2.1.2 Fungsi Pasar Modal
Pasar modal dapat memainkan peran penting bagi perekonomian suatu negara, karena sebagaimana yang dikemukakan oleh Fuady dalam Paulus,
2008: 8 suatu pasar modal memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut: 1.
Sarana untuk menghimpun dana-dana masyarakat untuk disalurkan ke dalam kegiatan-kegiatan yang produktif.
2. Sumber pembiayaan yang mudah, murah dan cepat bagi dunia usaha dan
pembangunan nasional. 3.
Mendorong terciptanya kesempatan berusaha dan sekaligus menciptakan kesempatan kerja.
4. Meningkatkan efisiensi alokasi sumber produksi.
5. Memperkokoh beroperasinya mekanisme finansial
market
dalam menata sistem moneter, karena suatu pasar modal dapat dijadikan sarana
open market operation
sewaktu-waktu diperlukan oleh bank sentral. 6.
Menekan tingginya tingkat bunga suatu
rate
yang
reasonable
. 7.
Sebagai alternatif investasi bagi para pemodal.
2.1.3 Pengertian Saham
Saham didefenisikan sebagai surat berharga sebagai bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun institusi dalam perusahaan Anoraga, 2006:
58. Apabila seorang investor membeli saham, maka ia akan menjadi pemilik dan disebut sebagai pemegang saham tersebut.
2.1.3.1 Manfaat Kepemilikan Saham
Menurut Anoraga 2006: 59 secara umum ada dua manfaat yang bisa diperoleh bagi pembeli saham, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Manfaat ekonomis, meliputi perolehan deviden dan
capital gain
. Deviden merupakan sebagian keuntungan perusahaan yang dibagikan
kepada pemegang saham. Sedangkan
capital gain
adalah keuntungan yang diperoleh investor dari hasil jual beli saham, berupa selisih antara
nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan nilai beli yang lebih rendah. 2.
Manfaat non ekonomis yang bisa diperoleh oleh pemegang saham adalah kepemilikan hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham
RUPS untuk menentukan jalannya perusahaan.
2.1.3.2 Jenis Saham
Dalam transaksi jual beli di bursa efek, saham merupakan instrumen yang paling dominan diperdagangkan. Saham tersebut
diterbitkan dengan cara atas nama atau atas unjuk. Saham dibedakan antara lain:
1. Saham biasa
commont stock
merupakan saham yang dividennya dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh laba, memiliki hak suara
dan memperoleh pembagian kekayaan perusahaan apabila bangkrut dilakukan setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi.
2. Saham Preferen
preferred stocks
merupakan saham yang memiliki hak paling dahulu memperoleh dividen, tidak memiliki hak suara dan
dapat mempengaruhi manajemen perusahaan terutama dalam pencalonan pengurus.
Universitas Sumatera Utara
2.1.4 Pengertian
Return
Saham
Alasan utama seseorang berinvestasi adalah memperoleh keuntungan.
Return
saham menurut Jogiyanto 2010: 9 adalah tingkat keuntungan yang diperoleh dari investasi. Adapun
Return
saham menurut Lindrianasari 2010: 198 adalah hasil yang diperoleh dari suatu investasi.
Perhitungan return saham yang dilakukan pada penelitian ini yaitu ekspektasi
return expected return
saham atau tingkat return yang diharapkan dimasa yang akan datang dengan metode CAPM
Capital Asset Pricing Model
.
2.1.5 Jenis
Return
Saham
Menurut Jogiyanto 2010: 10 dalam konteks manajemen investasi, perlu dibedakan antara return harapan
expected return
dan return aktual atau yang terjadi
realized
. Pengertian dari return harapan dan return aktual adalah: 1.
Return Harapan
expected return
merupakan tingkat return yang diantisipasi investor dimasa yang akan datang.
2. Return Aktual
realized return
merupakan tingkat return yang telah diperoleh investor pada masa yang lalu.
