Fungsi hiburan Fungsi komunikasi

74 Selain itu, musik pada upacara adat perkawinan dapat berfungsi sebagai media untuk penghayatan estetis, hal ini dapat dilihat dari peristiwa manortor pada saat akan menyerahkan ulos kepada pengantin. Pada umumnya tidak semua orang Batak Toba dapat manortor karena memperoleh pelajaran manortor, tetapi kenyataannya jika kita melihat di lapangan terjadi sebuah keselaarasan antara gerakan tangan, kaki, dan badan pada saat manortor dengan iraman musik yang di mainkan oleh pargonsi pemain musik. Hal ini menunjukkan bahwa keselarasan itu muncul karena adaya pengahayatan estetis dari sipanortor ketika mendengarkan alunan musik yang dimainkan.

3.3.3 Fungsi hiburan

Pada umumnya setiap orang pasti membutuhkan hiburan dalam berbagai aspek kehidupannya. Hiburan adalah suatu kegiatan yang menyenangkaan hati. Musik sebagai salah satu cabang seni juga memiliki fungsi menyenangkan hati, membuat rasa puas akan irama, bahasa melodi, atau keteraturan dari harmoninya. Pada hakekatnya hiburan tidak semata-mata dibutuhkan oleh orang yang diligkupi rasa duka atau memiliki beban berat dalam hidupnya, tetapi hiburan juga dapat dinikmati oelh orang yang senang terhadap sesuatu sehingga dia tertarik untuk menyaksikan atau mendengarkan hiburan tersebut. Hiburan biasanya disajikan dalam berbagai bentuk penyajian baik pada saat bersifat formal, semi formal maupun non-formal. Hiburan yang bersifat formal biasanya identik dengan seni pertunjukan yang ditampilkan dalam berbagai acara-acara yang bersifat akademis, kenegaraan, 75 keaagamaan, konser akbar dan lain sebagainya. Hiburan yang bersifat semi formal biasanya ditampilkan ketika konteks acaranya bersifat lebih santai, biasanya dapat kita lihat pada seni pertunjukan kecil seperti mini konser, konser dadakan dan lain sebagainya. Hiburan yang bersifat non-formal merupakan hiburan yang dipertunjukkan untuk kepentingan pribadi maupun golongan tertentu yang disajikan tanpa adanya aturan konsep acara yang ditentukan dengan tujuan hanya untuk kesenangan semata atau pengisi waktu luang. Berkaitan dengan konteks hiburan tersebut, musik pada upacaraa perkawinan berfungsi sebagai media hiburan juga merupakan instrumen yang sudah sering dipakai dalam seni pertunjukan baik bersifat formal, semi formal, maupun non-formal. Sebagai wujud fungsi musik perkawinan sebagai media hiburan dalam konteks formal dapat dilihat ketika musik perkawinan menjadi instrumen pokok pada saat acara adat, dalam konteks ini ialah upacara adat perkawinan dan bisa disaksikaan oleh para undangan yang menghadiri pesta adat perkawinan tersebut.

3.3.4 Fungsi komunikasi

Musik sudah dari sejak dahulu digunakan sebagai alat komunikasi baik dalam keadaan damai maupun perang. Bunyi-bunyi teratur, berpola ritmik, dan menggunakan alur-alur melodi menandakan adanya fungsi komunikasi dalam musik. Merriam mengatakan bahwa musik walaupun tanpa syair sebenarnya telah dianggap mengkomunikasikan sesuatu 22 22 Lihat Panggabean, 1996:86 . 76 Dalam hal ini, fungsi musik pada upacara adat perkawinan sebagai media komunikasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu komunikasi secara vertikal dan komunikasi secara horizontal. Komunikasi secara vertikal yakni komunikasi antara manusia dengan pencipta, sedangkan komunikasi secara horizontal yakni komunikasi antara manusia dengan sesama. Sebagai bentuk komunikasi yang bersifat vertikal dapat kita lihat ketika musik memainkan repertoar gondang tertentu seperti repertoar Gondang Somba- somba yang memiliki makna penghormatan dan penyembahan kepada sang Pencipta, dimana sang Pencipta dalam repertoar ini menyampaikan sebuah pesan kepada semua yang hadir pada acara tersebut. Sedangkan bentuk komunikasi yang bersifat horizontal dapat dilihat pada saat sipargonsi memainkan repertoar seperti repertoar Gondang Elek-elek, Gondang Liat yang mencerminkan komunikasi antara pargonsi pemain musik dengan panortor orang yang menari.

3.3.5 Fungsi perlambangan