Adalah penyembuhan yang dalam prosesnya dibantu dengan tindakan bedah agar luka tertutup. Misalnya pada luka yang
dibiarkan terbuka pada fase-fase pertama penyembuhan luka 3- 4 hari. Selanjutnya dijahit atau luka ditutup dengan
skin graft .
15
Fase penyembuhan luka
• Fase Inflamasi fase initial, substrat, produktif, autolitik, katabolik
Reaksi awal tubuh terhadap adanya trauma luka, antara hari 1-4, reaksi untuk menghilangkan mikroorganisme, benda asing dan
jaringan non vital yang terdapat dalam luka sebagai persiapan reparasi. Makin hebat proses inflamasi terjadi makin lama fase
ini berlangsung. Di dalam fase ini terjadi 3 aktivitas: respon vaskuler, respon hemostatik dan respon seluler.
• Fase Proliferatif fibroplasia, kolagen Fase ini terdiri dari proses epitelialisasi, kontraksi luka dan
reparasi jaringan ikat. Berlangsung pada hari ke 5 – 20. • Fase Maturasi remodelling, resorbsi, diferensiasi.
Proses ini berlangsung setelah integritas jaringan tercapai. Proses ini mulai hari ke 21 sampai sekitar 3 bulan atau bahkan
bisa bertahun-tahun.
15
2.3. Flora normal pada saluran reproduksi wanita.
Sekitar seratus spesies mikroorganisme dijumpai pada tubuh manusia. Efektivitas daya tahan tubuh dipengaruhi oleh infeksi, ginjal, kandung
kencing dan tuba falopi secara normal bebas dari mikroorganisme. Masa kanak-kanak vagina dihuni oleh
Lactobacillus , bakteri batang
Gram negatif anaerob dan kokus Gram posisif. Banyak organisme
Sim Romi : Kejadian Infeksi Luka Episiotomi Dan Pola Bakteri Pada Persalinan Normal Di RSUP.H.Adam Malik Dan RSUD. Dr. Pirngadi Medan, 2009
USU Repository © 2008
pertumbuhannya terhambat pada pH vagina yang berkisar antara pH 4–5.
Mikroorganisme normal yang ditemukan pada vagina, kulit, usus besar tinja, diuraikan pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.1. Mikroorganisme yang ditemukan di Vagina
37
Mikroorganisme Rentangan insidens
Vagina dan cerviks uteri
Lactobasillus Bacteroides
Clostridium Peptostreptococcus
Bifidobakterium Eubakterium
Korinebakteria aerobik diphtheroid
Staphylococcus aureus Staphylococcus epidermidis
Enterokokkus group D streptokokus Streptococcus biasanya grup B
Enterobakteriaceae Moraxella osioensis
Asinetobakter Candida albicans
Trichomonas vaginalis 50 – 75
60 – 80 15 – 30
30 – 40
10 5
45 – 75 5 – 15
35 – 80 30 – 80
5 – 20 18 – 40
5 – 15 5 – 15
30 – 50 10 – 25
Tabel 2.2. Mikroorganisme yang ditemukan di kulit
37
Mikroorganisme Rentangan insidens
Staphylococcus epidermidis albus koagulase – negatif
Staphylococcus aureus koagulase positif Streptococcus pyogenes grup A
Propionibacterium acnes korinebacteria anaerobic
Aerobic corynebacteria difteroid
Laksobasili Candida albicans
Kandida spesies yang lain Parapsilosis
Clostridium perfringens Enterobacteriaceae
Actinetobacter calcoaceticus, Actinomyces Moraxella species
Micobakterium species 85 – 100
5 – 25 0 – 4
45 – 100 55
55 Tidak biasa
1 – 15 40 – 60
Tidak biasa 25
5 – 15 Jarang
Sim Romi : Kejadian Infeksi Luka Episiotomi Dan Pola Bakteri Pada Persalinan Normal Di RSUP.H.Adam Malik Dan RSUD. Dr. Pirngadi Medan, 2009
USU Repository © 2008
Tabel 2.3. Mikroorganisme yang ditemukan dalam usus besar
37
Mikroorganisme Rentangan insiden
Bakteri anerobik 300 kali sebanyak bakteri anerobik sebagai bakteri anerobik fakultatif [misal Escherichia coli]
Basili Gram-Negatif tidak membentuk spora Bacteroides fragilis
B. melaninogenicus 3 subspesies B. oralis 2 subspesies
Fusobacterium nucleatum F. necrophorum
Basili Gram-positif dengan dan tanpa spora Laktobasilus
Clostrodium difficile C. perfringens
C. innocuum C. ramosum
C. septicum C. tetani
Eubacterium limosum Bifidobacterium bifidum
Kokus Gram-Positif Peptostreptococcus streptococcus anerobic
Peptococcus Stafilokokus anerobic 100
100 100
100 100
20-60 0-3
25-35 5-25
5-25 5-25
1-35
30-70 30-70
Biasa Sedang
Bakteri aerobik dan anerobik fakultatif Kokus Gram-Positif
Staphylococcus aureus dihubungkan dengan pengidap hidung
Enterokokus Streptokoki grup D Streptococcus grup B, C, F dan G
Basilus Gram-Positif Enterobakteriaseae Citrobakter diversus
Escherichia coli Shigela grup A-D
Salmonella enteritidis 2200 serotip S. typhi
Klebsiella spesies Enterobacter spesies
Proteus mirabillis dan Proteus lain dan Providencia spesies
Pseudomonas aeruginosa Candida albicans
30-50 100
0-16 100
100 0-1
3-7 0,0001
40-80 40-80
5-55 3-11
15-30 Dikutip dari :
Shulman ST. Pengenalan penyakit infeksi. Dalam: Shulman ST, Phair JP, Sommers HM, penyunting. The biologic and clinical basis of infectious diseases. Edisi ke-4. Philadelphia :
WB Saunders ;1994 : 1-15.
Flora normal mempunyai efek yang menguntungkan bagi hospes, sistem imun secara konstan dipengaruhi flora normal. Adanya flora
Sim Romi : Kejadian Infeksi Luka Episiotomi Dan Pola Bakteri Pada Persalinan Normal Di RSUP.H.Adam Malik Dan RSUD. Dr. Pirngadi Medan, 2009
USU Repository © 2008
normal menyebabkan kolonisasi organisme patogen menjadi terhambat.
Pada pemberian antibiotik spektrum luas dapat merubah komposisi flora normal, infeksi dapat disebabkan organisme lain.
Candida albicans
mungkin berkembang biak secara cepat dan menyebabkan infeksi pada vagina. Flora normal memegang peranan penting dalam
keadaan sehat maupun sakit. Penghilangan flora normal dapat menyebabkan efek negatif.
14,15,16
2.4. Infeksi luka episiotomi