normal menyebabkan kolonisasi organisme patogen menjadi terhambat.
Pada pemberian antibiotik spektrum luas dapat merubah komposisi flora normal, infeksi dapat disebabkan organisme lain.
Candida albicans
mungkin berkembang biak secara cepat dan menyebabkan infeksi pada vagina. Flora normal memegang peranan penting dalam
keadaan sehat maupun sakit. Penghilangan flora normal dapat menyebabkan efek negatif.
14,15,16
2.4. Infeksi luka episiotomi
Salah satu komplikasi tindakan pertolongan persalinan adalah infeksi pada luka episiotomi. Infeksi luka episiotomi adalah peradangan yang
disebabkan oleh masuknya kuman-kuman kedalam luka episotomi pada waktu persalinan dan nifas, dengan tanda infeksi jaringan sekitarnya,
tepi luka menjadi merah dan bengkak, jahitan mudah terlepas, luka yang terbuka menjadi ulkus, pengeluaran pus, terkadang perih bila
buang air kecil.
Lepasnya jahitan atau dehiscence
episiotomi paling sering disebabkan oleh infeksi. Infeksi luka episiotomi dikatakan infeksi bila tanda dan
gejala klinik baru timbul sekurang-kurangnya empat puluh delapan jam perawatan.
Sim Romi : Kejadian Infeksi Luka Episiotomi Dan Pola Bakteri Pada Persalinan Normal Di RSUP.H.Adam Malik Dan RSUD. Dr. Pirngadi Medan, 2009
USU Repository © 2008
Bila cairan radang bisa keluar, biasanya keadaan infeksi tidak berat, suhu sekitar 38°C dan nadi dibawah 100 per menit. Bila luka terinfeksi
tertutup oleh jahitan dan cairan radang tidak dapat keluar, demam bisa naik sampai 39-40°C.
kebersihan luka perineum memerlukan perawatan yang lebih dibandingkan luka di tempat lain. Infeksi luka episiotomi sebagian
besar terjadi karena kurangnya tindakan aseptik saat melakukan penjahitan luka episiotomi.
6,7,15
Seorang penderita yang terkena infeksi pada luka episiotomi akan lebih sulit dalam proses penyembuhan, dan bila berhasil bertahan maka
lama rawatan akan lebih panjang dan penambahan biaya perawatan pada penderita.
8
Berdasarkan kedalaman infeksinya, luka dibedakan atas : • Infeksi luka permukaan, yaitu infeksi yang mengenai jaringan
kulit dan subkutan, tidak meluas ke jaringan di bawah fasia. Infeksi permukaan dibagi atas infeksi mayor dan minor
berdasarkan derajat kemerahan, nyeri, pernanahan. • Infeksi luka dalam, yaitu infeksi yang mengenai struktur bawah
luka. Infeksi ini mengenai bawah fasia.
38-40
Sim Romi : Kejadian Infeksi Luka Episiotomi Dan Pola Bakteri Pada Persalinan Normal Di RSUP.H.Adam Malik Dan RSUD. Dr. Pirngadi Medan, 2009
USU Repository © 2008
Bakteri endogen maupun eksogen dapat menyebabkan infeksi luka permukaan sekitar 60-80, untuk membuktikan adanya infeksi, perlu
dicari mikroorganisme penyebabnya.
38-40
Masa inkubasi infeksi berkisar antara dua sampai empat belas hari, bahkan ada yang sampai tiga puluh hari tergantung dari jenis bakteri
penyebab.
18
Oleh karena itu digunakan kriteria klinis untuk infeksi. Luka dikatakan terinfeksi bila terdapat tanda-tanda inflamasi disertai keluarnya nanah
pada luka, dengan disertai hasil biakan kuman yang positif. Semua luka baik yang terinfeksi maupun yang tidak terinfeksi mengalami
kolonisasi kuman hingga biakkan kuman menunjukkan hasil positif. Maka hanya kuman yang dibiakkan dari luka yang secara klinis
terinfeksi saja yang dilaporkan sebagai kuman penyebab infeksi.
18,38,39
Pada saat ini bakteri batang Gram negatif merupakan penyebab infeksi luka episiotomi terbanyak dibandingkan dengan bakteri Gram positif,
yaitu berkisar antara 52,7 - 68,5. Pada kelompok bakteri Gram positif
Staphylococcus aureus merupakan penyebab terbanyak.
38
Sebelum tahun 1950, saat Penisilin mulai digunakan, infeksi luka episiotomi terutama disebabkan kuman Gram posisitf yaitu
Streptococcus . Sejak tahun 1950 setelah digunakan Penisislin secara
Sim Romi : Kejadian Infeksi Luka Episiotomi Dan Pola Bakteri Pada Persalinan Normal Di RSUP.H.Adam Malik Dan RSUD. Dr. Pirngadi Medan, 2009
USU Repository © 2008
luas, penyebab utama infeksi luka episiotomi adalah Staphylococcus
yang kebal terhadap Penisilin.
2,3
Fasiitis nekrotikans , penyulit infeksi nekrotikans luka perineum dan
vagina yang jarang yang dapat menginfeksi jaringan lunak dalam yang mengenai otot dan fasia, biasanya terjadi pada penderita diabetes dan
gangguan imunitas dan jarang terjadi pada wanita sehat. Fasiitis nekrotikans pada luka episiotomi dapat mengenai semua lapisan fasia
perineum superfisial atau dalam sehingga dapat meluas ke paha, bokong dan dinding abdomen.
20
Infeksi pada luka episiotomi dapat terjadi bila :
1. Manipulasi penolong : sarung tangan atau alat-alat yang digunakan tidak sepenuhnya bebas dari kuman-kuman.
2. Droplet infection : bakteri yang berasal dari hidung atau tenggorokan Infeksi saluran pernafasan dari petugas kesehatan.
3. Dalam rumah sakit terlalu banyak kuman-kuman patogen, berasal dari penderita-penderita dengan berbagai jenis infeksi. Kuman-
kuman ini bisa dibawa udara kemana-mana termasuk kain-kain, alat- alat yang suci hama, dan yang digunakan untuk merawat wanita
dalam persalinan atau pada waktu nifas. 4. Koitus pada akhir kehamilan tidak merupakan sebab infeksi penting,
kecuali apabila mengakibatkan pecahnya ketuban.
9
Sim Romi : Kejadian Infeksi Luka Episiotomi Dan Pola Bakteri Pada Persalinan Normal Di RSUP.H.Adam Malik Dan RSUD. Dr. Pirngadi Medan, 2009
USU Repository © 2008
Faktor Predisposisi Infeksi
a. Semua keadaan yang menurunkan daya tahan penderita seperti perdarahan banyak, diabetes, preeklamsi, malnutrisi, anemia.
Kelelahan juga infeksi lain yaitu pneumonia, penyakit jantung dan sebagainya.
b. Proses persalinan bermasalah seperti partus lamamacet terutama dengan
ketuban pecah lama, korioamnionitis, persalinan traumatik, kurang baiknya proses pencegahan infeksi dan manipulasi
yang berlebihan. c. Tindakan obstetrik operatif baik pervaginam maupun perabdominal.
d. Tertinggalnya sisa plasenta, selaput ketuban dan bekuan darah dalam rongga rahim.
e. Episiotomi atau laserasi.
7,15
2.5. Patogenesis infeksi