Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Infeksi pada luka episiotomi merupakan infeksi yang didapat timbul setelah melahirkan, infeksi pada luka episiotomi merupakan komplikasi yang paling sering terjadi pada pasien setelah melahirkan. Infeksi tersebut merupakan persoalan serius yang menjadi penyebab langsung maupun tidak langsung penyebab kematian pasien. Walaupun beberapa kejadian infeksi episiotomi tidak menyebabkan kematian pasien, namun menyebabkan pasien dirawat lebih lama. Pasien dengan bakterimia mempunyai rata-rata rawat inap 14 hari lebih lama dari seharusnya. 1 Depkes telah menetapkan 5 rumah sakit sebagai pusat pelatihan regional pencegahan dan pengendalian infeksi yaitu RSUP H Adam malik, Medan, RSUP Dr. Hasan sadikin, Bandung, RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta, RSUD Dr. Soetomo, Surabaya, RSUP Sanglah, Denpasar. 1 Di Amerika serikat 2001 menunjukkan angka infeksi setelah melahirkan infeksi nifas 6, diantaranya infeksi episiotomi 0.3-3, infeksi dari seksio sesarea 7,4. 2 Di Viet Nam 2005 infeksi terjadi 0,5-4,6. 28 Salah satu bentuk infeksi nifas adalah infeksi pada luka episiotomi, di bidang obstetri tindakan operatif yang sering dilakukan adalah tindakan episiotomi. Sim Romi : Kejadian Infeksi Luka Episiotomi Dan Pola Bakteri Pada Persalinan Normal Di RSUP.H.Adam Malik Dan RSUD. Dr. Pirngadi Medan, 2009 USU Repository © 2008 Menurut laporan di Amerika latin, WHO 1998, tindakan episiotomi dilakukan 70 pada persalinan pervaginan dan 80-90 di antaranya pada primipara. 3,4,5 Pola infeksi luka episiotomi berbeda-beda dari satu tempat dengan tempat lainnya dan dapat berubah dari waktu ke waktu, sehingga perlu dilakukan surveilans setiap 6-12 bulan. 1 Departemen Kesehatan Republik Indonesia Sejak tahun 1997 menerbitkan modul ” safe motherhood ” yang berisi panduan tindakan medis yang dilakukan dalam rangka menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu dan anak. Di dalamnya termasuk tata cara menolong persalinan dan penjahitan luka episiotomi. Dengan melaksanakan prosedur pertolongan persalinan yang bersih dan aman, tindakan medis yang sesuai dengan standar prosedur yang dianjurkan, diharapkan morbiditas dan mortalitas ibu dan anak akan menurun. 6 Prosedur ini mulai diperkenalkan sejak tahun 1999, dan saat ini belum dilakukan evaluasi keberhasilan atas pelaksanaan protokol tersebut. Surveilans terhadap kejadian infeksi luka episiotomi disertai dengan pola bakteri dan uji kepekaan terhadap antibiotik pada pertolongan persalinan belum pernah dilakukan. Hal ini mendorong penulis melakukan penelitian untuk mengetahui angka kejadian infeksi luka episiotomi pada pasien yang bersalin di Departemen Sim Romi : Kejadian Infeksi Luka Episiotomi Dan Pola Bakteri Pada Persalinan Normal Di RSUP.H.Adam Malik Dan RSUD. Dr. Pirngadi Medan, 2009 USU Repository © 2008 SMF Obstetri Ginekologi FK-USU, RSUP. H. Adam Malik, RSUD Dr. Pirngadi Medan. Dan juga untuk megetahui pola bakteri serta pola kepekaannya terhadap antibiotik.

1.2. Identifikasi Masalah