Faktor Predisposisi Infeksi
a. Semua keadaan yang menurunkan daya tahan penderita seperti perdarahan banyak, diabetes, preeklamsi, malnutrisi, anemia.
Kelelahan juga infeksi lain yaitu pneumonia, penyakit jantung dan sebagainya.
b. Proses persalinan bermasalah seperti partus lamamacet terutama dengan
ketuban pecah lama, korioamnionitis, persalinan traumatik, kurang baiknya proses pencegahan infeksi dan manipulasi
yang berlebihan. c. Tindakan obstetrik operatif baik pervaginam maupun perabdominal.
d. Tertinggalnya sisa plasenta, selaput ketuban dan bekuan darah dalam rongga rahim.
e. Episiotomi atau laserasi.
7,15
2.5. Patogenesis infeksi
Mayoritas mikroorganisme yang ditemukan pada manusia menyebabkan penyakit bila terjadi perubahan yang berarti pada daya
tahan hospes atau mikroorganisme tersebut. Organisme yang secara normal berbahaya disebut oportunistik patogen. Kenyataannya ada
asumsi bahwa individu yang terinfeksi oleh mikroorganisme oportunistik adalah seorang yang mempunyai daya tahan tubuh tidak
normal. Bila infeksi terjadi sebagai akibat prosedur medis dikatakan infeksi iatrogenik, sebagai contoh : infeksi akibat kateterisasi,
pemberian obat imunosupresan dan lain-lain.
Sim Romi : Kejadian Infeksi Luka Episiotomi Dan Pola Bakteri Pada Persalinan Normal Di RSUP.H.Adam Malik Dan RSUD. Dr. Pirngadi Medan, 2009
USU Repository © 2008
Sepsis pada infeksi luka episiotomi jarang terjadi. Pernah dilaporkan epidemi yang disebabkan group
streptococcus haemolitikus , bakteri yang keadan
normal berada dalam usus dan jalan lahir. Gorback
menemukan 70 biakan bakteri anaerob dan aerob yang patogen. Kuman anaerob : Kokus gram
positif Peptostreptococcus, Peptococus, Bakteroides dan Clostridium
. Kuman aerob : bermacam gram positif dan
Escherichia coli .
7
Kuman-kuman yang sering menyebabkan infeksi:
1. Streptococcus haemolyticus anaerob
, masuknya secara eksogen dan menyebabkan infeksi berat. Infeksi ini biasanya eksogen ditularkan
dari penderita lain, alat-alat yang tidak suci hama, tangan penolong, infeksi tenggorokan orang lain.
2. Staphylococcus aureus
, masuknya secara eksogen, infeksinya sedang, banyak ditemukan sebagai penyebab infeksi di rumah sakit dan dalam
tenggorokan orang-orang yang nampaknya sehat. Kuman ini biasanya menyebabkan infeksi terbatas, walaupun kadang-kadang
menjadi sebab infeksi umum. 3.
Escherichia Coli , sering berasal dari kandung kemih dan rektum,
menyebabkan infeksi terbatas pada perineum, vulva, dan endometriurn. Kuman ini merupakan sebab penting dari infeksi traktus
urinarius 4.
Clostridium Welchii , kuman ini bersifat anaerob, jarang ditemukan akan
tetapi sangat berbahaya. Infeksi ini lebih sering terjadi pada abortus kriminalis dan partus yang ditolong oleh dukun dari luar rumah sakit.
6,9
Sim Romi : Kejadian Infeksi Luka Episiotomi Dan Pola Bakteri Pada Persalinan Normal Di RSUP.H.Adam Malik Dan RSUD. Dr. Pirngadi Medan, 2009
USU Repository © 2008
Demam setelah persalinan kebanyakan disebabkan oleh infeksi nifas, sebab dari luar alat genital harus dipertimbangkan juga. Pada infeksi
perlu diketahui apakah infeksi terbatas pada tempat masuknya kuman ke dalam badan
porte d’entree atau ada penjalaran keluar.
Pada septikemia dijumpai gejala-gejala berat, suhu meningkat dengan cepat, biasanya disertai menggigil, suhu berkisar antara 39 - 40°C, keadaan
umum cepat memburuk, nadi menjadi cepat 140 - 160 kalimenit atau lebih, penderita bisa meninggal dalam enam sampai tujuh hari postpartum.
Pada luka infeksi hendaknya diambil sampel pus untuk biakan, dan pada infeksi yang berat sampel darah perlu diambil untuk pembiakan
untuk mengetahui kumen penyebab infeksi dan memilih antibiotika yang tepat untuk pengobatan.
7
2.6. Pencegahan Infeksi