Latar Belakang Masalah Pengaruh Konservatisme Akuntansi Terhadap Kualitas Laba Akrual Dengan Good Corporate Governance (GCG) Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009-2013

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan atau organisasi menginginkan agar sistem operasional yang mereka terapkan berjalan dengan baik, sesuai dengan keputusan manajemen. Namun, adakalanya mereka mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan manajemen terhadap tindakan yang akan mereka lakukan selanjutnya. Laporan keuangan, khususnya informasi mengenai laba, dapat membantu pengambilan keputusan manajemen dalam melakukan pengambilan tindakan berikutnya. Menurut Sofian et al . 2011, laba dianggap sebagai informasi paling signifikan yang dapat memandu dalam proses pengambilan keputusan oleh pihak yang berkepentingan. Atas dasar pernyataan tersebut, betapa pentingnya peran informasi dan data yang dimiliki laba dalam upaya perkembangan perusahaan di masa depan, sehingga menyebabkan para manajer melakukan upaya yang keras untuk membuat laporan keuangan yang sebaik mungkin, untuk disajikan kepada pihak internal maupun eksternal. Pihak internal dan eksternal perusahaan sering menggunakan laba sebagai dasar pengambilan keputusan seperti pemberian kompensasi, mengukur prestasi atau kinerja karyawan, pembagian bonus, acuan perusahaan untuk penentuan besarnya pengenaan pajak dan pembagian untung dividen . Laba yang berkualitas adalah laba yang akan menjadi acuan kelanjutan dari laba di masa depan. Beberapa perusahaan menggunakan akrual basis dalam pelaksanaan kegiatan keuangan. Perusahaan mengakui pendapatan saat diterima dan biaya saat periode Universitas Sumatera Utara 2 berjalan, tanpa memperhitungkan waktu penerimaan atau pembayaran kas. Akuntansi dasar akrual membutuhkan proses penyesuaian pada akhir periode untuk membandingkan pendapatan dan beban secara benar. Pendapatan dilaporkan pada periode dihasilkannya pendapatan tersebut dan beban ditandingkan dengan pendapatan yang dihasilkan. Bagi kebanyakan bisnis berskala besar, penggunaan konsep berbasis akrual sering diterapkan. Pentingnya informasi dan data mengenai laba pada perusahaan besar sangat penting dalam pengambilan keputusan, Dalam PSAK Nomor 1 dijelaskan bahwa informasi laba diperlukan untuk menilai perubahan potensi sumberdaya ekonomis yang mungkin dapat dikendalikan di masa depan, menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada, dan untuk perumusan pertimbangan tentang efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya IAI, 2004:04 par 12. Laba berperan sangat vital dalam segala sektor lini perusahaan, khususnya bagi pihak eksternal, yaitu pemegang saham atau investor. Pemegang saham dapat setiap saat memantau perkembangan perusahaan melalui berbagai informasi, itu berkaitan dengan dividen yang akan diterima oleh pemegang saham, apabila dividen turun yang diakibatkan laba perusahaan menurun, maka dividen yang diterima oleh pemegang saham akan turun pula. Besarnya pendapatan laba yang dihasilkan oleh perusahaan menjadi poros, acuan atau tolak ukur dalam menilai kinerja perusahaan. Laba yang dihasilkan perusahaan merupakan sumber dari penilaian atas kebijakan-kebijakan yang diambil manajemen perusahaan, dan akan dilihat oleh pemegang saham atau investor yang akan menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Selain Universitas Sumatera Utara 3 peran laba di atas, peran laba lainnya adalah membantu perhitungan jangka panjang, meramalkan penghasilan laba tahun berikutnya. Namun dalam perjalanan pengambilan keputusan, terdapat upaya dari perusahaan untuk mencegah terjadinya kerugian atau ketidakpastian yang akan terjadi dalam perusahaan. Kejadian tersebut membuat prinsip konservatisme menjadi faktor penting dalam mempengaruhi laba dan pengambilan keputusan manajemen. Pimpinan perusahaan membuat ketentuan yang sangat penting dalam menerapkan prinsip