Standar Layanan Informasi Publik

dalam Pasal 21 UU KIP bahwa mekanisme untuk memperoleh informasi didasarkan pada prinsip cepat, tepat waktu dan biaya ringan. 45

C. Standar Layanan Informasi Publik

Standar Layanan Informasi Publik adalah tata kelola internal Badan Publik dalam rangka memenuhi hak publik untuk memperoleh informasi, dengan cara melihat, mengetahui informasi serta mendapatkan salinan informasi. Pengaturan menyangkut sistem informasi dan dokumentasi untuk mengelola informasi Publik secara baik dan efisien serta penyampaiannya kepada Publik. 46 Di Indonesia Standar Layanan Informasi Publik diatur dalam PERKI No. 1 Tahun 2010 tentang Standar Layanan Informasi Publik, yang mengatur hal-hal yang belum jelas diatur dalam UU KIP, khususnya tentang pengelolaan dan pelayanan informasi publik. PERKI No. 1 Tahun 2010 ditetapkan dan mulai berlaku di Indonesia itu pada saat diundangkan pada 30 April 2010. Dalam menjadikan dasar kewenangan Komisi Informasi untuk menyusun peraturan berasal dari atribusi kewenangan yang diamanatkan dalam UU KIP Pasal 26 ayat 1 huruf a dan b, bahwa Komisi Informasi bertugas untuk menetapkan kebijakan umum pelayanan Informasi Publik dan menetapkan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis.Kewenangan penyusunan peraturan tersebut didasarkan secara khusus pada UU KIP Pasal 9 ayat 6, Pasal 11 ayat 3, dan Pasal 22 ayat 9, yang menyatakan bahwa Komisi Informasi wajib menyusun Petunjuk Teknis Komisi Informasi serta tata cara permintaan Informasi Publik kepada Badan Publik. Selain itu UU KIP juga 45 Ibid 46 http:www.ppid.kominfo.go.idstandar-layanan-informasi . diakses pada tgl 22 February 15 Universitas Sumatera Utara memerintahkan Komisi Informasi untuk menjalankan UU KIP, dengan demikian dihubungkan dengan kewenangan membentuk petunjuk teknis, petunjuk pelaksana dan kebijakan umum pelaksanaan UU KIP maka Komisi Informasi perlu menetapkan berbagai peraturan agar UU KIP dapat dijalankan dengan baik. Terdapat beberapa alasan kenapa Komisi Informasi menyusunnya sebagai Peraturan sesuai dengan UU KIP Pasal 9 ayat 6, Pasal 11 ayat 3, dan Pasal 22 ayat 9 yaitu : 1. Komisi Informasi memiliki kewenangan atribusi dari UU KIP untuk menyusun peraturan. 47 Seperti yang telah dijelaskan pada angka 10, Komisi Informasi memiliki kewenangan atribusi dari UU KIP untuk menyusun peraturan terkait dengan pelaksanaan pelayanan Informasi Publik. Selain itu, sebagai lembaga negara, peraturan yang dikeluarkan Komisi Informasi diakui dalam jenis dan hierarki peraturan perUndang-undangan. Pasal 7 ayat 4 Undang-undang No. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan PerUndang-undangan menyatakan bahwa jenis peraturan perUndang-undangan diakui keberadaannya dan memiliki kekuatan hukum mengikat sepanjang dibentuk oleh lembaga yang berwenang dan diperintahkan pembentukkannya oleh peraturan perundangundangan yang lebih tinggi. Dengan demikian, pertama, Komisi Informasi adalah lembaga yang berwenang untuk membentuk peraturan, karena Komisi Informasi memiliki kewenangan atribusi untuk membentuk peraturan. Kedua, pembentukan peraturan tersebut diamanatkan oleh UU KIP untuk dibentuk oleh Komisi Informasi. 47 Josi Katarina dkk,Standar Layanan Informasi Publik Jakarta: Komisi Informasi Pusat, 2010 hal 11 atribusi kewenangan sesuai dengan UU KIP bertugas untuk menetapkan kebijakan umum dan menetapkan petunjuk pelaksanaan Universitas Sumatera Utara 2. Tugas dan kewenangan yang disebutkan dalam UU KIP. UU KIP menyebutkan beberapa tugas dan kewenangan Komisi Informasi terkait dengan pelayanan Informasi Publik: a. Menyusun Petunjuk Teknis Komisi Informasi tentang tata cara memberikan dan menyampaikan Informasi Publik secara berkala Pasal 9 ayat 6; b. ndar menyediakan Informasi Publik yang tersedia setiap saat Pasal 11 ayat 3; c. Menyusun tata cara permintaan Informasi Publik kepada Badan Publik Pasal 22 ayat 9; d. Menyusun kebijakan umum pelayanan Informasi Publik Pasal 26 ayat 1 huruf b; dan e. Menyusun petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis Pasal 26 ayat 1 huruf b. Kelima tugas dan kewenangan Komisi Informasi tersebut disatukan dalam bentuk peraturan Komisi Informasi, sehingga Peraturan Komisi Informasi tentang Standar Layanan Informasi Publik, selain berisi mengenai pengaturan, juga berisi mengenai petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis Komisi Informasi. Selain itu, dalam rangka efektifitas dan efisiensi pelayanan Informasi Publik, Komisi Informasi tidak bisa hanya menyusun petunjuk teknis, tetapi juga harus mengatur mengenai bagaimana agar petunjuk teknis tersebut bisa dilaksanakan. Dalam hal demikian, Komisi Informasi harus pula mengatur mengenai organisasi pengelolaan dan pelayanan Informasi Publik. Universitas Sumatera Utara Lebih jauh, sebagai lembaga negara independen yang berfungsi melaksanakan UU KIP dan peraturan pelaksananya, dan dengan dibekali kewenangan untuk membuat kebijakan pelayanan Informasi Publik, maka secara tidak langsung Komisi Informasi berwenang untuk membuat peraturan yang dapat memperjelas hal-hal yang belum jelas diatur dalam UU KIP, sehingga diharapakan dengan adanya peraturan Komisi Informasi, ketentuan dalam UU KIP dapat dilaksanakan. 