96 nada, tritonic tiga nada, tetratonic empat, pentatonic lima nada,
hexatonic enam nada, heptatonic tujuh nada. Dua nada dengan jarak satu oktaf biasanya dianggap satu nada saja.
39
4.6.1.1 Tangga nada lagu Borhat ma dainang
Menurut Malm, mendeskripsikan tangga nada adalah menyusun semua nada yang dipakai dalam melodi suatu lagu. Dengan demikian
penulis akan menyusun nada-nada yang terdapat dalam melodi lagu Borhat ma dainang mulai dari nada terendah hingga nada tertinggi,
termasuk nada-nada oktaf.
Penulis mengurutkan semua nada yang dipakai dalam lagu ini, kemudian menyusunnya ke dalam garis paranada yang disusun sesuai
dengan nada-nada pada lagu Borhat ma dainang. Setelah dianalisa, pada lagu ini terdapat enam nada dan ditambah satu nada oktaf. Nada tersebut
adalah nada G, A, B, C, D, E, F, G’.
4.6.2 Wilayah nada lagu Borhat ma dainang
Untuk membuat wilayah nada yang terdapat pada lagu Borhat ma dainang ini, penulis berpedoman kepada tangga nada yang sudah dibuat ke
dalam bentuk partitur yang terdapat pada sub-bab sebelumnya. Lagu Borhat ma dainang memiliki wilayah nada dari nada D ke D’. Jarak dari
nada D ke D’ adalah sebanyak enam laras sehingga jumlah frekuensi jarak nada tersebut adalah 1200 cent.
39
Nettl, Theory and Method. op. cit., 145.
97
4.6.3 Nada dasar Pitch Center
Dalam menentukan nada dasar pada setiap lagu yang akan ditranskripsikan, penulis berpedoman kepada hasil rekaman yang
dimainkan di lapangan. Atas dasar itu, kemudian penulis mengubahnya ke dalam bentuk partitur. Namun dalam mentranskripsikan lagu Borhat ma
dainang, penulis terlebih dahulu berpedoman kepada partitur yang sudah ada, kemudian mencocokkannya dengan hasil rekaman yang ada di
lapangan. Nada dasar dalam partitur lagu Borhat ma dainang adalah G.
4.6.4 Jumlah nada frequency of note
Jumlah nada merupakan banyaknya pemakaian nada yang dipakai dalam sebuah komposisi. Menurut Nettl 1964:146, untuk
menggambarkan jumlah nada-nada umumnya disampaikan lewat notasi yang ditulis pada garis paranada. Dalam hal ini penulis akan menyusun
jumlah nada yang dipakai sesuai dengan tangga nada yang telah dibuat sebelumnya.
4.6.4.1 Jumlah nada lagu Borhat ma dainang
Frekuensi pemakaian nada pada lagu ini dapat dilihat pada garis nada di bawah ini:
98
4.6.5 Interval
Interval ialah jarak antara satu nada ke nada berikutnya, naik maupun turun berdasarkan jumlah laras yang mengantarai kedua nada
tersebut. Berdasarkan hukum musik, nama-nama interval telah ditentukan menurut jumlah nada yang dipakai, sedangkan jenisnya ditentukan
berdasarkan jarak kedua nada tersebut dalam laras, seperti pada tabel berikut:
Simbol interval Jumlah
nada Jumlah
Laras Nama dan jenis interval
Contoh nada
1P 1
Prime perfect C-C
2M 2
1 Sekunda mayor
C-D 3M
3 2
Terts mayor C-E
4P 4
2,5 Kwart perfect
C-F 5P
5 3,5
Kwint perfect C-G
6M 6
4,5 Sekta mayor
C-A 7M
7 5,5
Septime mayor C-B
8P 8
6,5 Oktaf perfect
C-C’ 9M
9 7,5
None mayor C-D’
10M 10
8,5 Decime mayor
C-E’ • Catatan, interval besar mayor, M dikurang setengah laras menjadi
interval kecil minor, m; interval murni perfect, P dan kecil minor, m dikurang setengah laras menjadi interval kurang diminish, dim;
Sebaliknya, interval besar mayor, M dan murni perfect, P ditambahsetengah laras menjadi interval lebih augumentasi, Ag,
99 sedangkan interval murni perfect tidak bisa menjadi interval besar
ataupun kecil. Rumus interval
½ laras = m ½ laras = M
½ laras = Ag laras = dim
½ laras = m ½ laras = M
laras = dim laras = Ag
Dengan demikian, berdasarkan hukum interval diatas maka interval untuk komposisi melodi sulim di atas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4. Frekuensi Pemakaian Interval Lagu Borhat ma dainang
Interval Naik
Turun jumlah
1dim 2
2 1P
81 81
2M 23
49 72
2m 4
13 17
3M 4
4 3m
4 1
5 3aug
1 1
4P 2
2 5P
1 1
7aug 2
2 Total
187
4.6.6 Formula melodi