8 Dari pihak-pihak terkait dalam hubungan hukum dengannya, maka
konsumen berhak menuntut pertanggungjawaban hukum dari pihak- pihak yang dipandang merugikan karena mengonsumsi produk itu.
9 Hak untuk Mendapat Lingkungan Hidup yang Baik dan Sehat Hak
konsumen atas lingkungan yang baik dan sehat merupakan hak yang diterima sebagai salah satu hak dasar konsumen oleh berbagai
organisasi konsumen di dunia. 10
Hak untuk Dilindungi dari Akibat Negatif Persaingan Curang Hak konsumen untuk dihindari dari akibat negatif persaingan curang dapat
dikatakan sebagai upaya pre-emptive yang harus dilakukan, khususnya oleh pemerintah guna mencegah munculnya akibat-akibat langsung
yang merugikan konsumen j. Hak untuk Mendapatkan Pendidikan Konsumen Adalah memberikan pengetahuan mengenai produk baik
berupa keunggulan maupun manfaat yang di peroleh dengan mengkonsumsi dan memakai
79
.
B. Hak Konsumen atas Informasi
Kebebasan memperoleh informasi selanjutnya disebut KMI adalah hak asasi manusia yang bersifat fundamental dan universal. Hal ini berarti setiap
individu punya hak, tanpa kecuali, untuk memperoleh informasi. Sebagai konsekuensi dari hal tersebut, pemerintah memiliki kewajiban membuka
informasi. Kebebasan memperoleh informasi ini mendapat jaminan secara internasional, terutama dalam Pasal 19 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia
79
Celina Tri Siwi Kristiyanti, Hukum Perlindungan Konsumen,Jakarta: Sinar Grafika, 2008 Hal.32
Universitas Sumatera Utara
Universal Declaration of Human Rights PBB dimana disebut bahwa “Setiap
orang berhak untuk mengeluarkan pendapat dan ekspresinya; hak ini mencakup kebebasan untuk memiliki pendapat tanpa adanya campur tangan, dan juga hak
untuk mencari, menerima, dan menyebarkan informasi dan ide melalui media apapun, dan tak boleh dihalangi.
80
Dalam laporannya kepada Komisi Hak-hak Asasi Manusia PBB, Abid Hussain, seorang special rapporteur untuk Perserikatan
Bangsa- bangsa menyatakan, “Kebebasan informasi merupakan salah satu hak
asasi manusia yang sangat penting. Sebab kebebasan tidak akan efektif apabila orang tidak memterhadap informasi. Akses informasi merupakan dasar bagi
kehidupan demokrasi.
81
Hak atas Informasi, Demokratisasi dan Good Governance Kebebasan informasi atau jaminan atas akses publik terhadap informasi public
access to information, sistem negara yang demokratis democratic state dan tata pemerintahan yang baik good governance merupakan tiga konsep yang saling
terkait satu dengan lainnya. Kebebasan informasi membuat masyarakat dapat mengontrol setiap langkah dan kebijakan yang diambil oleh pejabat yang
berpengaruh pada kehidupan mereka. Dalam negara demokrasi, penyelenggaraan kekuasaan harus setiap saat dapat dipertanggungjawabkan kembali kepada rakyat.
Akuntabilitas membawa ke tata pemerintahan yang baik, yang bermuara pada jaminan terhadap hak asasi manusia. Untuk membangun tata pemerintahan yang
baik good governance, pemerintah terbuka opengovernment merupakan salah satu fondasinya.
82
80
Haryanto, Ignatius, Apa Itu kebebasan Memperoleh Informasi?, Jakarta:Koalisi untuk kebebasan memperoleh informasi publik dan UNESCO,2008 hal 12
81
koalisi untuk Kebebasan Informasi, Melawan Tirani Informasi, Jakarta: Koalisi untuk Kebebasan Informasi,2001 hal. 11
82
ibid
Universitas Sumatera Utara
Dalam pemerintahan yang terbuka, kebebasan informasi adalah sebuah keniscayaan. Di dalam pemerintahan yang terbuka berlangsung tata pemerintahan
yang transparan, terbuka dan partisipatoris dalam seluruh proses pengelolaan kenegaraan, termasuk seluruh proses pengelolaan sumber daya publik sejak dari
proses pengambilan keputusan, pelaksanaan serta evaluasinya. Menurut Mas Achmad Santosa,
83
pemerintahan yang terbuka mensyaratkan adanya jaminan atas lima hal:
1. Hak memantau perilaku pejabat publik dalam menjalankan peran
publiknya right to observe 2.
