Untuk mendeteksi heterokedastisitas digunakan uji
white
. Pedoman dari penggunaan
model
white
ini adalah
tidak terdapat
masalah heterokedastisitas dalam estimasi, jika nilai
χ
2 hitung
lebih kecil dibandingkan dengan
χ
2 tabel
χ
2 hitung
χ
2 tabel
dan dapat dilihat dari nilai
probability
0,05 maka hasil estimasi tidak terkena heterokedastisitas.
3.7.4 Uji Statistik
1.
Analisis Regresi Linear Berganda
Regresi linear berganda pada dasarnya merupakan perluasan dari regresi linear sederhana, yaitu menambah jumlah variabel bebas yang
sebelumnya hanya satu menjadi dua atau lebih variabel bebas Sanusi, 2011: 134. Persamaan regresi linear berganda dapat dirumuskan
sebagai berikut:
Dimana: Y = Ekspektasi
return
saham
a = Konstanta
b = Koefisien regresi X
1
= Arus kas dari kegiatan operasional X
2
= Rasio Likuiditas X
3
= Rasio Solvabilitas X
4
= Rasio Profitabilitas e
= Variabel pengganggu
2. Koefisien Determinasi R-
Square
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X terhadap Y Ramadhina, 2011: 11. Nilai
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+b
4
X
4
+ e
Universitas Sumatera Utara
koefisien determinasi berkisar antara nol 0 sampai dengan 1. Apabila nilai R
square
semakin mendekati satu maka variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variabel-variabel dependen. Sebaliknya, semakin kecil nilai R
square
, maka kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen semakin terbatas.
3. Uji F-Test Uji F digunakan untuk menguji apakah variabel bebas secara simultan
mempunyai pengaruh yang signifikan atau tidak signifikan dengan variabel terikat Y. Pengujian ini menggunakan hipotesis sebagai
berikut: H
: Tidak terdapat pengaruh signifikan secara bersamaan antara variabel bebas arus kas dari kegiatan operasi,
cash ratio
,
longterm debt to asset ratio
dan
return on equity
terhadap variabel terikat ekspektasi
return
saham H
1
: Terdapat pengaruh signifikan secara bersamaan antara variabel bebas arus kas dari kegiatan operasi,
cash ratio
,
longterm debt to asset ratio
dan
return on equity
terhadap variabel terikat ekspektasi
return
saham Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai F
hitung
dengan F
tabel
. Apabila F
hitung
F
tabel
maka H diterima dan H
1
ditolak. Hal ini berarti variabel independen secara simultan tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan dengan variabel dependen. Sebaliknya jika F
hitung
F
tabel
Universitas Sumatera Utara
maka H ditolak dan H
1
diterima dan hal ini berarti variabel independen secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan dengan variabel
dependen.Nilai F
tabel
dilihat dari tabel distribusi F. F
tabel
= F
α k; n-k-1
Dimana: α : Tingkat kepercayaan 1, 5 atau 10
k : Jumlah variabel bebas
n : Jumlah data
4. Uji t- Test
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Pengujian ini
menggunakan hipotesis sebagai berikut: H
: Tidak terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel terikat
H
1
: Terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel terikat
Pengujian dilakukan dengan membandingan nilai t
hitung
masing-masing koefisien dengan t
tabel
. Jika t
hitung
t
tabel
, maka Ho diterima dan H1 ditolak. Hal ini berarti variabel independen tidak berpengaruh secara
parsial terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jika t
hitung
t
tabel
, maka Ho ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti variabel independen
berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen. Nilai t
tabel
dilihat dari tabel distribusi t.
Universitas Sumatera Utara
t
tabel
= t α
2
; n-k-1 Dimana:
α : Tingkat kepercayaan 1, 5 atau 10 n
: Jumlah data k
: Jumlah variabel bebas Nilai t
hitung
dapat diperoleh dengan rumus: t
hitung
= ⁄
Dimana: b
1 :
Koefisien Variabel bebeas ke i Sb
i
: Simpangan baku dari variabel bebas ke i
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN