23
1. Pada penelitian terdahulu sampel penelitian berjumlah 40 sampel,
sedangkan penelitian yang dilakukan penulis mengambil sampel berjumlah 50 sampel.
2. Penelitian yang dilakukan penulis memiliki periode waktu penilaian selama
tahun 2009-2013, sedangkan penelitian terdahulu memiliki waktu penilaian selama tahun 2004-2008.
2.3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis
2.3.1 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti. Kerangka
konsep berguna untuk menghubungkan atau menjelaskan secara panjang lebar tentang suatu topik yang akan dibahas. Menurut Maya, 2009 dalam ananto, 2011
kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang penting yang telah diketahui dalam suatu
masalah tertentu. Kerangka konseptual akan menghubungkan antara variable- variabel penelitian, yaitu variabel dependen dan variabel independen.
Menurut Basu, 2009 dalam Putu dan Dewa Gede, 2014. Hal. 184 konservatisme akuntansi merupakan praktik yang mengurangi laba saat
perusahaan menghadapi
bad news
dan tidak menaikkan laba pada saat perusahaan menghadapi
good news
. Lo, 2005 dalam Warikki, 2008 mendefinisikan konservatisme sebagai suatu pandangan pesimistik dalam akuntansi , serta
menurut konsep konservatisme adalah ketika kerugian sudah terjadi dalam perusahaan, maka kerugian tersebut akan langsung diakui meskipun kerugian
Universitas Sumatera Utara
24
tersebut belum terealisasi, namun tetapi jika keuntungan terjadi maka keuntungan yang belum terealisasi tidak akan diakui. Penerapan konservatisme akuntansi
diharapkan akan membawa pengaruh terhadap kualitas laba perusahaan, khususnya kualitas akrual. Laba yang didapat dari operasional perusahaan, akan
menjadi pedoman
perusahaan dan
sta keholders
untuk membuat
rencanakeputusan jangka pendek dan panjang. Oleh sebab itu, laba menjadi faktor penting dalam operasional perusahaan, khususnya kualitas laba. Laba yang
tidak sesuai dengan kondisi perusahaan, akan menyebabkan salah informasi yang berujung kesalahan fatal. Maka para manajemen berusaha membuat informasi
mengenai laba dibuat dengan baik dan benar sesuai dengan keadaan pasar. Dalam penerapan konservatisme akuntansi di dalam perusahaan, terdapat penerapan
Good Corporate Governance
GCG khususnya pihak internal perusahaan kepemilikan manajerial dan komposisi dewan komisaris yang dapat menjadi
faktor pemoderasi antara hubungan konservatisme akuntansi dengan kualitas laba akrual. Atas dasar penilaian tersebut, maka dibuatlah kerangka konseptual sebagai
berikut :
KONSERVATISME AKUNTANSI
X1 KEPEMILIKAN
MANAJERIAL X2
KOMPOSISI KOMISARIS
INDEPENDEN KUALITAS LABA
AKRUAL Y
H1 H2
H3
Universitas Sumatera Utara
25
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Keterangan :
Y = Kualitas Laba Akrual
X1 = Tingkat Konservatisme
X2
= Kepemilikan Manajerial X3
= Komposisi Komisaris Independen
2.3.2 Hipotesis