Hak memperoleh informasi right to information 3.
Hak terlibat dan berpartisipasi dalam proses pembentukan kebijakan publik right to participate
4. Kebebasan berekspresi, salah satunya diwujudkan melalui kebebasan pers
5. Hak mengajukan keberatan terhadap penolakan terhadap hak-hak di atas.
Jelas bahwa hak publik untuk memperoleh informasi merupakan salah satu prasyarat penting demi mewujudkan pemerintahan terbuka, yang dapat
dilihat sebagai upaya proaktif mencegah timbulnya praktek korupsi, kolusi dan nepotisme KKN dalam pengelolaan sumber daya publik. Praktek-
praktek inilah yang dipercaya sebagai penyebab utama krisis multi dimensi yang melanda Indonesia sejak pertengahan 1997.
Pengalaman di masa sebelumnya menunjukkan dengan jelas bahwa akibat tidak adanya mekanisme dan jaminan hukum terhadap akses informasi publik
justru dapat menimbulkan krisis kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
83
Good Governance dan Hukum Lingkungan, Jakarta: Indonesian Center for Environmental Law ICEL, 2001.
Universitas Sumatera Utara
Dengan pola pemerintahan yang tertutup, lembaga-lembaga pemerintahan yang ada cenderung bekerja secara tidak profesional karena tidak ada ruang bagi
publik untuk mengawasi dan mengontrol kinerja mereka. Oleh karena itu, seharusnya upaya pencegahan KKN melalui perwujudan pemerintahan terbuka
dianggap lebih strategis dibandingkan upaya pemberantasan dengan cara menghukum represif. Kebebasan memperoleh informasi bukan sekedar
membawa manfaat dalam menciptakan pemerintahan yang bersih dan efisien sekaligus dapat mencegah praktek KKN, namun juga meningkatkan kualitas
partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan publik serta pengawasan atas pelaksanaannya. Kebebasan memperoleh informasi punya dampak sangat
signifikan pada demokratisasi dan upaya membangun penyelenggaraan negara yang baik.
84
Hak karena kebebasan memperoleh informasi sangat penting, maka perlu untuk memiliki mekanisme yang jelas dalam bentuk Undang-undang. Adanya
undang-undang kebebasan memperoleh informasi sangat penting artinya dalam beberapa hal:
1. Sebagai indikasi apakah negara konsisten menjalankan pemerintahan yang
demokratis dan transparan 2.
Mengatur pemerintah dalam menjamin hak publik untuk mengakses informasi dan dokumen yang merupakan kepentingan publik
3. Memberi pedoman bagi pejabat publik dan badan publik yang mengelola
dan menyimpan informasi yang memiliki nuansa kepentingan publik
84
Haryanto, Ignatius, Apa Itu kebebasan Memperoleh Informasi?, JakartaKoalisi untuk kebebasan memperoleh informasi publik dan UNESCO,2008 hal 15
Universitas Sumatera Utara
dalam memberikan pelayanan bagi publik yang meminta informasi publik tersebut.
4. Menjadi pedoman untuk menentukan informasi mana yang dapat dibuka
untuk publik accessible dan yang dilarang untuk dibuka kepada publik, karena sifatnya yang memang harus dirahasiakan secret dan
confidential
85
Hak-Hak KonsumenSesuai dengan Pasal 5 Undang-undang Perlindungan Konsumen, Hak-hak Konsumen adalah
86
: 1.
Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang danatau jasa;
2. Hak untuk memilih barang danatau jasa serta mendapatkan barang
danatau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan;
3. Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan
jaminan barang danatau jasa; 4.
Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang danatau jasa yang digunakan;
5. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan dan upaya penyelesaian
sengketa perlindungan konsumen secara patut; 6.
Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen; 7.
Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif;
85
ibid
86
Undang undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
Universitas Sumatera Utara
8. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugipenggantian, apabila
barang danatau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya;
9. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perUndang-undangan
lainnya. Kesembilan hak konsumen tersebut yang makin perlu secara kontinu
disosialisasikan kembali oleh pebisnis bersama media, YLKI, penegak hukum, pengacara, dan pengamat, terutama di daerah, agar tetap sadar adanya hak-hak
konsumen yang terhitung demand side dari perekonomian, yakni masyarakat konsumen dan umum. Makin sadar akan hak dan kewajiban kedua pihak,
supplyside dan demand side, maka semakin berbudaya kehidupan bangsa ini. Sebagai bahan pembanding, yang pernah dijadikan referensi Lembaga
Konsumen negeri ini, adalah hak-hak dasar umum yang diakui secara internasional. Hak-hak tersebut pertama kali disuarakan oleh John F. Kennedy,
Presiden Amerika Serikat AS, pada tanggal 15 Maret 1962 melalui A special Message for the Protection of Consumer Interest yang dalam masyarakat
internasional lebih dikenal dengan Declaration of Consumer Right. Dalam literatur umumnya disebut empat hak dasar konsumen the four consumer basic
rights. Hak-hak dasar yang dideklarasikan meliputi: 1.
Hak untuk mendapatmemperoleh keamanan the right to safety. Konsumen memiliki hak untuk memperoleh perlindungan atas keamanan
produk dan jasa. Misalnya, makanan dan minuman yang dikonsumsi harus aman bagi kesehatan konsumen dan masyarakat umumnya. Produk
makanan yang aman berarti produk tersebut memiliki standar kesehatan,
Universitas Sumatera Utara
gizi dan sanitasi serta tidak mengandung unsur yang dapat membayakan manusia baik dalam jangka pendek maupun panjang. Di AS hak ini
merupakan hak pertama dan tertua serta paling tidak kontroversial karena hak ini didukung dan disetujui oleh kalangan bisnis dan konsumen atau
yang dikenal sebagai pemangku kepentingan stake holders. 2.
Hak untuk memilih the right to choose. Konsumen memiliki hak untuk mengakses dan memilih produkjasa pada tingkat harga yang wajar.
Konsumen tidak boleh ditekan atau dipaksa untuk melakukan pilihan tertentu yang akan merugikan dirinya. Jenis pasar yang dihadapi
konsumen akan menentukan apakah konsumen bebas memilih atau tidak suka membeli produk atau jasa tertentu. Namun, dalam struktur pasar
monopoli, konsumen dan masyarakat umum digiring berada dalam posisi yang lemah dengan resiko mengalami kerugian bila tidak memilih atau
membeli produk dan jasa dari kaum monopolis. 3.
Hak untuk memperoleh informasi the right to be informed. Konsumen dan masyarakat memiliki hak untuk memperoleh informasi yang sejelas
jelasnya tentang suatu produkjasa yang dibeli atau dikonsumsi. Informasi ini diperlukan konsumen atau masyarakat, agar saat memutuskan membeli
tidak terjebak dalam kondisi resiko yang buruk yang mungkin timbul. Artinya, konsumen memiliki hak untuk mengetahui ciriatribut negatif dari
suatu produk, misalnya efek samping dari mengkonsumsi suatu produk, dan adanya peringatan dalam labelkemasan produk.
4. Hak untuk didengarkan right to be heard. Konsumen memiliki hak untuk
didegarkan kebutuhan dan klaim, karena hak ini terkait dengan hak untuk
Universitas Sumatera Utara
memperoleh informasi.Walaupun perlindungan konsumen sudah diatur oleh UUPK. Namun, masih ada saja pelaku pe-bisnis manufaktur,
distribusi, dunia perbankan dan jasa lainnya acap kali tidak berorientasi pada konsumen dan atau membiarkan bawahan atau cabang atau penyalur
mencari lubang ketidaktahuan konsumen tentang hak hak konsumen yang sengaja ditutupi tutupi demi memperoleh laba.
Tidak ada salahnya kalau secara periodik manajemen baik pucak maupun menengah bisnis yang merasa profesional belajar kembali ke
serangkaian konsep dasar hak-hak konsumen sebelum mensosialiasikan pada masyarakat konsumen dengan plan and program terjadwal yang
bukan bersifat pameran omong kosong dan cari nama saja. Inilah wujud saling menghargai pelaku supply dan demand co-creation of values
dalam perekonomian.
87
C. Penyelesaian Sengketa Oleh Komisi Informasi