Hipotesis Kerangka Konseptual dan Hipotesis

25 Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Keterangan : Y = Kualitas Laba Akrual X1 = Tingkat Konservatisme X2 = Kepemilikan Manajerial X3 = Komposisi Komisaris Independen

2.3.2 Hipotesis

Hipotesis menurut Erlina 2008:49, menyatakan hubungan yang diduga secara logis antara dua variabel atau lebih dalam rumusan proposisi yang dapat diuji secara empiris. Hipotesis dari penelitian yang akan dilakukan berdasarkan permasalahan dan tujuan adalah sebagai berikut : H1 : Fala 2007 menemukan hubungan positif signifikan antara konservatisme akuntansi terhadap penilaian ekuitas perusahaan sehingga konservatisme akuntansi yang tinggi mencermikan niai perusahaan yang tinggi pula. Dalam Watts 2003a; Ball and Shivakumar 2005 mengatakan akuntansi konservatif dapat digunakan sebagai mekanisme untuk memotivasi para manajer untuk mengurangi kerugian tahunperiode sebelumnya dan meninggalkan proyek yang dianggap buruk atau tidak berhasil. Selain itu, konservatisme akuntansi dapat menjadi alat untuk memantau utang kontrak yang dapat ditulis berdasarkan pada angka-angka yang konservatif, yang dapat memicu pelanggaran utan kontrak lebih cepat. Menurut Watts 2002, Universitas Sumatera Utara 26 akuntansi konservatif bermanfaat untuk menghindari konflik kepentingan antara investor dan kreditor karena akuntansi dapat mencegah pembagian dividen yang berlebihan kepada investor. Peneliti menduga terdapat pengaruh positif konservatisme akuntansi pada kualitas laba. Hal ini disebabkan oleh prinsip-prinsip konservatisme yang berpihak kepada investor dengan cenderung bersifat melindungi investor dari kesalahan berinvestasi akibat kekeliruan dalam menganalisis informasi laba perusahaan sehingga hipotesis yang dirumuskan adalah: Konservatisme akuntansi berpengaruh terhadap kualitas laba akrual pada perusahaan manufaktur khusus barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. H2 : Keberhasilan Good Corporate Governance dalam pelaksanaan konservatisme dapat menjadi acuan untuk perusahaan dalam berkoordinasi antara mekanisme internal dan eksternal. Dalam efisien susunan Direksi dan kepemilikan manajerial yang paling menonjol dalam ketentuan internal Shleifer dan Visnhy 1986. Adams 2000 dan Vafeas 1999 menyatakan bahwa jumlah dari kepemilikan manajerial adalah proxy yang baik untuk para dewan dalam pemantauan kegiatan usaha. Kepemilikan manajemen terhadap saham perusahaan dipandang dapat menyelaraskan potensi perbedaan kepentingan antara pemegang saham luar dengan manajemen puncak Morck, Schleifer, dan Vishny, 1989 dalam Boediono, 2005. Menurut Ananto, 2011, Tekanan Universitas Sumatera Utara 27 dari pasar modal menyebabkan perusahaan dengan kepemilikan manajerial yang rendah akan memilih metode akuntansi yang meningkatkan laba yang dilaporkan, yang sebenarnya tidak mencerminkan keadaan ekonomi dari perusahaan yang bersangkutan. Secara umum dapat dikatakan bahwa persentase tertentu kepemilikan saham oleh pihak manajemen cenderung mempengaruhi tindakan manajemen laba yang berkaitan dengan kandungan informasi dalam laba. Adanya hubungan kepemilikan manajerial dengan kualitas laba menjadi dasar peneliti untuk membuat hipotesis sebagai berikut : Kepemilikan manajerial mampu memoderasi hubungan antara konservatisme akuntansi dengan kualitas laba akrual pada perusahaan manufaktur khusus barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. H3 : Pada penelitian sebelumnya ditemukan bahwa direksi independen positif berpengaruh terhadapan keputusan dewan. Weisbach 1988 menunjukkan bahwa kehadiran di luar direksi dapat berpengaruh terhadap penghapusan keputusan CEO. Byrd dan Hickman 1992, menemukan bahwa penawaran perusahaan di luar direksi independen memegang keputusan setidaknya 50 dari kursi keseluruhan. Atas dasar tersebut diperoleh hipotesis sebagai berikut: Komposisi komisaris independen mampu memoderasi hubungan antara konservatisme akuntansi dengan kualitas laba akrual pada perusahaan manufaktur khusus barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Universitas Sumatera Utara 28 BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 102 87

Pengaruh Corporate Governance, Leverage, Kualitas Audit dan Employee Diff Terhadap Manajemen Laba: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013

5 56 124

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011 - 2013

4 84 89

Pengaruh Good Corporate Governance Ukuran Perusahaan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 63 101

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

1 74 88

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 67 73

Pengaruh Konservatisme Akuntansi terhadap Kualitas Laba Akrual dengan Good Corporate Governance (GCG) Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

11 129 85

Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba dengan Profitabilitas sebagai variabel moderating Pada Perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 46 80

Pengaruh Struktur Modal dan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010 - 2013

1 86 98

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Moderasi pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2011-2013

0 35 84