Varian dari pasar adalah:
Dimana: �
m 2
: Varians dari pasar ERm : Tingkat keuntungan yang diharapkan dari pasar i
Rm : Tingkat keuntungan dari pasar
N : Jumlah periode pengamatan
Kovarians dari Pasar adalah:
�m : Kovarians dari pasar
�
m 2
: Varians dari pasar
c. Ekpektasi Return Pasar
Dimana: E Rm : Tingkat keuntungan yang diharapkan dari pasar
Rmt : Tingkat keuntungan pasar periode t
N : Jumlah periode pengamatan
2.1.7 Pengertian Arus Kas
Menurut Syafri 2010: 257 laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan penerimaan dan pengeluaran periode tertentu yang dalam tiga
aktifitasnya meliputi: E Rm
�
m 2
�m = √
2
Universitas Sumatera Utara
1. Arus kas dari aktifitas operasional yaitu semua transaksi yang berkaitan
dengan laba yang dilaporkan dalam laporan laba atau rugi dikelompokkan dalam golongan ini. Demikian juga arus kas masuk lainnya yang berasal
dari kegiatan operasional. 2.
Arus kas dari aktifitas investasi, disini dikelompokkan transaksi kas yang berhubungan dengan perolehan fasilitas investasi dan nonkas lainnya yang
digunakan oleh perusahaan. 3.
Arus kas dari kegiatan pembiayaan, kelompok ini menyangkut bagaimana kegiatan kas diperoleh untuk membiayai perusahaan termasuk operasinya.
2.1.8 Kegunaan Laporan Arus Kas
Menurut Syafri 2010: 257 melalui arus kas kita dapat mengetahui: 1.
Kemampuan perusahaan meregenerasi kas, merencanakan, mengontrol arus kas masuk dan keluar perusahaan di masa lalu.
2. Kemungkinan keadaan arus kas masuk dan keluar, arus kas bersih,
termasuk kemampuan membayar dividen di masa yang akan datang. 3.
Informasi bagi investor dan kreditor untuk memproyeksikan
return
dari sumber kekayaan perusahaan.
2.1.9 Pengertian Rasio Keuangan
Rasio keuangan menurut Syafri 2010: 297 adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari suatu pos laporan keuangan dengan
pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan.
Universitas Sumatera Utara
2.1.10 Jenis-Jenis Rasio Keuangan Bank
Rasio keuangan perbankan yang sering diumumkan dalam neraca publikasi meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas.
Berikut ini akan dijelaskan masing-masing rasio tersebut:
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas bank diartikan sebagai suatu proses pengendalian dari alat- alat likuid yang mudah ditunaikan guna memenuhi semua kewajiban bank
yang segera harus dibayar. Beberapa rasio likuiditas pada bank yaitu: a.
Cash Ratio
yaitu perbandingan antara alat-alat likuid yang dikuasai bank dengan kewajiban yang segera dibayarkan. Alat-alat yang dikuasai
bank adalah bagian dari aktiva bank yang berbentuk uang tunai
cash
. Komponen dari alat likuid untuk semua jenis bank adalah sama yaitu
saldo kas dan saldo rekening pada bank Indonesia. b.
Loan To Deposit Ratio
LDR adalah perbandingan antara total kredit yang diberikan dengan total dana pihak ketiga yang dapat dihimpun
oleh bank. LDR akan menunjukkan tingkat kemampuan bank dalam menyalurkan dana pihak ketiga yang dihimpun oleh bank tersebut.
Menurut Surat Edaran BI No. 623DPNP tanggal 31 Mei 2004 menetapkan bahwa batas aman dari LDR adalah 75 dan 85.
c.
Quick Ratio
merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajibannya terhadap para deposan pemilik simpanan
giro, tabungan dan deposito dengan harta yang paling likuid yang dimiliki oleh suatu bank.
Universitas Sumatera Utara
d.
Investing Policy Ratio
merupakan kemampuan bank dalam melunasi kewajibannya kepada para deposan dengan cara melikuidasi surat-surat
berharga yang dimilikinya. e.
Banking Ratio
bertujuan untuk mengukur tingkat likuiditas bank dengan membandingkan jumlah kredit yang disalurkan dengan jumlah
deposit yang dimiliki. f.
Asset to Loan Ratio
merupakan rasio untuk mengukur jumlah kredit yang disalurkan dengan jumlah harta yang dimiliki oleh bank.
Rasio likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Loan To Deposit Ratio
, dengan formulasi:
2. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas adalah analisis yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jika terjadi likuidasi bank.
Rasio solvabilitas pada bank adalah sebagai berikut: a.
Capital Adequacy Ratio
yaitu rasio kinerja bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan resiko, misalnya kredit
yang diberikan. b.
Primary Ratio
merupakan rasio untuk mengukur apakah modal yang dimiliki oleh bank tersebut sudah memadai.
c.
Risk Asset Ratio
merupakan rasio untuk mengukur kemungkinan penurunan
risk asset
.
Universitas Sumatera Utara
d.
Secondary Risk Ratio
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur penurunan aset yang mempunyai resiko lebih tinggi
e.
Capital Ratio
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur permodalan
dan cadangan
penghapusan dalam
menanggung perkreditan, terutama resiko karena bunga gagal tagih.
Rasio solvabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Capital Adequacy Ratio
dengan formulasi:
3. Rasio Profitabilitas
Analisis rasio profitabilitas bank adalah alat untuk menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank
yang bersangkutan. Rasio profitabilitas pada bank terdiri dari: a.
Return On Asset
ROA yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan atau laba
secara keseluruhan. b.
Return On Equity
ROE yaitu perbandingan antara laba bersih bank dengan modal sendiri. Rasio ROE ini merupakan indikator yang sangat
penting bagi para pemegang saham dan calon investor untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih yang dikaitkan
dengan pembayaran deviden.
Universitas Sumatera Utara
c.
Net Profit Margin
NPM yaitu rasio yang mengambarkan tingkat keuntungan atau laba yang diperoleh bank dibandingkan dengan
pendapatan yang diterima dari kegiatan operasionalnya. d.
Gross Profit Margin
yaitu rasio yang digunakan untuk mengetahui persentase laba dari kegiatan usaha murni dari bank yang bersangkutan
setelah dikurangi biaya-biaya. e.
Rate Return On Loans
yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola kegiatan perkreditan bank.
f.
Interest Margin On Earning Assets
yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengendalikan biaya-biaya.
g.
Leverage Multiplier
merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola asetnya, karena adanya biaya
yang harus dikeluarkan akibat penggunaan aktiva. h.
Asset Utilization
yaitu rasio yang digunakan untuk mengetahui sejauhmana kemampuan manajemen suatu bank dalam mengelola aset
dalam rangka menghasilkan
operating income
dan
nonoperating income.
Rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Gross Profit Margin
dengan formulasi sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
2.2 Penelitian Terdahulu