Fungsi Ginjal 1.
Memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksik atau racun 2.
Mempertahankan suasana keseimbangan cairan tubuh 3.
Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa cairan tubuh 4.
Mempertahankan keseimbanagan garam-garam dan zat-zat lain dalam tubuh seperti ion natrium, ion kalium, ion klorida dan ion hydrogen yang cenderung
terkumpul di dalam tubuh dalam jumlah berlebihan. 5.
Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme hasil akhir dari protein ureum, kreatinin, amoniak, asam urat dan garam-garam asam urat.
6. Mengatur aktifitas metabolik: hormone, glukoneogenesis.
Ginjal di perdarahi oleh arteri renalis, sedangkan glandula suprerenalis di darahi oleh arteri supra renalis.
2.2.2 Gambaran Histologi
Setiap ginjal terdiri atas 1-4 juta nefron. Setiap nefron terdiri atas bagian yang melebar, korpuskulus renal; tubulus kontorus proksimal; segmen tipis dan tebal ansa
Henle; dan tubulus kontortus distal. Tubulus dan duktus koligens, menampung urin yang di hasilkan oleh nefron dan menghantarnya ke pelvis renalis. Nefron dan duktus
koligens merupakan tubulus urniferus sebagai satuan fungsional ginjal. Setiap korpuskulus renal berdiameter 200µm dan terdiri atas seberkas kapiler
yaitu glomerulus, dikelilingi oleh kapsula epitel berdinding ganda yang di sebut kapsula Bowman. Lapisan luar membentuk batas luar korpuskulus renal di sebut
Bernike Doloksaribu: Pengaruh proteksi Vitamin C Terhadap Kadar Ureum, Kreatinin Dan Gambaran Histopatologis Ginjal Mencit Yang Dipapar Plumbum, 2008.
USU e-Repository © 2008
lamina parietalis yang terdiri atas epitel selapis gepeng yang di tunjang lamina basalis dan selapis tipis serat retikulin. Lapisan dalam lamina visceralis meliputi kapiler
glomerulus yang terdiri dari sel-sel podosit. Pada katub urinarius dari korpuskulus renal, epitel gepeng dari lapisan parietal
kapsula Bowman, berhubungan langsung dengan epitel silindris dari tubulus kontortus proksimal. Tubulus ini lebih panjang dari kontortus distal dan karenanya
tampak lebih banyak dekat korpuskulus renalis dalam labirin korteks. Tubulus ini memiliki lumen lebar dan di kelilingi oleh kapiler peritubuler.
Lengkung Henle adalah struktur berbentuk U terdiri atas ruas tebal descenden dengan struktur yang sangat mirip tubulus kontortus proksimal, ruas tipis descenden;
ruas tipis ascenden; dan ruas tebal ascenden, yang strukturnya sangat mirip dengan tubulus kontortus distal. Lebih kurang sepertujuh dari semua nefron terletak dekat
batas korteks –medula yang di sebut nefron jukstamedula. Nefron lainnya di sebut nefron kortikal. Semua nefron turut serta dalam proses filtrasi, absorpsi dan sekresi.
Bila ruas ascenden lengkung Henle menerobos korteks, struktur histologisnya tetap terpelihara tetapi menjadi berkelok-kelok dan di sebut tubulus kontortus distal,
yaitu bagian terakhir nefron yang di lapisi oleh epitel selapis kuboid. Lumen tubulus distal lebih besar karena sel-sel tubulus distal lebih gepeng dan lebih kecil dari
tubulus proksimal, maka tampak lebih banyak sel dan inti pada dinding tubulus distal. Urin mengalir dari tubulus kontortus distal ke tubulus koligens, yang saling
bergabung dan membentuk duktus koligens yang lebih besar dan lebih lurus yaitu duktus papilaris Bellini yang berangsur-angsur melebar sewaktu mendekati puncak
Bernike Doloksaribu: Pengaruh proteksi Vitamin C Terhadap Kadar Ureum, Kreatinin Dan Gambaran Histopatologis Ginjal Mencit Yang Dipapar Plumbum, 2008.
USU e-Repository © 2008
pyramid. Tubulus koligens yang lebih kecil di lapisi oleh epitel kuboid dan berdiameter kurang lebih 40 µm. Dalam medulla, duktus koligens merupakan
komponen utama dari mekanisme pemekatan urin Junquiera, 1995 .
2.3 Pemeriksaan Biokimia Ginjal