Model Pelayanan Rehabilitasi Sosial Kegiatan yang Dilakukan dalam Rehabilitasi Sosial Tahap-Tahap Rehabilitasi Sosial

28 penyembuhan dapat berarti pemulihan atau pengembalian atau penyegaran kembali. c. Fungsi pemeliharaanpenjagaan, bagi peserta didik yang pernah memperoleh layanan rehabilitasi tertentu diharapkan kondisi medik, sosial, dan keterampilan organ gerakketerampilan vokasional tertentu yang sudah dimiliki dapat tetap terpeliharatetap terjadi melalui kegiatan-kegiatan rehabilitasi yang dilakukan. Ditinjau dari bidang pelayanan, rehabilitasi memiliki fungsi medik, sosial dan keterampilan : a. Fungsi medik, kegiatan rehabilitasi yang dilakukan oleh petugas rehabilitasi medik memiliki fungsi untuk mencegah penyakit, menyembukan dan meningkatkan serta memelihara status kesehatan individupeserta didik. b. Fungsi sosial, peserta didik yang cacat pada umumnya memiliki masalah sosial, baik yang bersifat primer misalnya : rendah diri, isolasi diri, dsb. Melalui upaya rehabilitasi dapat berfungsi memupuk kemampuan anak dalam bersosialisasi dengan lingkungannya. c. Fungsi keterampilan, melalui kegiatan rehabilitasi peserta didik akan memiliki dasar-dasar keterampilan kerja yang akan menjadi fondasi dalam memilih dan menekuni keterampilan profesional tertentu di masa depan.

2.5.6 Model Pelayanan Rehabilitasi Sosial

Dalam rehabilitasi sosial terdapat tiga model pelayanan yang diberikan kepada klien, yaitu sebagai berikut : 1. Institutional Based Rehabilitation IBR, suatu sistem pelayanan rehabilitasi sosial dengan menempatkan penyandang masalah dalam suatu institusi tertentu. Universitas Sumatera Utara 29 2. Extra-institusional Based Rehabilitation, suatu sistem pelayanan dengan menempatkan penyandang masalah pada keluarga dan masyarakat. 3. Community Based Rehabilitation CBR, suatu model tindakan yang dilakukan pada tingkatan masyarakat dengan membangkitkan kesadaran masyarakat dengan menggunakan sumber daya dan potensi yang dimilikinya.

2.5.7 Kegiatan yang Dilakukan dalam Rehabilitasi Sosial

1. Pencegahan artinya mencegah timbulnya masalah sosial, baik masalah datang dari diri klien itu sendiri, maupun masalah yang datang dari lingkungan klien. 2. Rehabilitasi diberikan melalui bimbingan sosial dan pembinaan mental, bimbingan keterampilan. 3. Resosialisasi adalah segala upaya bertujuan untuk menyiapkan klien agar mampu berintegrasi dalam kehidupan masyarakat. 4. Pembinaan tidak lanjut diberikan agar keberhasilan klien dalam proses rehabilitasi dan telah disalurkan dapat lebih dimantapkan.

