4. Menugaskan pejabat fungsional danatau petugas informasi di bawah
wewenang dan koordinasinya untuk membuat, memelihara, danatau memutakhirkan
Daftar Informasi
Publik secara
berkala sekurangkurangnya 1 satu kali dalam sebulan dalam hal Badan Publik
memiliki pejabat fungsional danatau petugas informasi. PPID bertanggung jawab kepada atasan PPID dalam melaksanakan tugas,
tanggung jawab, dan wewenangnya.
D. Peranan BPOM Dalam Pelayanan Informasi Publik
Dalam mendukung Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2010-2014, Badan POM memiliki peran strategis yaitu melindungi konsumen dari obat dan
makanan yang tidak memenuhi persyaratan keamanan, mutu dan manfaatkhasiat, serta meningkatkan daya saing produk obat dan makanan di pasar lokal maupun
global. Pengawasan obat dan makanan tahun 2013 difokuskan pada pencegahan
peredaran obat dan makanan ilegal serta penegakan hukum, melalui pengawasan pre dan post market, pemberdayaan masyarakat dan pengembangan jejaring
nasional dan internasional. Untuk pengawasan pre-market, selama Tahun 2013 Badan POM telah menerbitkan persetujuan izin edar obat sebanyak 7.866, obat
tradisional sebanyak 2.367, suplemen makanan sebanyak 3.231, kosmetik sebanyak 26.271, dan pangan sebanyak 13.980.
52
Badan POM juga telah melakukan pengawasan obat ilegal termasuk palsu yang dipromosikan melalui internet, dalam operasi Pangea yang dikoordinir oleh
International Criminal Police Organization. Pada Operasi Pangea VI Tahun
52
ibid
Universitas Sumatera Utara
2013, Badan POM telah melakukan investigasi dan menemukan 129 situs website yang memasarkan obat ilegal dan atau palsu, dengan nilai keekonomian temuan
mencapai Rp5.593.200.000,- lima miliar lima ratus sembilan puluh tiga juta dua ratus ribu rupiah. Selain Pangea VI, Badan POM juga berpartisipasi dalam
Operasi Storm IV dan berhasil menyita obat, obat tradisional, kosmetika dan suplemen makanan ilegal dengan nilai keekonomian mencapai Rp5.675.390.000,-
lima milyar enam ratus tujuh puluh lima juta tiga ratus sembilan puluh ribu rupiah.
53
Sementara itu, berdasarkan hasil pengawasan dan pengkajian terhadap penyalahgunaan obat-obatan yang beredar di masyarakat, Badan POM telah
melakukan pembatalan izin obat jadi Calmlet 2 mg; Dekstrometorphan sediaan tunggal dan Karisoprodol.
Terkait penegakan hukum, Badan POM telah melakukan investigasi awal dan penyidikan kasus di bidang Obat dan Makanan. Selama Tahun 2013,
ditemukan 526 kasus pelanggaran, 130 kasus ditindaklanjuti dengan pro-justitia dan 396 kasus lainnya ditindaklanjuti dengan pemberian sanksi administratif. Dari
130 pro-justitia, 17 perkara sudah mendapat putusan pengadilan, dengan putusan tertinggi berupa pidana Penjara 2,5 Tahun.
54
Sebagai tindak lanjut pengawasan, selama Tahun 2013 Badan POM telah melakukan 23 kali pemusnahan obat dan makanan ilegal antara lain di Pekanbaru,
Bandar Lampung, DKI Jakarta, Palangka Raya, Palembang, Medan, Batam, Semarang, Serang, Jayapura, Banjarmasin, Yogyakarta, Kupang, Mataram,
Denpasar, Pontianak, Manado dan Badan POM Pusat dengan total nilai
53
ibid
54
ibid
Universitas Sumatera Utara
keekonomian mencapai lebih dari Rp22.500.000.000,- dua puluh dua koma lima milyar rupiah. Kegiatan merupakan bukti keseriusan Badan POM dalam
menegakkan peraturan dan memerangi produk ilegal. Upaya Badan POM dalam peningkatan pemberdayaan masyarakat di
Tahun 2013 diwujudkan dengan pencanangan Gerakan Nasional Waspada Obat dan Makanan Ilegal GN-WOMI, yang merupakan suatu gerakan nasional yang
melibatkan seluruh pihak baik instansi pemerintah, masyarakat umum dan stakeholder untuk berperan aktif dan meningkatkan kesadaran dalam memerangi
obat dan makanan ilegal.
