FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA WANPRESTASI

BAB III FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA WANPRESTASI

BERKAITAN DENGAN PENUNJUKAN LANGSUNG PELAKSANA JASA KONSTRUKSI Dalam pelaksanaan kontrak kerja konstruksi adakalanya tidak berjalan sebagaimana mestinya, hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan kontrak kerja konstruksi disebabkan oleh kelalaian wanprestasi pihak penyedia jasa terhadap kontrak yang dibuat dan telah disepakati bersama. Di samping itu, tidak terlaksananya kewajiban atau berbuat yang pada prinsipnya tidak diinginkan oleh kedua pihak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada 5 lima Kontrak Kerja Konstruksi Proyek Pembangunan Rumah Type 36 pada Badan Rehabilitasi dan Rekonstrksi BRR NAD-NIAS Divisi Perumahan dan Permukiman Nanggroe Aceh Darussalam yang berlokasi di Kabupaten Aceh Besar penyedia jasa tidak melaksanakan kewajiban penyelesaian pembangunan sesuai dengan kontrak wanprestasi. Hal ini dapat dilihat dari sebagian bangunan mengalami keterlambatan atau tidak sesuai dengan spesifikasi dan penggunaan bahan serta proses pekerjaannya di lapangan tidak selesai tepat pada waktu serah terima pertama, yaitu tidak selesai dalam jangka waktu 90 hari sesuai dengan ketentuan Pasal 9 Perjanjian karena kelima proyek tersebut telah berjalan lebih dari enam bulan sehingga menimbulkan permasalahan juga pada masa pemeliharaan. Muhammad Zaki : Wanprestasi Dalam Pelaksanaan Kontrak Kerja Konstruksi Melalui Penunjukan Langsung Di Kabupaten Aceh Besar Oleh Brr Nad – Nias, 2009 Tidak terlaksananya kewajiban penyedia jasa tersebut sebagaimana yang ditentukan dalam kontrak disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:

5. Faktor Kenaikan Barang Bangunan

Penyebab wanprestasi yang sering terjadi berdasarkan hasil penelitian adalah kondisi eksternal 26,79, gambar rencana 21,43, kondisi lapangan 19,64 dan spesifikasi teknis 16,07. Temuan ini sejalan dengan kenyataan bahwa pada tahap pelaksanaan konstruksi bangunan rumah, kinerja kontraktor dipengaruhi oleh perubahan kondisi eksternal, seperti kebijakan pemerintah dalam ekonomi dan fiskal, serta kondisi sosial. Sebagai contoh bila terjadi lonjakan perubahan harga atau biaya baik tenaga kerja, bahanmaterial, peralatan dan lain- lain, dapat menyebabkan tersendatnya pelaksanaan pekerjaan di lapangan karena harga kontrak awal yang diajukan oleh penyedia jasa kontraktor sangat jauh berbeda dengan harga pada saat pelaksanaan pekerjaan. Agar pekerjaan dapat tetap diselesaikan maka penyedia jasa kontraktor akan mengajukan permintaan perubahan kepada pihak pemilik baik perubahan biaya, perubahan waktu maupun gabungan antara perubahan biaya, waktu dan lingkup pekerjaan jasa. kondisi ekonomi dalam negeri masih belum stabil, termasuk adanya kenaikan harga dasar bahan bakar minyak BBM yang signifikan, mempengaruhi harga-harga bahan dasar material untuk pekerjaan konstruksi dan menyebabkan terjadinya pembengkakan biaya untuk menyelesaikan pekerjaan konstruksi. Atas kebijakan pemerintah menaikkan harga dasar bahan bakar minyak BBM yang mengakibatkan perubahan harga barangmaterial terhadap pembangunan Muhammad Zaki : Wanprestasi Dalam Pelaksanaan Kontrak Kerja Konstruksi Melalui Penunjukan Langsung Di Kabupaten Aceh Besar Oleh Brr Nad – Nias, 2009