Panti Sosial Penyandang Disabilitas Tubuh

33 7 Tidak egois, tetap berusaha memahami kliennya, kesulitan klien, kelebihan dan kekurangannya. Dengan demikian pelayanan yang diberikan dalam rehabilitasi bukan berdasarkan atas belas kasihan kepada penyandang cacat dan ketidakmampuannya, tetapi harus berorientasi kepada kemampuan yang masih ada.

2.6 Panti Sosial Penyandang Disabilitas Tubuh

Panti sosial adalah lembaga atau unit pelayanan yang melaksanakan rehabilitasi sosial bagi satu jenis sasaran untuk memulihkan dan mengembangkan kemampuan seseorang yang mengalami disfungsi sosial agar dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar. PP No.39 Tahun 2012 asal 38. Panti sosial merupakan tempat merawat serta mendidik para penyandang disabilitas dalam pendidikannya, sehingga mereka itu dapat menolong dirinya sendiri serta berfungsi dalam masyarakat. Sebagai panti Sosial menurut M. Fadhil Nurdi 1990, panti sosial merupakan perwujutan fungsi-fungsi kesejahteraan sosial yang melahirkan bentuk-bentuk pelayanan sosial yang bervariasi. Penanganan kesejahteraan Peyandang disabilitas tubuh ini adalah pelayanan yang dilakukan dalam panti sosial yang berfungsi sebagai lembaga subtitusi keluarga yaitu keluarga pengganti untuk memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan para klien penyandang disabilitas tubuh. Usaha-usaha kesejahteraan yang diberikanpada panti sosial berupa peningkatan pemenuhan kebutuhanpokok, peningkatan pendidikan dan keterampilan anak binaan, pemulihan kebutuhan rohani, sosial dan kesenangan sehingga para klien penyandang disabilitastubuh tersebut diharapkan dapat mengembangkan pribadi, potensi, kemampuan dan minatnya secara optimal, sehingga panti sosial sebagai lembaga usaha kesejahteraan sosial yang mempunyai tanggung jawab memberikan Universitas Sumatera Utara 34 pelayanan pengganti fungsi keluarga yang benar-benar memperhatikan fisik, mental dan sosial mereka, agar keberfungsian sosial mereka bangkit. Tugas dan Fungsi Panti Sosial Penyandang disabilitas tubuh adalah memberikan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas tubuh, yang meliputi pembinaan fisik, mental, sosial,penelitia keterampilan,resosialisasi serta pembinaan lanjut, agar Penyandang disabilitas tubuh mampu melaksanakan fungsi sosialnya, serta mampu berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam melaksanakan tugasnya, Panti Sosial Penyandang Disabilitas Tubuh menyelenggarakan fungsi sebagai berikut : a. Pelayanan rehabilitasi sosial Panti diharapkandapat memberikan pelayanan secara optimal kepada masyarakat. b. Pusat Informasirujukan Panti merupakan lembaga yang dapat memberikan informasi tentang Penyandang Disabilitas pada umumnya dan pelaksanaan program pelayanan dan rehabilitasi sosial pada khususnya. Disamping itu, panti sosial melakukan kegiatan rujukan kepada lembaga lain yang terkait dan kepada masyarakat. c. Laboratorium Panti sosial pada dasarnya adalah laboratorium dalam kaitannya dengan program pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi penerima manfaat, oleh sebab itu maka panti sosial diharapkan mampu mengembangkan perangkat keras dan lunak untuk meningkatkan kualitas hasil pelayanan. d. Tempat Latihan Tenaga Sosial Universitas Sumatera Utara 35 Panti sosial penyandang disabilitas tubuh dapat digunakan sebagai tempat untuk latihan tenaga sosial bagi masyarakat yang memerlukannya, baik perorangan, organisasi maupun instansi dalam rangka mempersiapkan tenaga pekerja sosial sepanjang tidak menggunakan panti Pedoman rehabilitasi sosial dalam kecacatan penyandang disabilitas tubuh dalam panti, Kementerian Sosial RI Direktoran Jenderal Rehabilitasi Sosial RI, 2013: 5-6 2.7 Sistem Kesejahteraan sosial Kata Kesejateraan Sosial sebenarnya berasal dari kata “sejahtera”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, istilah sejahtera artinya aman, sentosa, makmur dan selamat terlepas dari segala macam gangguan dan kesusahan. Tapi Kesejahteraan sosial dalam artian sangat luas mencangkup berbagai tindakan