55
Untuk pengembangan dan pemantapan jejaring lintas sektor, Badan POM telah membuat Nota Kesepahaman bersama dengan 7 instansi pemerintah lainnya
terkait Kerja Sama Pengawasan Barang yang Dilarang atau Dibatasi Lartas di Tempat Pemasukan dan Pengeluaran serta Pengawasan Barang Beredar di Pasar
pada 18 Desember 2013. Selain pencapaian kinerja di bidang pengawasan obat dan makanan, pada
Tahun 2013 Badan POM meraih banyak keberhasilan. Diantaranya, dalam rangka program reformasi birokrasi dan peningkatan pelayanan publik, Pusat Pengujian
Obat dan Makanan Nasional PPOMN diakui secara resmi oleh Global Fund for AIDS, TB, and Malaria sebagai laboratorium yang terakreditasi ISOIEC 17025
untuk melakukan pengujian kualitas pada obat-obatan Global Fund yang digunakan untuk pengobatan HIV, TB dan Malaria. Selain itu Badan POM juga
memperoleh Sertifikat Akreditasi Kearsipan yang merupakan pengakuan atas sistem kearsipan Badan POM yang terintegrasi dengan kemampuan telusur yang
55
ibid
Universitas Sumatera Utara
cepat dan tepat. Di penghujung Tahun 2013, berdasarkan hasil survei integritas sektor publik oleh KPK tahun 2013 Badan POM menjadi instansi Pusat dengan
indeks integritas tertinggi dari 85 instansi pemerintah yang disurvei dengan indeks 7,69, serta meraih e-Transparancy award dari UKP4 sebagai peringkat ke 6 dari
47 situs kementerianlembaga yang dinilai memiliki transparansi dalam informasi anggaran dan kinerjanya.
56
Pada Tahun 2014, Badan POM berkomitmen untuk terus meningkatkan mutu kinerja pengawasan Obat dan Makanan melalui pemantapan perlindungan
masyarakat dari obat dan makanan yang membahayakan kesehatan seiring dengan meningkatnya obat dan makanan yang beredar sebagai dampak perbaikan
ekonomi Indonesia Tahun 2013. Dalam rangka peningkatan pelayanan publik maka telah dilakukan
berbagai upaya perbaikan dalam pengawasan pre market maupun post market, antara lain terdiri dari kegiatan
1. Registrasi obat dan makanan
2. Notifikasi kosmetik
3. Pelaksanaan sertifikasi produk impor dan ekspor obat dan makanan agar
dapat dilaksanakan secara PRIMA Perbaikan layanan secara terus menerus. Selain itu, dilakukan revitalisasi sumber daya manusia,
intensifikasi sistem layanan, memangkas birikrasi layanan, atasi keluhan pelanggan dengan motto pelayanan publik CEPPATT Cekatan, Efisien,
Profesional, Pasti waktu dan biaya, Akurat , Transparan dan Tanggap
56
ibid
Universitas Sumatera Utara
Salah satu fokus prioritas dan strategi untuk mrmperkuat pengawasan post market Obat dan Makanan dapat dilakukan melalui peningkatan sertifikasi sarana
produksi dan distribusi serta penguatan pengawaan pemasukan Obat dan Makanan dengan melaksanakan pengawasan pemasukan produk sebelum masuk dan keluar
wilayah Indonesia melalui Surat Keterangan Ekspor SKE dan Surat Keterangan Impor SKI .
