Hak dan Kewajiban Para Pihak Dalam Kontrak Kerja Konstruksi

BAB II BENTUK-BENTUK WANPRESTASI DALAM

PELAKSANAAN KONTRAK KERJA KONSTRUKSI MELALUI PENUNJUKAN LANGSUNG

A. Hak dan Kewajiban Para Pihak Dalam Kontrak Kerja Konstruksi

Dalam setiap perjanjian atau kontrak yang melibatkan dua pihak pastilah mempunyai hak dan kewajiban. Hak bagi salah satu pihak merupakan kewajibanprestasi yang harus dilaksanakan oleh pihak lainnya. Demikian pula dalam kontrak kerja konstruksi terdapat dua pihak yaitu pengguna jasa dan pelaksana jasa konstruksi yang masing-masing pihak memiliki hak dan kewajiban sebagaimana telah diuraikan di atas dan merupakan prestasi yang harus dilaksanakan. Setelah berlakunya ketentuan Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 mengenai hak dan kewajiban dalam kontrak kerja konstruksi secara jelas ditentukan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi, kewajiban pengguna jasa dalam hal ini Pasal 15 menentukan : Pengguna jasa dalam pemilihan penyedia jasa berkewajiban untuk: a. Mengumumkan secara luas melalui media masa dan papan pengumuman setiap pekerjaan yang ditawarkan dengan cara pelelangan umum atau pelelangan terbatas; b. Menertibkan dokumen pelelangan umum, pelelangan terbatas, dan pemilihan langsung secara lengkap, jelas dan benar serta dapat di pahami, yaitu memuat: 1 Petunjuk bagi penawaran; 2 Tata cara pelelangan dan atau pemilihan mencakup prosedur, persyaratan dan kewenangan; 3 Persyaratan kontrak mencakup syarat umum dan syarat khusus dan 4 Ketentuan evaluasi. c. Mengundang semua penyedia jasa yang lulus prakualifikasi untuk memasukkan penawaran. Muhammad Zaki : Wanprestasi Dalam Pelaksanaan Kontrak Kerja Konstruksi Melalui Penunjukan Langsung Di Kabupaten Aceh Besar Oleh Brr Nad – Nias, 2009 d. Menertibkan dokumen menunjukkan langsung secara lengkap, jelas, dan benar serta dapat di pahami yang memuat: 1 Tata cara penunjukan langsung mencakup prosedur, persyaratan, dan kewenangan 2 Syarat- syarat kontrak mencakup syarat umum dan syarat khusus. e. Memberikan penjelasan tentang pekerjaan termasuk mengadakan peninjauan lapangan apabila diperlukan; f. Memberikan tanggapan terhadap sanggahan dari penyedia jasa; g. Menetapkan penyedia jasa dan batas waktu yang ditentukan dalam dokumen lelang; h. Mengembalikan jaminan penawaran bagi penyedia jasa yang kalah sedangkan bagi penyedia jasa yang menang mengikuti ketentuan yang diatur dalam dokumen pelelangan; i. Menunjukkan bukti kemampuan membayar; j. Menandatangani kontrak kerja konstruksi dalam batas waktu yang ditentukan dalam dokumen lelang; k. Mengganti biaya yang dikeluarkan oleh penyedia jasa untuk penyiapan pelelangan apabila pengguna jasa membatalkan pemilihan penyedia jasa,dan l. Memberikan penjelasan tentang resiko pekerjaan termasuk kondisi dan bahaya yang timbul dalam pekerjaan konstruksi dan mengadakan peninjauan lapangan apabila diperlukan. Sedangkan mengenai hak dari pengguna jasa dalam hal pemilihan penyedia jasa ditentukan dalam Pasal 16, yaitu : Pengguna jasa dalam pemilihan penyedia jasa berhak untuk: a.Memungut biaya penggandaan dokumen pelelangan umum dan pelelangan terbatas dari penyedia jasa; b. Mencairkan jaminan penawaran dan selanjutnya memiliki uangnya dalam hal penyedia jasa tidak memenuhi ketentuan pelelangan dan c. Menolak seluruh penawaran apabila dipandang seluruh penawaran tidak menghasilkan kompetisi yang efektif atau seluruh penawaran tidak cukup tanggap terhadap dokumen pelelangan. Muhammad Zaki : Wanprestasi Dalam Pelaksanaan Kontrak Kerja Konstruksi Melalui Penunjukan Langsung Di Kabupaten Aceh Besar Oleh Brr Nad – Nias, 2009 Kewajiban penyedia jasa diatur dalam Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000, yang menentukan bahwa : Penyedia jasa dalam pemilihan penyedia jasa berkewajiban untuk :a. Menyusun dokumen penawaran yang memuat rencana dan metode kerja, rencana usulan biaya tenaga terampil dan tenaga ahli, rencana dan anggaran keselamatan dan kesehatan kerja, dan peralatan; b. Menyerahkan jaminan penawaran; dan c. Menandatangani kontrak kerja konstruksi dalam batas waktu yang ditentukan dalam dokumen lelang. Sedangkan yang menjadi hak penyedia jasa diatur dalam Pasal 18 Peraturan Pemerintah PP Nomor 29 Tahun 2000, bahwa : Penyedia jasa dalam proses pemilihan berhak untuk : a.Memperoleh penjelasan pekerjaan; b.Melakukan peninjauan lapangan apabila diperlukan; c.Mengajukan sanggahan terhadap bagi penyedia jasa yang kalah; dan d.Mendapat ganti rugi apabila terjadi pembatalan pemilihan jasa yang tidak sesuai dengan ketentuan dokumen lelang. Dalam penjelasan Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi juga dijelaskan mengenai tahapan dalam penyelenggaraan pekerjaan konstruksi adalah perencanaan yang meliputi: pra studi kelayakan, studi kelayakan, perencanaan umum, dan perencanaan teknik; serta pelaksanaan beserta pengawasannya yang meliputi: pelaksanaan fisik, pengawasan uji coba dan penyerahan bangunan. Muhammad Zaki : Wanprestasi Dalam Pelaksanaan Kontrak Kerja Konstruksi Melalui Penunjukan Langsung Di Kabupaten Aceh Besar Oleh Brr Nad – Nias, 2009 Berdasarkan ketentuan di atas diketahui bahwa sebagaimana layaknya perjanjian selalu melibatkan para pihak yang terkait di dalamnya. Demikian pula halnya kontrak kerja konstruksi yang merupakan perjanjian timbal balik juga melibatkan para pihak dalam pekerjaan konstruksi terdiri dari pengguna jasa dan penyedia jasa. Oleh karena itu, pengaturan hak dan kewajiban pun dilakukan secara timbal balik, dimana yang menjadi hak pengguna jasa menjadi kewajiban penyedia jasa dan hak penyedia jasa menjadi kewajiban bagi pengguna jasa. Dari penjelasan Pasal 23 ayat 1 Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999, yang menyebutkan bahwa kewajiban para pihak dalam penyelenggaraan perjanjian pemborongan termasuk kontrak jasa konstruksi, yaitu : 1. Dalam kegiatan penyiapan. a. Kewajiban pengguna jasa, antara lain : 1 Menyerahkan dokumen lapangan untuk pelaksanaan konstruksi dan fasilitas sebagaimana yang ditentukan dalam kontrak jasa konstruksi; dan 2 Membayar uang muka atas penyerahan jaminan uang muka dari pelaksana jasa apabila diperjanjikan. b. Kewajiban pelaksana jasa, antara lain : 1 Menyampaikan usul rencana kerja dan penanggung jawab pekerjaan untuk mendapatkan persetujuan pengguna jasa; 2 Memberikan jaminan uang muka kepada pengguna jasa apabila diperjanjikan; dan Muhammad Zaki : Wanprestasi Dalam Pelaksanaan Kontrak Kerja Konstruksi Melalui Penunjukan Langsung Di Kabupaten Aceh Besar Oleh Brr Nad – Nias, 2009 3 Mengusulkan calon sub pelaksana dan pemasok bahan untuk mendapatkan persetujuan pengguna jasa. 2. Dalam Kegiatan Pelaksanaan Pekerjaan a. Kewajiban pengguna jasa, antara lain : Memenuhi tanggung jawabnya sesuai dengan kontrak kerja dan menanggung semua resiko atas ketidakbenaran permintaan, ketetapan yang dimintanyaditetapkannya yang tertuang dalam kontrak jasa konstruksi. b. Kewajiban pelaksana jasa, antara lain : Mempelajari, meneliti perjanjian pengadaan jasa konstruksi dan melaksanakan sepenuhnya semua materi kontrak kerja baik teknik dan asministrasi serta menanggung resiko akibat kelalaiannya. 3. Dalam Kegiatan Pengakhiran a. Kewajiban pengguna jasa, antara lain : Memenuhi tanggung jawabnya sesuai dengan isi kontrak kerja kepada pelaksana jasa yang telah berhasil mengakhiri dan melaksanakan serah terima teknis dan administrasi sesuai dengan perjanjian pengadaan jasa konstruksi. b. Kewajiban secara seksama keseluruhan pekerjaan yang dilaksanakannya termasuk melakukan pemeliharaan dengan baik sebelum mengajukan serah terima akhir pekerjaan kepada pihak pengguna jasa. Muhammad Zaki : Wanprestasi Dalam Pelaksanaan Kontrak Kerja Konstruksi Melalui Penunjukan Langsung Di Kabupaten Aceh Besar Oleh Brr Nad – Nias, 2009 4. Dalam Perjanjian pengadaan jasa konstruksi a. Kewajiban pengguna jasa; Membayar pelaksana jasa konstruksi sebagaimana yang tertera dalam perjanjian pengadaan jasa konstruksi atas pelaksanaan. Penyelesaian dan perbaikan pekerjaan berdasarkan hasil pengukuran dan harga satuan serta total tetap lumpsum yang tertera dalam daftar kuantitas dan harga, pada waktu dan cara yang telah ditentukan dalam dokumen perjanjian pengadaan jasa konstruksi atau secara lain berdasarkan ketentuan SPKKontrak memberikan izin masuk untuk pihak pelaksana jasa konstruksi ke lokasi pekerjaan, penggunaan lahan dan bangunan sebagaimana yang dinyatakan dalam gambar rencana dan atau dokumen lain dalam perjanjian pengadaan jasa konstruksi. b. Kewajiban pelaksana jasa; Sesuai dengan ketentuan perjanjian pengadaan jasa konstruksi pihak pelaksana jasa wajib melaksanakan, menyelesaikan, memperbaiki pekerjaan dengan penuh ketelitian dan kesungguhan serta menyediakan segala tenaga kerja termasuk pengawasannya bahan-bahan, peralatan, pengangkutan ke atau dari lapangan dan di dalam atau disekitar pekerjaan, serta melaksanakan segala sesuatu baik yang bersifat permanen maupun bersifat sementara yang dipergunakan untuk pelaksanaan, penyelesaian, perbaikan sebagaimana yang dirinci dalam kontrak jasa konstruksi. Muhammad Zaki : Wanprestasi Dalam Pelaksanaan Kontrak Kerja Konstruksi Melalui Penunjukan Langsung Di Kabupaten Aceh Besar Oleh Brr Nad – Nias, 2009

B. Bentuk-bentuk Wanprestasi Dalam Kontrak Kerja Konstruksi