2.1.6 Pengertian CAPM
Capital Asset Pricing Model
Capital Asset Pricing Model
menurut Darmaji 2006: 204 merupakan model yang menggambarkan hubungan antara resiko dengan tingkat
pengembalian yang diharapkan
expected rate of return
. Jenis resiko tersebut adalah:
Universitas Sumatera Utara
1. Resiko Sistematis
Systematic Risk
adalah resiko yang dihadapi seluruh perusahaan. Misalnya, resesi ekonomi, resiko suku bunga atau inflasi.
Resiko ini merupakan resiko yang dihadapi oleh seluruh perusahaan pada sektor apapun perusahaan tersebut beroperasi. Resiko ini disebut juga
sebagai resiko yang tidak dapat didiversifikasi
undiversifiable risk
atau resiko pasar.
2. Resiko Tidak Sistematis
nonsystematic risk
adalah jenis resiko yang hanya dihadapi sejumlah perusahaan dalam perekonomian atau resiko
yang hanya berpengaruh pada sejumlah kelompok aset. Misalnya, sebuah kebijakan baru yang diterapkan pada industri bank, kebijakan ini hanya
berpengaruh pada bank dan tidak berdampak resiko pada perusahaan industri lain. Resiko ini disebut juga resiko spesifik
specific risk
. Suatu saham diharapkan untuk memberikan keuntungan sesuai dengan
resiko pasar. Semakin tinggi resiko pasar, maka akan semakin tinggi pula keuntungan yang diharapkan dari saham tersebut. Hubungan antara
keuntungan yang diharapkan dengan resiko pasar merupakan inti dari CAPM. Adapun rumus dari CAPM adalah sebagai berikut:
Dimana: E Ri : Tingkat pendapatan yang diharapkan dari sekuritas i
R
f
: Suku Bunga SBI �
i
: Beta saham E R
m
: Tingkat yang diharapkan dari pasar
ERi= R
f
+ �
i
[ E R
m
– R
f
]
Universitas Sumatera Utara
Dari rumus di atas dapat dipahami bahwa investor yang ingin memperoleh kompensasi atas dua hal yaitu waktu uang dan resiko atas
investasi. Nilai waktu uang digambarkan melalui tingkat bunga bebas resiko serta resiko tergambar memalui beta yang dibandingkan dengan tingkat
pengembalian aset terhadap tingkat pengembalian pasar selama periode tertentu. Dengan demikian, CAPM mengungkapkan bahwa tingkat
keuntungan yang diharapkan atas suatu saham setara dengan tingkat bunga bebas resiko suatu aset ditambah premium resiko. Adapun penjelasan dari
komponen formulasi dari CAPM adalah sebagai berikut:
1. Komponen Bebas Resiko
Pada penelitian ini komponen bebas resiko adalah sertifikat Bank Indonesia SBI. SBI dijadikan acauan sebagai komponen bebas resiko,
mengingat SBI dijamin oleh Bank Indonesia, sehingga dapat diasumsikan bahwa SBI bebas dari risiko default. Tingkat pengembalian bebas resiko
Rf diformulasikan sebagai berikut:
2. Pengertian Beta
Beta atau koefisien beta merupakan ukuran angka koefisien yang menggambarkan sensitivitas atau kecenderungan respons suatu saham
terhadap pasar. Ketentuan besarnya pengaruh koefisien beta dapat terlihat seperti:
Rf
=
Universitas Sumatera Utara
a. Saham dengan beta = 1 merupakan saham yang bergerak searah dengan
pergerakan saham atau disebut dengan saham netral. b.
Saham dengan beta 1 merupakan saham yang bergerak lebih lambat dari pergerakan pasar atau disebut dengan saham lemah.
c. Saham dengan beta 1 menggambarkan harga saham bergerak lebih
fluktuatif dibandingkan pasar atau disebut dengan saham agresif. Nilai beta masing-masing saham dapat dihitung dengan persamaan berikut:
βi : Beta dari Saham
σ
im
: Kovarians dari Saham dan Pasar σ
m 2
: Varians dari pasar Untuk mencari nilai varian dan kovarian di atas, diperlukan formulasi
berikut ini:
a. Tingkat pengembalian saham individu
Dimana: Rit
: Return saham periode t Pt
: Harga saham pada periode t Pt-1
: Harga saham periode t-1
2 m
im i
Universitas Sumatera Utara