3. Alasan efektifitas pelaksanaan peraturan Komisi Informasi. Yang diharapkan dari UU KIP adalah UU KIP ini dapat dilaksanakan dengan efektif. Oleh karena itu, diperlukan peraturan pelaksana, salah satunya adalah PERKI No. 1. UU KIP Pasal 9 ayat 6, Pasal 11 ayat 3, dan Pasal 22 ayat 9, mengamanatkan pembentukan Petunjuk Teknis Komisi Informasi dan tata cara permohonan Informasi Publik. Amanat pembentukan petunjuk teknis ini wajib dilaksanakan oleh Komisi Informasi sebagai lembaga independen yang diberi wewenang atribusi untuk melaksanakannya. Namun untuk efektifitas serta kemudahan bagi Badan Publik untuk melaksanakannya, maka petunjuk teknis tersebut dimuat dalam PERKI No. 1 Tahun 2010. Apabila dikemudian hari dirasa masih perlu untuk dikeluarkan pedoman lain yang bersifat melengkapi PERKI No. 1 Tahun 2010 , pedoman tersebut dapat dikeluarkan Komisi Informasi sesuai dengan perkembangan kebutuhan yang ada.PERKI No. 1 selain mengatur hal-hal yang belum jelas diatur dalam UU KIP, juga mengatur mengenai petunjuk teknis Komisi Informasi tentang tata cara menyampaikan dan menyediakan Informasi Universitas Sumatera Utara Publik secara berkala dan setiap saat, tata cara permohonan Informasi Publik kepada Badan Publik, dan standar layanan informasi publik. Selain itu, PERKI No. 1 sebagai peraturan pelaksana UU KIP, menegaskan kembali bahwa BUMNBUMD, partai politik, dan organisasi nonpemerintah, sebagai Badan Publik yang dibebani kewajiban melaksanakan UU KIP. Dengan demikian, BUMNBUMD, partai politik, dan organisasi non- pemerintah juga merupakan Badan Publik yang dibebani kewajiban melaksanakan UU KIP. 48 Sesuai dengan keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 117 Tahun 2010 tentang Organisasi Pengelola Informasi dan Dokumentasi dimana salah satu tugas PPID menyediakan akses informasi publik bagi pemohon Informasi. Terkait dengan tugas tersebut, PPID menetapkan standar layanan Informasi di lingkungan kementrian Komunikasi dan Informatika dalam rangka penyelenggaraan pelayanan publik dengan menyediakan sarana, prasarana, fasilitas berupa desk layanan informasi, fasilitas pendukung seperti layanan akses internet gratis, petugas pelaksana layanan informasi, instrumen transaksi, produk pelayanan serta menetapkan waktu layanan informasi. PPID adalah pejabat yang bertanggung jawab di bidang penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan, danatau pelayanan informasi di Badan Publik dan bertanggungjawab langsung kepada atasan PPID. 48 Peraturan Komisi Informasi No. 1 Tahun 2010 tentang standar Layanan Informasi Publik Universitas Sumatera Utara Tugas dan tanggung jawab PPID adalah secara umum, PPID bertanggungjawab di bidang layanan Informasi Publik yang meliputi proses penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan dan pelayanan Informasi Publik. 49 Tanggung jawab PPID meliputi : a. Tanggung Jawab PPID dalam rangka penyimpanan dan perdokumentasian Infotmasi Publik. 50 b. Tanggungjawab PPID dalam rangka penyediaan, pengumuman, dan pelayanan Informasi Publik: 51 c. Tanggung jawab PPID dalam rangka pengelolaan keberatan dalam hal terhadap keberatan atas penyediaan dan pelayanan Infomasi Publik. PPID bertugas mengkoordinasikan dan memastikan agar pengajuan keberatan diproses berdasarkan prosedur penyelesaian keberatan di internal Badan Publik. Wewenang PPID Itu sendiri adalah PPID berwenang: 1. Mengkoordinasikan setiap unitsatuan kerja di Badan Publik dalam melaksanakan pelayanan informasi publik; 2. Memutuskan suatu Informasi Publik dapat diakses publik atau tidak melalui pengujian tentang konsekuensi sebagaimana dimaksud Pasal 17 UU KIP dengan seksama dan penuh ketelitian; 3. Menolak permohonan Informasi Publik secara tertulis apabilainformasi yang dimohon termasuk informasi yang dikecualikanrahasia dengan disertai alasan serta pemberitahuan tentang hak dan tata cara bagi pemohon untuk mengajukan keberatan atas penolakan tersebut; dan 49 http:www.ppid.kominfo.go.id diakses pada tanggal 12 februari 15 50 ibid 51 ibid Universitas Sumatera Utara 4. Menugaskan pejabat fungsional danatau petugas informasi di bawah wewenang dan koordinasinya untuk membuat, memelihara, danatau memutakhirkan Daftar Informasi Publik secara berkala sekurangkurangnya 1 satu kali dalam sebulan dalam hal Badan Publik memiliki pejabat fungsional danatau petugas informasi. PPID bertanggung jawab kepada atasan PPID dalam melaksanakan tugas, tanggung jawab, dan wewenangnya.

D. Peranan BPOM Dalam Pelayanan Informasi Publik