yang dilakukan manusia untuk mencapai taraf kehidupan yang lebih baik. Taraf kehidupan yang lebih ini tidak hanya diukur secara ekonomi dan fisik belaka, tetapi juga ikut memperhatikan aspek sosial, mental dan segi kehidupan spiritual. Menurut Friedlander Adi, 2003:45, kesejahteraan sosial merupakan sistem yang terorganisir dari berbagai institusi dan usaha-usaha kesejahteraan sosial yang direncang guna membantu individu ataupun kelompok agar dapat mencapai standar hidup dan kesehatan yang lebih memuaskan. Dalam Undang-undang No. 6 tahun 1974 tentang ketentuan-ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial juga dirumuskan tentang defenisi Kesejahteraan Sosial ialah suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial meteriil maupun spiritual yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan dan ketenteraman lahir dan batin, yang memungkinkan bagi setiap warganegara untuk mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmani, rohani dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri, Universitas Sumatera Utara 36 keluarga serta masyarakat dengan menjungjung tinggi hak-hak asasi serta kewajiban manusia sesuai dengan Pancasila. Undang- undang No. 11 tahun 2009 tentang “Kesejahteraan Sosial” menyebutkan bahwa kesejateraan sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Tujuan kesejahteraan sosial adalah untuk memenuhi kebutuhan sosial, keuangan, kesehatan, dan rekreasi semua individu dalam masyarakat. Kesejahteraan sosial berupaya meningkatkan keberfungsian semua kelompok usia, tanpa memandang status sosial setiap individu. Usaha Kesejahteraan Sosial penyandang disabilitas juga terdapat pada Perundang-undangan No. 39 Tahun 2012 Panti Sosial adalah lembaga yang melaksanakan rehabilitasi sosial bagi satu jenis sasaran untuk memulihkan dan mengembangkan kemampuan seseorang yang mengalami disfungsi sosial agar dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar. Penanganan kesejahteraan penyandang disabilitas tubuh ini adalah pelayanan yang dilakukan didalam panti sebagai lembaga subtitusi keluarga pengganti untuk memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan para klien penyandang disabilitas tubuh. Sistem usaha kesejahteraan sosial bagi penyandang disabilitas tubuh adalah hubungan yang saling ketergantungan antara berbagai perangkat usaha kesejahteraan sosial bagi penyandang disabilitas tubuh baik langsung maupun tidak langsung hingga mampu mewujudkan satu kesatuan pelayanan yang menjamin ketuntasan upaya penanganan. Maka sistem usaha kesejahteraan sosial bagi penyandang disabilitas tubuh dilakukan didalam panti dan di luar panti. Universitas Sumatera Utara 37

2.8 Kerangka Pemikiran

Dokumen yang terkait

Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan Keterampilan Bagi Penyandang Disabilitas Tubuh Di Panti Sosial Bina Daksa (PSBD) “Bahagia” Sumatera Utara Unit Pelaksana Teknis(UPT).Kementerian Sosial RI

9 97 108

Dampak Pelayanan Rehabilitasi Sosial terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara Pasca Terminasi pada tahun 2014

0 16 136

Dukungan Keluarga Bagi Keberfungsian Sosial Penyandang Disabilitas Di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara

0 28 132

Pengaruh Program Bimbingan Keterampilan Terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara

0 0 16

Pengaruh Program Bimbingan Keterampilan Terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara

0 0 2

Pengaruh Program Bimbingan Keterampilan Terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara

0 0 11

Pengaruh Program Bimbingan Keterampilan Terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara

1 11 32

Pengaruh Program Bimbingan Keterampilan Terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara

0 0 3

Dampak Pelayanan Rehabilitasi Sosial terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara Pasca Terminasi pada tahun 2014

0 0 8

Dampak Pelayanan Rehabilitasi Sosial terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara Pasca Terminasi pada tahun 2014

0 0 3