Pengawasan Obat dan Makanan sebagai bagian integral dalam pembangunan kesehatan sedang dan akan menghadapi lingkungan strategis yang
sangat dinamis. Globalisasi ekonomi, kemajuan ilmu pengetahuan, dan teknologi serta kesepakatan-kesepakatan regional seperti harmonisasi Association of South
East Asia Nations ASEAN , ASEAN Free Trade Area AFTA , ASEAN- China Free Trade Area ACFTA mempunyai konsekuensi dan implikasi yang
signifikan pada sistem Pengawasan Obat dan Makanan sisPOM produk Obat dan sediaan farmasi lainnya serta makanan akan lebih mudah masuk dan keluar
dari negara satu ke negara lainnya tanpa hambatan barrier yang berarti. Realitas ini mengharuskan Indonesia harus mempunyai sisPOM yang efektif dan efisien,
untuk melindungi kesehatan dan keselamatan seluruh rakyat Indonesia terhadap produk-produk yang beresiko terhadap kesehatan. Pada saat yang sama SisPOM
harus memiliki basis yang kuat agar mampu menjadi penapis terhadap mutu Obat dan Makanan produksi Indonesia yang diekspor ke berbagai negara.
57
Terkait perlindungan kesehatan masyarakat dari resiko produk obat yang tidak memenuhi syarat, maka Badan POM melalui unit Humas ULPK dan Pusat
Informasi Obat dan Makanan PIOM mempunyai peran strategis karena berkaitan
57
http www.POM.go.idindex.phphome.reformasi_birokrasi area8
diakses pada tanggal 2 April 2015
Universitas Sumatera Utara
dengan kebutuhan ataupun tuntutan masyarakat yang menginginkan tersedianya informasi yang tepat, cepat, akurat dan mutakhir melalui dukungan dan penataan
sistem informasi atau sistem informasi manajemen pengawasan obat dan makanan yang efisien dan efektif di lingkungan Badan POM.
Obat dan makanan merupakan kebutuhan dasar manusia tetapi sekaligus juga memiliki resiko terhadap kesehatan dan keselamatan masyarakat, apabila
tidak dikelola dengan benar atau pengguna produk-produk tersebut tidak tepat disalahgunakan. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya meningkatkan
pengetahuan dan kesadaran masyarakat, sehingga masyarakat mampu membentengi dirinya dari resiko penyalahgunaan dan penggunaan yang salah obat
keras, narkotika, psikotropika, zat adiktif rokok dan produk serta bahan berbahaya lainnya secara berkesinambungan dan profesional agar masyarakat
mengkonsumsi produk-produk tersebut dengan mutu, keamanan dan khasiat kemanfaatan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam rangka meningkatkan kesehatan perlindungan masyarakat dari resiko produk obat yang tidak memenuhi syarat, maka Badan Pengawas Obat dan
Makanan menyusun program dan kegiatan dengan lebih mengedepankan upaya perlindungan kepada masyarakat dengan dasar analisis resiko. Peran strategis
Badan POM yang merupakan bagian dari pelayanan publik yang diberikan kepada masyarakat melalui komunikasi, informasi dan edukasi KIE. Untuk
menyelenggarakan peran strategis tersebut Badan POM memiliki Humas, ULPK dan PIOM melalui 2 unit layanan informasi yaitu Pusat Informasi Obat Nasional
PIO Nas dan Sentra Informasi Keracunan Nasional Siker Nas. PIO Nas adalah unit layanan yang menyediakan akses informasi terstandar approved label dari
Universitas Sumatera Utara
semua obat yang telah beredar di Indonesia yang telah disetujui oleh Badan POM selaku National Regulatory Authority. PIO Nas juga merupakan rujukan dalam
layanan informasi dan konsultasi obat dalam segala aspek penggunaannya.