konversatisme. Pimpinan perusahaan menempatkan beberapa mekanisme untuk memastikan aset yang digunakan oleh perusahaan digunakan secara efisien, menjamin para investor dalam pengembalian investasi yang ditanamnya, Shleifer dan Vishny 1997, dalam Juan Manuel Garcı´a Lara, 2007; Beatriz Garcı´a Osma, 2007; Fernando Penalva, 2007. Hal. 162 Konservatisme menyatakan bahwa akuntan harus melaporkan informasi akuntansi yang terendah dari beberapa kemungkinan nilai untuk aktiva dan pendapatan, serta yang tertinggi dari beberapa kemungkinan nilai kewajiban dan beban. Dalam perkembangannya, penelitian yang dilakukan oleh Watts, 2003a, 2003b; Ball dan Shivakumar, 2005, dalam Juan Manuel Garcı´a Lara, 2007; Beatriz Garcı´a Osma, 2007; Fernando Penalva, 2007. Hal. 162 akuntansi konservatisme bermanfaat bagi para pengguna laporan keuangan dalam membatasi pembayaran semena-mena oleh manajer dan sub-sektor lainnya, meringankan masalah perusahaan dengan keputusan investasi manajemen, peningkatan utang, penggunaan secara tepat pernyataan dari kontrak, memfasilitasi pemantauan kontrak dan mengurangi kesalahan penyalahgunaan Universitas Sumatera Utara 4 biaya. Hal ini disebabkan karena banyaknya tuntutan yang diterima pihak manajemen dari pihak luar, khususnya peningkatan perlindungan bagi stakeholders yang berkepentingan bagi perusahaan. Menurut Basu, 2009 dalam Putu dan Dewa Gede, 2014. Hal. 184 konservatisme akuntansi merupakan praktik yang mengurangi laba saat perusahaan menghadapi bad news dan tidak menaikkan laba pada saat perusahaan menghadapi good news . Perusahaan dengan tata kelola yang baik menggunakan konservatisme akuntansi untuk melindungi investor dengan cara memberikan informasi mengenai berita buruk bad news pada waktu yang sangat tepat Lara et al. ,2009. Menurut agency theory , dalam hubungan antara principal dan agent penuh dengan konflik kepentingan Berle and Means 1932; Jensen and Meckling 1976; Jensen 1986. Terdapat sebuah anggapan yang menjelaskan hubungan antara principal dan agent dalam sebuah bisnis. Agency theory merupakan teori yang berfokus untuk menangani masalah yang muncul dalam hubungan agency yang mana hubungan tersebut adalah hubungan antara principal, misalnya, pemegang saham dan agen principal, misalnya eksekutif perusahaan. Agency theory menangani dua masalah, yaitu, masalah yang muncul ketika terjadi konflik antara keinginan atau tujuan dari principal dan agent. Masalah yang kedua adalah masalah ketika principal dan agent mempunyai sikap yang berbeda dalam menghadapi suatu resiko. Karena adanya perbedaan dalam menghadapi resiko, principal dan agent cenderung melakukan tindakan yang berbeda juga. Konflik seperti ini akan menyebabkan kualitas laba akrual menjadi menurun dan akan berpengaruh bagi perusahaan, langkah lain yang bisa diterapkan adalah dengan Universitas Sumatera Utara 5 menerapkan GCG Good Corporate Governance . Penerapan GCG sangat baik bagi perusahaan dikarenakan untuk jangka panjang, GCG akan mempunyai hubungan terhadap kualitas kinerja suatu perusahaan. Manajer memberikan informasi melalui laporan keuangan bahwa mereka menerapkan kebijakan akuntansi konservatisme yang menghasilkan laba lebih berkualitas karena prinsip ini mencegah perusahaan melakukan tindakan membesar-besarkan laba dan membantu pengguna laporan keuangan dengan menyajikan laba dan aktiva yang tidak overstate. Dalam praktiknya, manajemen menerapkan kebijakan akuntansi konservatif dengan menghitung depresiasi yang tinggi akan menghasilkan laba rendah yang relatif permanen yang berarti tidak mempunyai efek sementara pada penurunan laba yang akan berbalik pada masa yang akan datang Fala, 2007. U nderstatement laba dan aktiva bersih yang relatif permanen yang ditunjukkan melalui laporan keuangan merupakan suatu sinyal positif dari manajemen kepada investor bahwa manajemen telah menerapkan akuntansi konservatif untuk menghasilkan laba yang berkualitas. Investor