Defenisi Operasional Defenisi Konsep dan Defenisi Operasional

42

2.10.2 Defenisi Operasional

Defenisi operasional sering disebut sebagai suatu proses operasionalisasi konsep, yang berarti menjadikan konsep yang semula bersifat statis menjadi dinamis. Jika konsep sudah bersifat dinamis, maka akan memungkinkan untuk dioprasikan. Wujud operasionalisasi konsep adalah dalam bentuk sajian yang benar-benar terperinci, sehingga makna dan aspek-aspek yang terangkum dalam konsep tersebut terangkat dan terbuka Siagian,2011:141. Adapun yang menjadi variabel program bimbingan keterampilan di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara adalah sebagai berikut : 1. Variabel bebas X Adapun yang menjadi variabel bebas X dalam penelitian ini adalah program program bimbingan keterampilan, yang meliputi antara lain : 1. Keterampilan kerja antara lain : a. Menjahit b. Otomotif c. Servis Elektorik d. Servis Ponsel 2. Variabel Terikat Y Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel terikat adalah kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara, dengan indikator sebagai berikut 1. Sikap a. Mampu memimpin diri sendiri b. Rasa bertanggung jawab c. Rasa tidak bergantung pada orang lain. Universitas Sumatera Utara 43 2. Kemampuan Keterampilan yang dimiliki a. Rasa percaya diri b. Peluan keterampilan didunia kerja Universitas Sumatera Utara 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Metode penelian merupakan salah satu elemen penting dalam suatu penelitian, sebab metode penelitian menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisis data dan pengambilan keputusan hasil penelitian. Tipe penelitian ini tergolong penelitian deskriftif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan tujuan menggambarkan atau mendeskripsikan obyek dan fenomena yang diteliti. Termasuk didalamnya bagaimana unsur-unsur yang ada dalam variabel penelitian ini berinteraksi satu sama lain dan apa pula produk interaksi yang berlangsung Siagian, 2011:52. Penelitian deskriptif adalah sebuah penelitian yang bertujuan memberikan atau menjabarkan suatu keadaan atau fenomena yang terjadi saat ini dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab masalah secara aktual. Melalui penelitian deskriptif ini, penulis ingin menggambarkan bagaimana pengaruh program bimbingan keterampilan terhadap kemandirian penyandang disablitas tubuh di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara.

3.2 Lokasi Penelitian

Dokumen yang terkait

Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan Keterampilan Bagi Penyandang Disabilitas Tubuh Di Panti Sosial Bina Daksa (PSBD) “Bahagia” Sumatera Utara Unit Pelaksana Teknis(UPT).Kementerian Sosial RI

9 97 108

Dampak Pelayanan Rehabilitasi Sosial terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara Pasca Terminasi pada tahun 2014

0 16 136

Dukungan Keluarga Bagi Keberfungsian Sosial Penyandang Disabilitas Di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara

0 28 132

Pengaruh Program Bimbingan Keterampilan Terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara

0 0 16

Pengaruh Program Bimbingan Keterampilan Terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara

0 0 2

Pengaruh Program Bimbingan Keterampilan Terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara

0 0 11

Pengaruh Program Bimbingan Keterampilan Terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara

1 11 32

Pengaruh Program Bimbingan Keterampilan Terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara

0 0 3

Dampak Pelayanan Rehabilitasi Sosial terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara Pasca Terminasi pada tahun 2014

0 0 8

Dampak Pelayanan Rehabilitasi Sosial terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara Pasca Terminasi pada tahun 2014

0 0 3