58
PIOM menyiapkannya informasi siap pakai yang teliti, benar dan mutakhir untuk diberikan atau diinformasikan baik untuk kalangan internal Badan POM maupun
kedalam masyarakat luas, profesional kesehatan serta instansi pemerintah atau swasta yang membutuhkannya.
59
Sistem Informasi yang disampaikan merupakan sistem Informasi yang terintegrasi yang memudahkan dalam pengambilan keputusan dengan peran
strategis TIK untuk mewujudkan berfungsinya Sistem Informasi Manajemen yang terintegritas secara online.
Seiring dengan era teknologi saat ini maka strategi KIE yang dilakukan dan media yang digunakan adalah juga dengan memanfaatkan teknologi informasi
yang sedang banyak diminati masyarakat sehingga pendekatannya sesuai dengan apa yang dimasyarakat.
Badan POM terus meningkatkan kualitas pelayanan publik dan perlindungan masyarakat dari Obat dan Makanan yang beresiko pada kesehatan
melalui komunikasi resiko. Sebagai perwujudan ini maka BPOM telah meluncurkan 5 program unggulan, yaitu e-Registrasi Ulang Obat tradisional dan
Suplemen Kesehatan, INRASFF, e-MESO, contact center, dan Food Safety masuk desa.
60
Sebagai salah satu bentuk continuous improvement dari aplikasi sistem e- registrasi obat tradisional dari suplemen kesehatan tahap 1 yang telah ada, untuk
58
ibid
59
ibid
60
http:www.POM.go.id diakses pada tanggal 23 Februari 15
Universitas Sumatera Utara
pendaftaran ulangnya. Pembangunan sistem tersebut merupakan salah satu program percepatan yang dilakukan oleh Badan POM untuk membangun
kepercayaan masyarakat public trust building serta untuk mewujudkan clean government dan good governance.
61
Indonesia Rapid Alert System for Food and Feed INRASFF adalah suatu sistem pertukaran informasi antar otoritas kompeten keamanan pangan dalam
penanganan kasus khusus keamanan pangan. Sistem ini dikembangkan untuk melindungi masyarakat dari pangan dan pakan yang beresiko terhadap kesehatan,
dan tindakan segera immediate action terhadap pangan atau pakan yang beresiko yang ditemukan di pasar domestik, dan pangan atau pakan impor yang yang
ditemukan bermasalah di entry point. Dengan diluncurkannya program INSRAFF, diharapkan kepercayaan masyarakat regional dan internasional terhadap produk
pangan Indonesia akan meningkat, sehingga meningkat pula daya saing produk dalam negri.
62
Selain itu, Badan POM juga mengenalkan program e-MESO, yaitu sistem pelaporan efek samping obat secara online, yang dapat diakses melalui subsite
khusus e-MESO di website Badan POM. Ini dikembangkan dalam rangka pengawalan keamanan obat yang diedarkan. Namaun demikian, Badan POM tidak
bisa bekerja sendiri, butuh dukungan dari dokter yang memberikan resep atau tenaga kesehatan lainnya dan industri farmasi sebagai penyedia produk serta
masyarakat sebagai pengguna obat. Dengan adanya ini, memberikan kemudahan pada tenaga kesehatan dan juga industri farmasi untuk melaporkan kejadian efek
samping obat secara langsung dan cepat ke Badan POM, serta akses informasi
61
ibid
62
ibid
Universitas Sumatera Utara
keamanan obat dalam mendukung komunikasi resiko akan berjalan efektif, efisien dan transparan.
63
Program Badan POM lain yang sangat dinantikan oleh masyarakat adalah contact center, dimana masyarakat akan lebih mudah mendapatkan informasi
maupun melakukan pengaduan ke Badan POM. Ini merupakan salah satu upaya outward looking Badan POM dalam memenuhi harapan masyarakat termasuk
pelaku usaha terhadap layanan informasi publik yang dapat diakses dengan mudah, responsif dan profesional.
E. Informasi Yang Wajib Disediakan dan Diumumkan BPOM berdasarkan UU No. 14 Tahun 2008