2.5.8 Tahap-Tahap Rehabilitasi Sosial

1. Pendekatan awal a. Orientasi dan konsultasi 1 Tujuan: mendapatkan dukungan dan kemudahan. 2 Kegiatan: pendataan, pengajuan rencana program, analisis kelayakan potensi dan sumber, konsultasi dan koordinasi dan observasi. b. Identifikasi 1 Tujuan: mengenal dan memahami masalah calon klien. Universitas Sumatera Utara 30 2 Kegiatan: pencatatan nama, umur, jenis kelamin, pengelompokkan permasalahan, dll. c. Motivasi 1 Tujuan: menumbuhkan kesadaran calon klien dan keluarga untuk mendapatkan pelayanan. 2 Kegiatan: memberi motivasi. 2. Penerimaan a. Registrasi 1 Tujuan: mendapatkan datainformasi calon klien secara obyektif. 2 Kegi atan: pengecekan syarat, pemberian nomor induk, penetapan “asrama”. b. Pengungkapan dan pemahaman masalah asesmen: 1 Tujuan: memahami kondisi obyektif klien, minat, bakat, menetapkan program pelayanan yg tepat. 2 Kegiatan: pemerikasaan kondisi fisik, psikologis, sosial, tingkat kecakapan dan pengetahuan. c. Penempatan dalam program 1 Tujuan: menentukan jenis pelayanan. 2 Kegiatan: revalidasi data, penyuluhan pemilihan jabatan, asesmen vokasional, sidang kasus, dll. 3. Bimbingan sosial dan keterampilan a. Bimbingan fisik dan mental 1 Tujuan: membina ketaqwaan, mendorong kemauan dan kemampuan untuk memulihkan harga diri, kepercayaan diri serta kesetabilan emosi. Universitas Sumatera Utara 31 2 Kegiatan: Bimbingan kewarganegaraan, kesehatan, olah raga, agama, mental psikologik, pendidikan, kedisiplinan, dll. b. Bimbingan sosial 1 Tujuan: membina kesadaran dan tanggung jawab sosial dan penyesuaian diri 2 Kegiatan: Bimbingan sosial perorangan, kelompok, kemasyarakatan dan pembinaan hubungan orang tua dan klien. c. Bimbingan keterampilan kerja 1 Tujuan: klien memiliki keterampilan kerja dan usaha. 2 Kegiatan: menciptakan suasana kerja dan latihan keterampilan. 4. Tahap resosialisasi a. Bimbingan kesiapan hidup bermasyarakat 1 Tujuan: menumbuhkan kemampuan untuk berintegrasi dengan masyarakat. 2 Kegiatan: evaluasi terhadap perkembangan klien. b. Bimbingan bantuan stimulant 1 Tujuan: memberikan peralatan. 2 Kegiatan: penyiapan bantuan permodalanperalatan. c. Penyaluran 1 Tujuan: Menempatkan klien pada bidang usahakerja. 2 Kegiatan: persiapan administrasi, kontak dengan keluarga, kontak dengan dunia kerja. 5. Pembinaan lanjut a. Bimbingan peningkatan kehidupan bermasyarakat Universitas Sumatera Utara 32 1 Tujuan: memantapkan kemampuan untuk berintegrasi dengan masyarakat. 2 Kegiatan: bimbingan sosial perorangankelompok. b. Bantuan perkembangan usahaketerampilan 1 Tujuan: memantapkan usahakerja. 2 Kegiatan: latihan keterampilan, latihan pemasaran, dll

2.5.9 Kode Etik dalam Layanan Rehabilitasi

Dokumen yang terkait

Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan Keterampilan Bagi Penyandang Disabilitas Tubuh Di Panti Sosial Bina Daksa (PSBD) “Bahagia” Sumatera Utara Unit Pelaksana Teknis(UPT).Kementerian Sosial RI

9 97 108

Dampak Pelayanan Rehabilitasi Sosial terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara Pasca Terminasi pada tahun 2014

0 16 136

Dukungan Keluarga Bagi Keberfungsian Sosial Penyandang Disabilitas Di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara

0 28 132

Pengaruh Program Bimbingan Keterampilan Terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara

0 0 16

Pengaruh Program Bimbingan Keterampilan Terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara

0 0 2

Pengaruh Program Bimbingan Keterampilan Terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara

0 0 11

Pengaruh Program Bimbingan Keterampilan Terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara

1 11 32

Pengaruh Program Bimbingan Keterampilan Terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara

0 0 3

Dampak Pelayanan Rehabilitasi Sosial terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara Pasca Terminasi pada tahun 2014

0 0 8

Dampak Pelayanan Rehabilitasi Sosial terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara Pasca Terminasi pada tahun 2014

0 0 3