diharapkan dapat menerima sinyal ini dan menilai perusahaan dengan lebih tinggi Nugroho, 2012 Fenomena konservatisme akuntansi di Indonesia telah banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan khususnya perusahaan dalam bidang manufaktur. Hal ini disebabkan oleh pemahaman mengenai pentingnya peran konservatisme akuntansi bagi kelangsungan perusahaan. Contohnya adalah manipulasi laporan keuangan di Indonesia yaitu PT. KAI yang terdeteksi terdapat kecurangan dalam penyajian laporan keuangannya. Selain itu juga PT.Kimia Farma yang telah melakukan manipulasi laporan keuangan yang overstate dengan adanya Universitas Sumatera Utara 6 penggelembungan laba bersih tahunan senilai Rp 32,668 miliar yaitu pada laporan keuangan yang seharusnya adalah Rp 99,594 miliar namun ditulis Rp 132 miliar. Hal ini merupakan suatu bentuk penipuan yang sangat menyesatkan bagi investor dan stakeholders lainnya, Yazidah, 2011 dalam Hikmah, 2013. Hal. 331 Kasus di atas mengindikasikan rendahnya penerapan prinsip konservatisme oleh perusahaan dalam penyusunan laporan keuangannya. Penerapan prinsip konservatisme yang kurang baik ini juga terlihat dari manager yang memiliki ekuitas tinggi di perusahaan akan menggunakan tingkat konservatisme yang lebih rendah untuk menghindari penurunan harga saham. Kualitas laporan keuangan, khususnya laba, sangat berpengaruh terhadap kelangsungan mobilitas perusahaan. Para manager dipaksa melakukan manipulasi agar kualitas dari laba dapat dilihat oleh pemegang saham atau pemegang kepentingan lainnya, sehingga para pemegang kepentingan menjadi tidak perlu khawatir mengenai laporan keuangan perusahaan. Namun, laporan keuangan seperti itu dapat menimbulkan kesalahpahaman antara pemegang kepentingan untuk menentukan tindakan selanjutnya. Memanipulasi laporan tidak dapat menjelaskan kondisi nilai pasar yang sesungguhnya. Laporan keuangan, khususnya laba, diperlukan untuk mengambil keputusan jangka pendek dan panjang dengan nilai pasar sebagai acuannya. Pada penelitian ini penulis mengambil objek penelitian pada perusahaan manufaktur dengan kategori industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009 - 2013. Peneliti tertarik dengan barang konsumsi dikarenakan barang konsumsi dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan Universitas Sumatera Utara 7 mengikuti trend sehingga perputaran harga yang cukup cepat, persaingan antar barang menjadi lebih aktif dan kedaan global yang sulit diprediksi. Peneliti juga berfokus pada satu jenis kategori kelompok untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti berminat untuk melakukan penelitian yan berjudul ”Pengaruh Konservatisme Akuntansi Terhadap Kualitas Laba Akrual Dengan Good Corporate Governance GCG Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia BEI ”.

1.2 Batasan Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 102 87

Pengaruh Corporate Governance, Leverage, Kualitas Audit dan Employee Diff Terhadap Manajemen Laba: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013

5 56 124

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011 - 2013

4 84 89

Pengaruh Good Corporate Governance Ukuran Perusahaan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 63 101

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

1 74 88

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 67 73

Pengaruh Konservatisme Akuntansi terhadap Kualitas Laba Akrual dengan Good Corporate Governance (GCG) Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

11 129 85

Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba dengan Profitabilitas sebagai variabel moderating Pada Perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 46 80

Pengaruh Struktur Modal dan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010 - 2013

1 86 98

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Moderasi pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2011-2013

0 35 84