Uji Hipotesa ANALISA DATA

84 Tabel 27 Tanggapan Responden mengenai perbandingan kehidupan sebelum dan sesudah mendapat bimbingan keterampilan No Jawaban Jumlah Jiwa Persentase 1 Sangat baik 13 27,66 2 Baik 29 61,7 3 Kurang baik 5 10,64 Total 47 100 Sumber : Data Kuesioner 2015 Berdasarkan hasil kuesioner diatas dapat dilihat bahwa mayoritas respondenmenyatakan kehidupan sekarang lebih baik dibandingkan kehidupan sebelum mendapat bimbingan keterampilan. Disini terlihat jelas perbedaan antara sebelum dan sesudah mendapat rehabilitasi sosial. Yang dulunya penyandang disabilitas tubuh yang jorok, mandi tidak teratur, makan tidak teratur, tidak ada yang mengurus dan mengatur. Sekarang kehidupan mereka lebih terarah, lebih bersih, makan teratur, terawat, berpendidikan, memiliki keterampilan, lebih memiliki banyak teman, dan masih banyak lainnya. Tapi bagi penyandang disabilitas yang hidupya terbiasa tanpa ada aturan dan keuangan mencukupi, kehidupan rehabilitasi sosial yang dijalaninya seakan-akan bagaikan penjara tak berjikjak.

5.3 Uji Hipotesa

Menguji ada tidaknya hubungan antara variabel Program Bimbingan Keterampilan variabel X dengan Kemandirian penyandang disabilitas tubuh di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara variabel Y, maka digunakan uji hipotesis koefisien korelasi Product Moment adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 85 √ rxy= koefisien korelasi Product Moment n= jumlah sampel x = skor distribusi variabel x y = skor distribusi variabel y Berdasarkan data dari lampiran dapat diketahui jumlah Product Moment dari X dan Y, jumlah kuadrat dari X dan Y dan jumlah hasil kali X dan Y, dengan demikian dapat dihitung besarnya hubungan antara variabel Program Bimbingan KeterampilanX dengan variabel Kemandirian penyandang disabilitas tubuh di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara Y dengan menggunakan rumus : √ √ √ √ Berdasarkan perhitungan koefisien korelasi Product Moment , dapat diketahui bahwa korelasi antara x dan y dengan n=47 diperoleh nilai sebesar 0,757. Hal ini menunjukkan tingkat hubungan yang kuat, sesuai dengan Guilford dimana korelasi 0,70 – ke atas = tingkat hubungan positif yang kuat. Universitas Sumatera Utara 86 Menguji kebenaran nilai rxy tersebut, maka perlu dibandingkan dengan rxy pada tabel nilai kritis korelasi Product Moment , dengan menggunakan uji taraf signifikan untuk jumlah n=47 pada taraf kesalahan sebesar 5 diperoleh dengan nilai 0,70. Nilai rxy hitung memiliki harga dari koefisien korelasi yang diperoleh 0,757. Berdasarkan hasil perhitungan diatas, ternyata nilai koefisien korelasi rxy atau nilai hitung lebih besar dari taraf signifikan 5 dengan n=47 atau nilai tabel 0,757 0,288. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesa: H : Tidak terdapat adanya Pengaruh Program Bimbingan Keterampilan terhadap Kemandirian Penyandang disabilitas tubuh di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara dapat ditolak. H a : Terdapat adanya Pengaruh Program Bimbingan Keterampilan terhadap Kemandirian Penyandang disabilitas tubuh di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara dapat diterima. Selanjutnya dicari koefisien determinasi yang merupakan petunjuk besarnya hasil pengkuran yang sebenarnya. Semakin tinggi angka korelasi maka semakin rendah kesalahan pengkuran. KP= rxy 2 . 100 Kp= 0,757 2 . 100 Kp= 0,57 . 100 Kp=57 Melalui hasil perhitungan diketahui bahwa nilai hitung koefisien determinasi sebesar 57. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan program bimbingan keterampila terhadap kemandirian penyandang disabilitas tubuh di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara adalah 57. Universitas Sumatera Utara 87

5.4 Analisis Kemandirian Penyandang Disabilititas Tubuh

Dokumen yang terkait

Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan Keterampilan Bagi Penyandang Disabilitas Tubuh Di Panti Sosial Bina Daksa (PSBD) “Bahagia” Sumatera Utara Unit Pelaksana Teknis(UPT).Kementerian Sosial RI

9 97 108

Dampak Pelayanan Rehabilitasi Sosial terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara Pasca Terminasi pada tahun 2014

0 16 136

Dukungan Keluarga Bagi Keberfungsian Sosial Penyandang Disabilitas Di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara

0 28 132

Pengaruh Program Bimbingan Keterampilan Terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara

0 0 16

Pengaruh Program Bimbingan Keterampilan Terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara

0 0 2

Pengaruh Program Bimbingan Keterampilan Terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara

0 0 11

Pengaruh Program Bimbingan Keterampilan Terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara

1 11 32

Pengaruh Program Bimbingan Keterampilan Terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara

0 0 3

Dampak Pelayanan Rehabilitasi Sosial terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara Pasca Terminasi pada tahun 2014

0 0 8

Dampak Pelayanan Rehabilitasi Sosial terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara Pasca Terminasi pada tahun 2014

0 0 3