Tingkat pengembalian saham individu Tingkat pengembalian yang diharapkan dari pasar Penelitian Terdahulu

a. Saham dengan beta = 1 merupakan saham yang bergerak searah dengan pergerakan saham atau disebut dengan saham netral. b. Saham dengan beta 1 merupakan saham yang bergerak lebih lambat dari pergerakan pasar atau disebut dengan saham lemah. c. Saham dengan beta 1 menggambarkan harga saham bergerak lebih fluktuatif dibandingkan pasar atau disebut dengan saham agresif. Nilai beta masing-masing saham dapat dihitung dengan persamaan berikut: βi : Beta dari Saham σ im : Kovarians dari Saham dan Pasar σ m 2 : Varians dari pasar Untuk mencari nilai varian dan kovarian di atas, diperlukan formulasi berikut ini:

a. Tingkat pengembalian saham individu

Dimana: Rit : Return saham periode t Pt : Harga saham pada periode t Pt-1 : Harga saham periode t-1 2 m im i     Universitas Sumatera Utara Dimana: Varians dari masing-masing saham adalah: � i 2 : Varians dari investasi i ERit : Tingkat keuntungan yang diharapkan dari investasi i Rit : tingkat keuntungan investasi i N : Jumlah periode pengamatan Kovarians dari masing-masing saham adalah: Dimana: �i : Kovarians dari investasi i � i 2 : Varians dari investasi

b. Tingkat pengembalian yang diharapkan dari pasar

Dimana: Rm : Return saham IHSGt : Indeks harga saham gabungan pada periode t IHSGt-1 : Indeks harga saham gabungan pada periode t-1 � i 2 �i = √ 2 Universitas Sumatera Utara Varian dari pasar adalah: Dimana: � m 2 : Varians dari pasar ERm : Tingkat keuntungan yang diharapkan dari pasar i Rm : Tingkat keuntungan dari pasar N : Jumlah periode pengamatan Kovarians dari Pasar adalah: �m : Kovarians dari pasar � m 2 : Varians dari pasar

c. Ekpektasi Return Pasar

Dimana: E Rm : Tingkat keuntungan yang diharapkan dari pasar Rmt : Tingkat keuntungan pasar periode t N : Jumlah periode pengamatan

2.1.7 Pengertian Arus Kas

Menurut Syafri 2010: 257 laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan penerimaan dan pengeluaran periode tertentu yang dalam tiga aktifitasnya meliputi: E Rm � m 2 �m = √ 2 Universitas Sumatera Utara 1. Arus kas dari aktifitas operasional yaitu semua transaksi yang berkaitan dengan laba yang dilaporkan dalam laporan laba atau rugi dikelompokkan dalam golongan ini. Demikian juga arus kas masuk lainnya yang berasal dari kegiatan operasional. 2. Arus kas dari aktifitas investasi, disini dikelompokkan transaksi kas yang berhubungan dengan perolehan fasilitas investasi dan nonkas lainnya yang digunakan oleh perusahaan. 3. Arus kas dari kegiatan pembiayaan, kelompok ini menyangkut bagaimana kegiatan kas diperoleh untuk membiayai perusahaan termasuk operasinya.

2.1.8 Kegunaan Laporan Arus Kas

Menurut Syafri 2010: 257 melalui arus kas kita dapat mengetahui: 1. Kemampuan perusahaan meregenerasi kas, merencanakan, mengontrol arus kas masuk dan keluar perusahaan di masa lalu. 2. Kemungkinan keadaan arus kas masuk dan keluar, arus kas bersih, termasuk kemampuan membayar dividen di masa yang akan datang. 3. Informasi bagi investor dan kreditor untuk memproyeksikan return dari sumber kekayaan perusahaan.

2.1.9 Pengertian Rasio Keuangan

Rasio keuangan menurut Syafri 2010: 297 adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari suatu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan. Universitas Sumatera Utara

2.1.10 Jenis-Jenis Rasio Keuangan Bank

Rasio keuangan perbankan yang sering diumumkan dalam neraca publikasi meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas. Berikut ini akan dijelaskan masing-masing rasio tersebut:

1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas bank diartikan sebagai suatu proses pengendalian dari alat- alat likuid yang mudah ditunaikan guna memenuhi semua kewajiban bank yang segera harus dibayar. Beberapa rasio likuiditas pada bank yaitu: a. Cash Ratio yaitu perbandingan antara alat-alat likuid yang dikuasai bank dengan kewajiban yang segera dibayarkan. Alat-alat yang dikuasai bank adalah bagian dari aktiva bank yang berbentuk uang tunai cash . Komponen dari alat likuid untuk semua jenis bank adalah sama yaitu saldo kas dan saldo rekening pada bank Indonesia. b. Loan To Deposit Ratio LDR adalah perbandingan antara total kredit yang diberikan dengan total dana pihak ketiga yang dapat dihimpun oleh bank. LDR akan menunjukkan tingkat kemampuan bank dalam menyalurkan dana pihak ketiga yang dihimpun oleh bank tersebut. Menurut Surat Edaran BI No. 623DPNP tanggal 31 Mei 2004 menetapkan bahwa batas aman dari LDR adalah 75 dan 85. c. Quick Ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajibannya terhadap para deposan pemilik simpanan giro, tabungan dan deposito dengan harta yang paling likuid yang dimiliki oleh suatu bank. Universitas Sumatera Utara d. Investing Policy Ratio merupakan kemampuan bank dalam melunasi kewajibannya kepada para deposan dengan cara melikuidasi surat-surat berharga yang dimilikinya. e. Banking Ratio bertujuan untuk mengukur tingkat likuiditas bank dengan membandingkan jumlah kredit yang disalurkan dengan jumlah deposit yang dimiliki. f. Asset to Loan Ratio merupakan rasio untuk mengukur jumlah kredit yang disalurkan dengan jumlah harta yang dimiliki oleh bank. Rasio likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Loan To Deposit Ratio , dengan formulasi:

2. Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas adalah analisis yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jika terjadi likuidasi bank. Rasio solvabilitas pada bank adalah sebagai berikut: a. Capital Adequacy Ratio yaitu rasio kinerja bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan resiko, misalnya kredit yang diberikan. b. Primary Ratio merupakan rasio untuk mengukur apakah modal yang dimiliki oleh bank tersebut sudah memadai. c. Risk Asset Ratio merupakan rasio untuk mengukur kemungkinan penurunan risk asset . Universitas Sumatera Utara d. Secondary Risk Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur penurunan aset yang mempunyai resiko lebih tinggi e. Capital Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur permodalan dan cadangan penghapusan dalam menanggung perkreditan, terutama resiko karena bunga gagal tagih. Rasio solvabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Capital Adequacy Ratio dengan formulasi:

3. Rasio Profitabilitas

Analisis rasio profitabilitas bank adalah alat untuk menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan. Rasio profitabilitas pada bank terdiri dari: a. Return On Asset ROA yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan atau laba secara keseluruhan. b. Return On Equity ROE yaitu perbandingan antara laba bersih bank dengan modal sendiri. Rasio ROE ini merupakan indikator yang sangat penting bagi para pemegang saham dan calon investor untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih yang dikaitkan dengan pembayaran deviden. Universitas Sumatera Utara c. Net Profit Margin NPM yaitu rasio yang mengambarkan tingkat keuntungan atau laba yang diperoleh bank dibandingkan dengan pendapatan yang diterima dari kegiatan operasionalnya. d. Gross Profit Margin yaitu rasio yang digunakan untuk mengetahui persentase laba dari kegiatan usaha murni dari bank yang bersangkutan setelah dikurangi biaya-biaya. e. Rate Return On Loans yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola kegiatan perkreditan bank. f. Interest Margin On Earning Assets yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengendalikan biaya-biaya. g. Leverage Multiplier merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola asetnya, karena adanya biaya yang harus dikeluarkan akibat penggunaan aktiva. h. Asset Utilization yaitu rasio yang digunakan untuk mengetahui sejauhmana kemampuan manajemen suatu bank dalam mengelola aset dalam rangka menghasilkan operating income dan nonoperating income. Rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Gross Profit Margin dengan formulasi sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan ini mendapatkan masukan dan informasi dari penelitian terdahulu yang beragam. Penelitian terdahulu terlihat pada tabel berikut: Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Nama Peneliti dan Tahun Penelitian Judul Penelitian Hasil Penelitian 1. Totok Sasongko 2010 Implikasi Komponen Arus Kas, Laba Kotor Dan Size Perusahaan Terhadap Expected Return Saham Studi kasus pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI 1. Secara simultan variabel komponen arus kas, laba kotor dan size perusahaan berpengaruh signifikan terhadap expected return . 2. Nur Ashifa Dewi 2008 Pengaruh Informasi Komponen Laporan Arus Kas dan Laba Kotor Terhadap Expected Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta Periode 2001-2005 1. Secara parsial variabel informasi arus kas dari aktivitas operasi, informasi arus kas dari pendanaan dan informasi arus kas dari investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap expected return saham. 2. Secara parsial variabel laba kotor mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap expected return saham. 3. Yarnest 2012 Rasio Keuangan Pengukur Kinerja Perusahaan Dan Dampaknya Terhadap Ekspektasi Return Saham. Studi kasus pada perusahaan BUMN yang terdaftar di BEI 1. Secara simultan rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, rasio profitabilitas dan rasio saham secara simultan berdampak signifikan terhadap ekspektasi return saham. 2. Secara parsial, rasio likuiditas, rasio leverage dan rasio profitabilitas tidak berdampak signifikan terhadap ekspektasi return saham. Sumber: Penulis, 2015 Universitas Sumatera Utara

2.3 Kerangka Konseptual

Dokumen yang terkait

PENGARUH ARUS KAS dan LABA AKUNTANSI TERHADAP EXPECTED RETURN SAHAM (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI)

0 17 17

PENGARUH INFORMASI KOMPONEN LAPORAN ARUS KAS TERHADAP RETURN SAHAM (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI)

0 7 15

PENGARUH RASIO KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR Pengaruh Rasio Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Pada Tahun 2008-2012.

0 3 12

PENGARUH RASIO KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR Pengaruh Rasio Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Pada Tahun 2008-2012.

0 3 15

Implikasi Komponen Arus Kas dan Rasio Keuangan Terhadap Expected Return Saham pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2013

0 0 8

Implikasi Komponen Arus Kas dan Rasio Keuangan Terhadap Expected Return Saham pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2013

0 0 2

Implikasi Komponen Arus Kas dan Rasio Keuangan Terhadap Expected Return Saham pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2013

0 0 5

Implikasi Komponen Arus Kas dan Rasio Keuangan Terhadap Expected Return Saham pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2013

0 0 18

Implikasi Komponen Arus Kas dan Rasio Keuangan Terhadap Expected Return Saham pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2013

0 0 3

PENGARUH KANDUNGAN INFORMASI ARUS KAS, KOMPONEN ARUS KAS, DAN LABA KOTOR PERUSAHAAN TERHADAP EXPECTED RETURN SAHAM

0 0 129