebesar 0,116.
G. HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS
1. Hipotesis Model I
Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan regresi berganda dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
TABEL IV.16 Hasil Analisis Regresi Variabel Keuangan terhadap
Underpricing
Model Variabel Nilai
t Nilai F
Nilai R
2
Adj. R
2
signifikansi 1
Regresi 2,028
0,433 0,095
0,93 Constant
1.97 0.055
ROA -
1.938 0.059
FL -
1.203 0.235
FS -
0.672 0.505
OCF -0.52
0.605 IP
- 0.898
0.374 Sumber : data diolah
Hipotesis model I penelitian ini adalah sebagai berikut :
Variabel keuangan yaitu return on asset, financial leverage, firm size, operation cash flow dan Issue price berpengaruh terhadap terjadinya
underpricing. a. Pengujian Secara Simultan Uji F
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen keuangan secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen.
Pengujian ini menggunakan derajat signifikansi 10.
commit to user Hasil uji F pada hipotesis model I mempunyai signifikansi sebesar 0,093
yang berada di bawah 0,10. Hal ini berarti bahwa variabel keuangan yaitu return on asset, financial leverage, firm size, operation cash flow dan Issue price
secara simultan berpengaruh terhadap terjadinya underpricing. b. Pengujian secara parsial Uji t
Berdasarkan hasil uji regresi berganda model I pada tabel di atas menunjukkan bahwa dalam variabel keuangan pada hipotesis model I secara
parsial hanya variabel ROA yang berpengaruh signifikan terhadap terjadinya underpricng. Hal ini berarti sesuai dengan penelitian Gerianta 2002 , Su 2004,
dan Syarifah Aini 2009 bahwa ROA berpengaruh negatif terhadap underpricing. Variabel FL tidak signifikan pengaruhnya terhadap terjadinya
underpricing. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Misnen 2003 dan penelitian Suyatmin Sujadi 2006 bahwa financial leverage tidak
berpengaruh terhadap terjadinya underpricing. Variabel FS secara partial tidak berpengaruh terjadinya underpricing.
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa investor tidak memperhatikan firm size dalam memilih untuk menginvestasikan modalnya di perusahaan tersebut.
Perusahaan yang berskala besar tidak berarti memiliki kinerja perusahaan yang lebih baik daripada perusahaan berskala kecil. Hasil ini sama dengan penelitian
Suyatmin Sujadi 2006 dan Helen Sulistyo 2005. Variabel OCF secara partial tidak berpengaruh terhadap terjadinya
underpricing. Hal ini sesuai dengan penelitian dari Bodin Samuelsson 2010 mengingat penelitian dilakukan untuk operation cash flow secara keseluruhan
baik negatif atau pun positif. Penelitian Bodin Samuelsson 2010 bahwa
commit to user operation cash flow dan negatif operation cash flow tidak memiliki pengaruh
terhadap tingkat underpricing namun positif operation cash flow memiliki pengaruh yang signifikan terhadap underpricing.
Variabel IP secara partial tidak berpengaruh terhadap terjadinya underpricing. Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian Dimovski Brooks 2008
dan Syarifah 2009 yang menunjukkan adanya hubungan negatif signifikan Issue price terhadap terjadinya underpricing.
Koefisien determinasi adjusted R² pada persamaan regresi model I menunjukkan angka 0,095 artinya hanya 9,5 dari variabel dependen yaitu
underpricing yang dapat dijelaskan oleh variabel independen keuangan dan non keuangan. Sisanya sebesar 91,5 dijelaskan oleh faktor - faktor lain di luar
variabel penelitian ini.
2. Hipotesis Model II